Tangga Spanyol di Roma menjulang dari Piazza di Spagna hingga Gereja Trinitas. Tangga dengan 135 anak tangga ini tidak hanya menjadi tempat wisata yang populer, tetapi juga kaya akan kisah sejarah dan budaya. Sejarah tangga ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17. Melalui perpaduan berbagai rancangan desain, tangga ini akhirnya menjadi simbol warisan budaya saat ini. Kisah di baliknya tidak hanya terkait dengan Kedutaan Besar Spanyol, tetapi juga melibatkan pengaruh historis Prancis dan tantangan konstruksi pada berbagai periode.
Setelah banyak perdebatan sepanjang sejarah, proyek akhir dirancang oleh arsitek Francesco de San Quiste pada tahun 1717. Bentuk tangga ini tidak hanya merupakan perluasan dari gaya pada masa itu, detail pahatan pada setiap tingkat juga menunjukkan penyatuan kekuatan Prancis dan gerejawi.
Sejak tahun 1580-an, Paus Gregorius XIII mulai tertarik membangun tangga yang menghubungkan gereja dengan Plaza de España. Namun, baru pada tahun 1660 perkebunan diplomat Prancis Étienne Guyeffel dibangun. Pendanaan pun diberikan. Seiring berjalannya waktu, meskipun proyek tersebut sempat dihentikan dan dilanjutkan kembali, proyek tersebut akhirnya dimulai kembali pada awal abad ke-18. Selama proses desain, rencana De Saint-Jiste dan Alessandro Spechi awalnya diadopsi, yang menunjukkan eksplorasi estetika dan kepraktisan pada saat itu.
Desain tangga tersebut terinspirasi oleh gaya tangga taman Barok, dan penciptaan simbolisnya menandai hubungan antara masyarakat dan seni.
Pada abad ke-21, Tangga Spanyol telah mengalami banyak pemugaran. Pekerjaan renovasi terbaru dimulai pada tahun 2015 dan dibuka kembali pada tahun 2016. Biaya renovasi mencapai 1,5 juta euro dan mencakup sekitar 3.000 meter persegi batu, marmer, dan plesteran. Pekerjaan yang melibatkan tim yang terdiri dari lebih dari delapan puluh orang ini bertujuan untuk melindungi harta budaya ini.
Tangga Spanyol tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga tempat penting untuk ekspresi budaya. Setiap musim semi, pameran bunga besar diadakan di Tangga Spanyol, yang menarik perhatian banyak wisatawan. Dalam literatur dan film, Tangga Spanyol sering disebutkan dan telah menjadi simbol romansa dan cerita.
Tangga ini telah muncul dalam banyak karya sastra dan film terkenal, menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dan panggung bagi kisah-kisah emosional yang tak terhitung jumlahnya.
Seiring dengan perubahan zaman, Tangga Spanyol juga telah menjadi bagian dari kehidupan perkotaan. Meskipun pemerintah setempat memiliki peraturan ketat tentang duduk atau makan di tangga, orang-orang masih berkumpul di sini. Pada tahun 2019, pemerintah kota mengusulkan peraturan baru tentang perilaku wisatawan dalam upaya melindungi pilar warisan budaya ini.
Sayangnya, Tangga Spanyol juga mengalami beberapa kerusakan dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, dalam sebuah insiden pada tahun 2022, seorang warga negara Saudi mengendarai mobilnya menuruni tangga, yang menyebabkan berbagai tingkat kerusakan. Insiden serupa telah memicu diskusi tentang perlindungan warisan budaya dan membuat orang memikirkan kembali nilai budaya dalam masyarakat modern.
Melalui tinjauan sejarah, kita menemukan bahwa tangga ini bukan hanya keajaiban arsitektur, tetapi juga memiliki tanggung jawab budaya yang besar. Tangga ini masih menarik banyak wisatawan dan seniman hingga saat ini dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Jadi, bagaimana kita seharusnya memandang peran dan tanggung jawab kita dalam menghadapi warisan budaya seperti itu?