Sejarah Tersembunyi di Balik Wajib Militer Amerika: Bagaimana Tahun 1917 Mengubah Wajib Militer?

Wajib militer telah menjadi topik yang kontroversial dan menantang sepanjang sejarah militer Amerika. Pada tahun 1917, ketika Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman, Kongres mengesahkan Undang-Undang Wajib Militer. Undang-undang ini tidak hanya menandai dimulainya era pertama wajib militer di Amerika Serikat, tetapi juga mengubah cara berpikir tentang pengelolaan sumber daya militer. Situasi saat itu adalah bahwa Angkatan Darat AS tidak dapat memenuhi tujuan perluasan militernya hanya dalam waktu enam minggu, yang memaksa pemerintah untuk mencari cara baru guna memastikan kemampuan mempertahankan kekuatan militer dalam perang.

Pada tanggal 18 Mei 1917, Kongres AS mengesahkan Undang-Undang Wajib Militer, yang segera memberi wewenang kepada presiden untuk merekrut orang untuk dinas militer.

Wajib militer pada tahun 1917

Menurut Undang-Undang Wajib Militer, semua pria berusia 21 hingga 30 tahun harus mendaftar untuk dinas militer selama 12 bulan. Pada tahun 1918, batas usia atas dinaikkan menjadi 45 tahun. Tindakan ini pada dasarnya merupakan respons darurat terhadap keamanan nasional dan berakhir dengan berakhirnya perang pada tahun 1920. Perlu dicatat bahwa wajib militer selama periode ini terutama difokuskan pada pria dari keluarga muda. Misalnya, pria yang sudah menikah atau memiliki anak sering kali menerima kesempatan yang lebih mudah untuk menunda perekrutan.

Perubahan wajib militer selama Perang Dunia II

Pada tahun 1940, Kongres mengesahkan Undang-Undang Pelatihan dan Layanan Selektif, yang menandai wajib militer pertama di masa damai dalam sejarah AS. Undang-undang tersebut mengharuskan semua pria berusia antara 18 dan 64 tahun untuk mendaftar. Karena kebutuhan perang yang mendesak, metode wajib militer juga ditingkatkan. Misalnya, sejumlah besar pria ditangguhkan dari tugas militer dengan alasan masalah kesehatan mental, yang menyebabkan masalah sosial yang meluas pada saat itu. kecemasan.

Banyak pria yang ditolak dari wajib militer karena masalah kesehatan, pendidikan, dan masalah lainnya bahkan perlu menerima pelatihan medis atau pendidikan untuk memenuhi persyaratan wajib militer.

Pertimbangan perekrutan terkait ras dan gender

Selama Perang Dunia II, masalah wajib militer kulit hitam menimbulkan banyak kontroversi. Meskipun pihak berwenang mengklaim bahwa wajib militer tidak akan didasarkan pada ras, dalam praktiknya perekrutan kulit hitam sering kali terbatas pada unit dan peran tertentu. Selain itu, wanita sebagian besar dikecualikan dari pertimbangan wajib militer selama perang, dan baru pada akhir Perang Dunia II pembahasan tentang wanita sebagai subjek dinas secara bertahap mereda.

Wajib militer selama Perang Dingin

Di Amerika Serikat selama Perang Dingin, terutama selama Perang Korea, kebijakan perekrutan militer sekali lagi diperkuat. Pada tahun 1951, Undang-Undang Pelatihan dan Layanan Militer Umum disahkan, yang menurunkan usia wajib militer dan memperpanjang masa dinas untuk menanggapi kebutuhan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mengenai cakupan wajib militer, sasarannya diperluas untuk semua pria berusia 18 hingga 26 tahun, dan mahasiswa diberi hak untuk menunda perekrutan mereka.

Proses membangun pasukan yang seluruhnya sukarela

Dengan kemajuan Perang Vietnam dan refleksi tentang wajib militer, pada tahun 1973, Presiden Nixon mengumumkan bahwa militer AS akan berubah menjadi pasukan yang seluruhnya sukarela. Penghentian sistem ini merupakan reformasi besar dari sistem wajib militer, dan sistem lotere berikutnya juga berakhir. Pada tahun 1975, Presiden Ford secara resmi mengakhiri peraturan pendaftaran wajib militer.

Sistem wajib militer kontemporer dan reaksi sosial

Namun, pada tahun 1980, dengan dampak dari invasi Soviet ke Afghanistan, persyaratan wajib militer bagi pria sekali lagi diperkuat dan serangkaian amandemen terhadap undang-undang pada tahun 1990-an diharuskan untuk terus berlaku. Namun sejauh ini, rencana wajib militer yang sebenarnya belum berlaku karena militer AS telah menjadi pasukan sukarela sejak tahun 1973, dan ada banyak perdebatan di masyarakat tentang apakah wajib militer masih diperlukan.

Dihadapkan dengan kebutuhan militer dan latar belakang sosial yang terus berubah, banyak orang mulai mempertanyakan apakah sistem wajib militer masih perlu dipertahankan, dan bagaimana hal itu akan memengaruhi keamanan nasional di masa mendatang?

Sejak penerapan Undang-Undang Layanan Selektif pada tahun 1917, kebijakan perekrutan militer AS telah mengalami banyak perubahan, dari perekrutan wajib awal hingga layanan sukarela selanjutnya. Karena pandangan dan kebutuhan masyarakat terhadap sistem wajib militer terus berubah, kita bertanya-tanya, apakah masih perlu mempertahankan sistem wajib militer yang ketat seperti itu?

Trending Knowledge

Di Balik Sistem Layanan Selektif: Bagaimana pengaruhnya terhadap masa depan setiap pria berusia 18 tahun?
Di Amerika Serikat, Sistem Layanan Selektif adalah badan pemerintah independen yang mengelola data pendaftaran pria Amerika dan penduduk lain yang mungkin wajib menjalani dinas militer. Meskipun milit
Mengapa semua pria harus mendaftar untuk Dinas Militer Selektif? Hukum dan kewajiban di baliknya!
Di Amerika Serikat, Sistem Layanan Selektif (SSS) adalah badan independen yang mengelola pendaftaran semua warga negara dan penduduk laki-laki yang mungkin terkena wajib militer. Meskipun militer Amer

Responses