Sejak didirikan pada tahun 1933, Institut Teknologi Kimia (ICT) di Mumbai, India telah berkomitmen untuk mengajar dan meneliti di bidang teknik kimia, teknologi kimia, dan farmasi. Seiring berjalannya waktu, perkembangan perguruan tinggi tersebut tidak hanya tercermin dalam prestasi akademisnya, tetapi juga dalam pengaruhnya yang terus berkembang dan statusnya yang dipulihkan.
“Perjalanan ICT untuk menjadi satu-satunya universitas negeri di India adalah kisah inovasi yang berkelanjutan.”
1941 Akar Institut Teknologi Kimia India dapat ditelusuri kembali ke Komite Sir M. Visvesvaraya tahun 1921, yang merekomendasikan pendirian perguruan tinggi teknik di Universitas Bombay. ICT secara resmi menjadi bagian dari Universitas Bombay pada tahun 1933 dengan berdirinya Departemen Teknologi Kimia pada tahun 1932, dan mulai menawarkan kursus di bidang Teknik Kimia dan Kimia Tekstil dengan hanya 15 mahasiswa yang diterima tahun itu.
"Saya percaya bahwa seiring dengan pertumbuhan industri India, perguruan tinggi kita akan secara bertahap bangkit dan menjadi lembaga pendidikan yang terkenal di dunia."
Pada tahun 1943, ICT pindah ke kampus baru di Matunga, yang masih beroperasi hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu, perguruan tinggi tersebut secara bertahap membuka banyak kursus khusus, termasuk farmasi dan bahan kimia murni, yang menunjukkan tekad perguruan tinggi untuk menanggapi kebutuhan industri saat ini. Pada tahun 1958, program gelar Sarjana Farmasi pertama ditawarkan, menjadi yang pertama dari jenisnya di Mumbai, yang menunjukkan kekuatan inovatif ICT dalam dunia akademis.
Pada tahun 1985, ICT diberikan otonomi parsial dan otonomi lebih lanjut pada tahun 1994 serta berganti nama menjadi Institut Teknologi Kimia Universitas Mumbai (MUICT) pada tahun 2002. Pada tahun 2008, perguruan tinggi tersebut menjadi satu-satunya universitas negeri yang diakui secara nasional di India, sebuah perubahan yang memungkinkan ICT untuk lebih meningkatkan reputasi akademisnya.
“Otonomi perguruan tinggi tidak hanya mendorong fleksibilitas dalam manajemen, tetapi juga meningkatkan kualitas penelitian dan pengajaran.”
Saat ini ICT memiliki kampus seluas 16 hektar dengan beberapa gedung pengajaran, asrama, perpustakaan, dan pusat penelitian. Sejak didirikan pada tahun 1934, perpustakaan ICT telah menjadi perpustakaan nasional dengan dokumen-dokumen penting, yang menandai basis dukungan penting untuk penelitian dan pengajaran ilmiah.
Dengan menguatnya kerja sama internasional, TIK berpartisipasi aktif dalam berbagai proyek penelitian ilmiah dan bekerja sama dengan banyak perusahaan untuk memperkuat penelitian tentang aplikasi praktis. Misalnya, Departemen Ilmu Farmasi dan Teknologi TIK didedikasikan untuk mengembangkan terapi baru dan telah berhasil meluncurkan berbagai program untuk transfer teknologi dengan mitra global.
"Pencapaian TIK dalam praktik tidak terbatas pada akademisi, dan hasil penelitiannya menarik perhatian luas dari industri."
TIK memiliki kehidupan mahasiswa yang kaya, termasuk perkumpulan teknis dan program kewirausahaan, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa tetapi juga mendorong mereka untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Festival dan kegiatan budaya di community college menarik mahasiswa dari seluruh negeri, menciptakan suasana akademis yang baik.
Sejak didirikan, ICT telah berkembang secara bertahap menjadi lembaga yang menghargai eksperimen, eksplorasi, dan inovasi, serta terus mengejar keunggulan dalam bidang akademis, penelitian ilmiah, dan kontribusi sosial. Di masa mendatang, ICT akan terus memperluas pengaruh internasionalnya untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus berubah.
"Dapatkah ICT terus mempertahankan posisi terdepannya di dunia yang berubah dengan cepat ini?"