Gesekan adalah gaya yang menahan gerakan relatif antara permukaan padat, lapisan fluida, dan elemen material. Meskipun gesekan ada di mana-mana dalam kehidupan kita sehari-hari, dampaknya sering kali diremehkan, terutama dalam hal konsumsi energi global. Menurut penelitian, kehilangan energi akibat gesekan menyumbang sekitar 20% dari konsumsi energi global, yang merupakan angka yang tidak dapat diabaikan.
Kehilangan energi akibat gesekan merupakan sumber utama pemborosan energi, tetapi pemahaman orang tentang gesekan sering kali tetap dangkal dan gagal untuk mengeksplorasi secara mendalam dampaknya yang luas pada konversi energi dan efisiensi mekanis.
Gesekan diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori, termasuk gesekan kering, gesekan fluida, gesekan pelumas, gesekan kulit, dan gesekan internal. Setiap gaya gesekan ada sebagai perlawanan terhadap kecenderungan permukaan untuk berinteraksi dan bergerak relatif satu sama lain. Misalnya, gesekan kering adalah gaya yang menahan gerakan relatif saat permukaan padat bersentuhan, sedangkan gesekan fluida adalah gesekan antara lapisan fluida kental.
Dari perspektif sejarah, sejak 350 SM, filsuf Yunani kuno Themistius telah menyadari bahwa "gaya yang lebih kecil diperlukan untuk mendorong benda yang bergerak daripada benda yang diam." Kalimat ini mengungkapkan perbedaan mendasar antara gesekan statis dan gesekan kinetik. Dalam ratusan tahun berikutnya, ilmuwan terkenal seperti Leonardo da Vinci, Amonton, dan Coulomb terus memajukan studi tentang gesekan, termasuk kekasaran antarmuka, gaya yang diberikan, dan peran luas kontak permukaan dalam gesekan. .
Hukum gesekan klasik, seperti tiga hukum Amonton, menunjukkan bahwa besarnya gesekan sebanding dengan beban yang diberikan dan tidak ada hubungannya dengan luas kontak.
Secara umum, perhitungan gesekan melibatkan banyak faktor, seperti sifat material, bentuk permukaan kontak, dan ukuran gaya eksternal. Hal ini membuat penerapan gesekan pada perusahaan menjadi lebih rumit, terutama dalam skenario yang memerlukan kontrol operasi mekanis yang tepat. Baik dalam produksi industri maupun kebutuhan sehari-hari, adanya gesekan akan menyebabkan hilangnya energi. Misalnya, saat mobil melaju, sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat gesekan antara ban dan jalan, sehingga mengurangi efisiensi.
Saat membahas dampak gesekan, kita tidak dapat mengabaikan dampak gesekan terhadap lingkungan. Menurut laporan tersebut, gesekan menyumbang 20% dari konsumsi energi global, yang berarti penghematan energi potensial mencapai miliaran dolar. Misalnya, jika teknologi pengurang gesekan dipertimbangkan sepenuhnya dalam desain dan produksi banyak industri manufaktur dan transportasi, efisiensi energi dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga mengurangi emisi karbon.
Dampak tersembunyi dari gesekan mungkin merupakan faktor penting yang harus kita perhatikan dalam upaya kita mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengurangi pemborosan energi.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para peneliti terus mengeksplorasi karakteristik gesekan di tingkat mikro dan makro. Baru-baru ini, melalui pengembangan mikroskop gaya atom, para ilmuwan telah mampu mengamati gesekan pada skala atom dan memahami area kontak aktual antara permukaan kasar dan dampak tekanan pada gesekan. Hal ini tidak hanya menantang rumus perhitungan gesekan tradisional, tetapi juga menyediakan dasar untuk perhitungan gesekan. Aplikasi memberikan perspektif baru.
Namun, pengendalian gesekan tetap menjadi tantangan, terutama dalam aplikasi gesekan geser. Desain teknik dan pemilihan material yang sesuai, penggunaan pelumas, dan teknik perawatan permukaan semuanya dapat memainkan peran yang menentukan dalam dampak gesekan. Melalui teknologi canggih, seperti material pelumas sendiri dan perawatan nano permukaan, situasi ini dapat diperbaiki, sehingga mencapai efek penghematan energi.
Studi tentang gesekan bukan hanya tentang memahami dan menghitung fenomena fisik, tetapi juga tentang bagaimana menggunakan fenomena ini dalam dinamika untuk meningkatkan efisiensi. Saat ini, ketika energi global menjadi semakin tegang, kita mungkin juga berpikir tentang apakah kita dapat mengelola dan memanfaatkan gesekan secara lebih efektif melalui penelitian ilmiah dan aplikasi teknologi yang lebih mendalam, sehingga mengurangi konsumsi energi global dan dampak lingkungan?