Dalam operasi militer, dampak cuaca sering kali diabaikan, tetapi pada kenyataannya, kemenangan sering kali bergantung pada penilaian akurat terhadap kondisi lingkungan dan respons cepat. Inilah misi inti dari Sistem Cuaca Terpadu (IMETS) yang dikembangkan oleh Grumman Northern. IMETS lebih dari sekadar sistem pengamatan cuaca. Sistem ini juga menyediakan solusi pemrosesan data cuaca otomatis bagi komandan di semua tingkatan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan operasi medan perang.
IMETS dirancang untuk menjadi sistem penerimaan, pemrosesan, dan penyebaran data cuaca otomatis taktis yang dapat memberikan prakiraan cuaca akurat dan dukungan dampak lingkungan kepada pasukan tempur.
IMETS, sebagai bagian dari Intelijen dan Perang Elektronik (IEW) Angkatan Darat, memperkaya fungsi sistem komando tempur Angkatan Darat. Desain sistemnya memungkinkannya menerima data dari satelit cuaca sipil dan pertahanan, serta informasi cuaca dari Pusat Cuaca Global Angkatan Udara, Grup Meteorologi Artileri, dan pusat prakiraan sipil lainnya.
Fokus IMETS adalah menyediakan produk cuaca berkualitas tinggi bagi para komandan. Dengan memproses dan mengintegrasikan pengamatan, prakiraan, dan data iklim, IMETS dapat menghasilkan prakiraan cuaca yang memenuhi kebutuhan militer. Prakiraan ini tidak hanya mendukung operasi saat ini, tetapi juga memperhitungkan dampak potensial perubahan cuaca di masa mendatang terhadap operasi unit.
IMETS membantu membandingkan dampak kondisi cuaca saat ini, yang diharapkan, atau hipotetis terhadap kemampuan kawan dan lawan dengan menampilkan dan menyebarluaskan prakiraan cuaca dan alat bantu keputusan taktis.
Ada dua konfigurasi IMETS yang saat ini beroperasi: versi yang dipasang pada kendaraan berat (VMC) dan versi laptop ringan (IMETS-Light). Dari kedua konfigurasi tersebut, IMETS-Light adalah versi yang paling umum dan digunakan terutama oleh brigade penerbangan dan tempur. Meskipun keduanya memiliki kemampuan pemrosesan intelijen yang sama, masing-masing memiliki kebutuhan operasionalnya sendiri.
Operator IMETS dilatih secara profesional di Fort Huachuca, Arizona, AS. Kursus pelatihan tersebut mencakup Kursus Perwira Meteorologi selama empat minggu, yang setengahnya didedikasikan untuk teknik operasional IMETS. Namun, sejak dimulainya perang di Afghanistan dan Irak, IMETS sebenarnya tidak sering digunakan, yang telah memicu refleksi lebih lanjut tentang sistem ini.
Sejumlah unit militer AS telah dilengkapi dengan IMETS, termasuk Divisi Kavaleri ke-1, Divisi Serangan Udara ke-101, dan Divisi Infanteri ke-3. Tujuan dari unit-unit ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan perubahan cuaca dan membuat keputusan strategis yang lebih baik dalam lingkungan yang tidak pasti.
Seiring dengan perkembangan teknologi, alat bantu keputusan baru MyWIDA hadir pada tahun 2018 sebagai versi terbaru dari IMETS. Sistem pendukung keputusan ini menggunakan data prakiraan cuaca untuk membantu para pengambil keputusan menilai dampak cuaca pada teknologi militer dan memilih alat teknis yang tepat. Pengenalan MyWIDA memungkinkan militer untuk merespons tantangan dengan lebih fleksibel dalam kondisi cuaca yang tidak stabil.
MyWIDA dapat memberikan penilaian dampak lingkungan, termasuk dampak aktual pada proyek teknologi seperti pesawat tanpa awak, untuk memastikan bahwa militer tetap dapat beroperasi secara efektif dalam kondisi iklim yang keras.
Sistem IMETS dan turunannya menunjukkan potensi kekuatan dan pentingnya dampak cuaca dalam operasi militer. Bagi para komandan, sistem pendukung cuaca otomatis ini tidak hanya berfungsi sebagai penyalur informasi, tetapi juga sebagai faktor kunci untuk menang di medan perang. Seiring kemajuan teknologi, dapatkah IMETS dan peralatan terkait terus memenuhi kebutuhan operasi militer masa depan yang terus meningkat?