Dalam perkembangan onkologi yang pesat, penemuan dan identifikasi status gen tertentu sangat penting untuk perawatan pasien. Di antaranya, amplifikasi gen HER-2/neu terkait erat dengan prognosis banyak kanker. Dalam beberapa tahun terakhir, hibridisasi in situ kromogenik (CISH) secara bertahap telah menjadi alat diagnostik karena karakteristiknya yang unggul.
Teknologi CISH adalah teknologi sitogenetik yang menggabungkan deteksi sinyal pigmen dalam imunohistokimia dengan teknologi hibridisasi in situ. Sejak dikembangkan sekitar tahun 2000, teknologi ini secara bertahap menemukan tempatnya dalam diagnosis klinis sebagai alternatif hibridisasi fluoresensi in situ (FISH).
"Kunci teknologi CISH terletak pada desain probe dan persiapan jaringan."
Desain probe sangat penting untuk CISH. Probe tersebut terdiri dari sekitar 20 nukleotida dan diberi label yang berbeda dari probe FISH, menggunakan biotin atau digoxigenin untuk pelabelan. CISH lebih praktis daripada FISH karena menggunakan mikroskopi medan terang untuk deteksi, karena biaya peralatannya lebih rendah dan lebih mudah dioperasikan.
"CISH memiliki sensitivitas 97,5% dan spesifisitas 94%, yang sangat konsisten dengan laju bebas FISH."
Meskipun FISH dianggap sebagai standar emas untuk mendeteksi kelainan kromosom dalam hal sensitivitas dan resolusi, CISH telah menunjukkan kinerja yang baik dalam mendeteksi amplifikasi gen HER-2/neu. Sampel CISH dapat digunakan kembali, berkat stabilitas reagennya, yang memenuhi kebutuhan laboratorium modern untuk diagnosis yang efisien.
"CISH dapat mengungkap signifikansi klinis amplifikasi gen dengan lebih baik, terutama dalam studi HER-2/neu."
CISH dan IHC memiliki kesamaan yaitu keduanya dapat digunakan untuk mendeteksi amplifikasi HER-2/neu. Namun, perbedaan signifikan antara keduanya adalah CISH mengukur amplifikasi DNA, sedangkan IHC berfokus pada ekspresi protein. Studi telah menunjukkan bahwa amplifikasi gen memberikan informasi yang lebih prediktif.
"Amplifikasi HER-2/neu dikaitkan dengan kanker payudara, yang menyebabkan prognosis yang buruk dan tingkat kekambuhan yang tinggi."
CISH memainkan peran penting dalam penilaian status HER-2/neu pada kanker payudara. Karena amplifikasi HER-2/neu dikaitkan dengan prognosis yang buruk, deteksi statusnya yang tepat waktu dan akurat merupakan kunci untuk merumuskan rencana perawatan. Selain itu, CISH juga menunjukkan prospek yang luas dalam mendeteksi penataan ulang dan fusi gen terkait kanker.
CISH juga telah menghasilkan berbagai varian, termasuk hibridisasi in situ yang ditingkatkan dengan perak (SISH) dan DuoCISH. Teknologi ini memiliki karakteristiknya sendiri dan berperan dalam berbagai skenario medis. Misalnya, teknologi DuoCISH dapat mengidentifikasi situasi dua pemeriksaan berbeda pada irisan yang sama, sehingga memberikan informasi yang lebih komprehensif bagi dokter.
Teknologi CISH memiliki prospek aplikasi potensial untuk diagnosis dini dan perawatan kanker yang tepat. Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dan penelitian yang mendalam, dapatkah kita menemukan teknologi pengujian genetik yang lebih akurat untuk membantu dokter mengembangkan rencana perawatan yang lebih personal?