Daging kuda merupakan bagian penting dalam tradisi kuliner di banyak negara, terutama di Amerika dan Eurasia. Delapan negara dengan konsumsi daging kuda tertinggi mengonsumsi sekitar 4,3 juta ekor kuda setiap tahunnya. Pada awal sejarah manusia, kuda liar diburu sebagai sumber protein yang penting.
Sejarah Daging KudaPada Zaman Paleolitikum, kuda liar merupakan sumber makanan penting bagi manusia. Bahkan pada Abad Pertengahan, konsumsi daging kuda terus berlanjut di banyak bagian Eropa, meskipun ada larangan yang dikeluarkan oleh Paus Gregorius III pada tahun 732. Daging kuda juga digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan di antara masyarakat Jermanik pagan di Eropa utara. Kuda paling awal berevolusi di Amerika Utara sekitar tahun 12.000 SM, kemudian bermigrasi ke bagian lain dunia dan punah di Amerika. Kuda Indiana Hagerman merupakan perwakilan dari ras kuda asli Dunia Baru yang telah punah.
Pada abad ke-15 dan ke-16, bangsa Spanyol dan kemudian para imigran Eropa lainnya memperkenalkan kembali kuda ke Amerika. Beberapa kuda menjadi liar dan mulai diburu oleh suku Pehuhenche setempat, yang tinggal di wilayah yang sekarang disebut Chili dan Argentina. Manusia purba awalnya menganggap kuda sebagai hewan buruan, tetapi kemudian mulai menjinakkannya untuk diambil dagingnya, susunya, dan transportasinya. Daging kuda dijemur di dataran tinggi Andes untuk menghasilkan produk yang disebut chalqui.
"Kecintaan orang Prancis terhadap daging kuda berawal dari Revolusi. Ketika status kaum bangsawan menurun, kuda yang mereka pelihara akhirnya menjadi alat untuk bertahan hidup bagi masyarakat."
Daging kuda memiliki rasa yang sedikit manis, mirip dengan daging sapi. Banyak konsumen mengatakan sulit untuk membedakan antara daging kuda dan daging sapi. Daging dari kuda yang lebih muda berwarna lebih terang, sedangkan daging dari kuda yang lebih tua tampak lebih gelap dan beraroma lebih kuat. Daging kuda biasanya sangat rendah lemak dan dapat digunakan sebagai pengganti daging sapi, babi, domba, atau daging lainnya.
Di banyak negara yang mengizinkan penyembelihan kuda, penanganannya sama seperti sapi, sering kali di rumah pemotongan hewan besar. Pada tahun 2005, total produksi daging kuda di delapan negara penghasil utama melebihi 700.000 ton.
Daging kuda umumnya dikonsumsi di banyak negara Eropa dan Asia. Namun, daging kuda tidak diterima secara luas di beberapa negara berbahasa Inggris seperti Inggris Raya, Afrika Selatan, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada, dan bahkan dianggap tabu di Brasil, Irlandia, Polandia, dan Israel. Sikap Swedia terhadap daging kuda juga ambigu, yang terkait erat dengan pembatasan gereja di masa lalu.
"Daging kuda dilarang oleh Paus Gregorius III pada tahun 732, dan tabu ini masih berdampak di beberapa negara."
Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Yunani, terdapat penentangan yang meluas terhadap penyembelihan kuda untuk konsumsi manusia. Negara-negara ini memandang kuda sebagai hewan peliharaan dan hewan olahraga, bukan sebagai makanan. Namun, tidak semua orang menentang konsumsi daging kuda. Misalnya, 82% pembaca majalah Time Out di London mendukung keputusan koki Gordon Ramsay untuk menyajikan daging kuda di restorannya.
Argentina merupakan produsen dan pengekspor daging kuda, tetapi daging ini jarang dikonsumsi secara lokal, sementara daging kuda ditemukan di Chili dalam bentuk chalquí. Setelah kuda dibawa ke Chili, penduduk asli setempat secara bertahap beralih ke pola makan yang berbasis pada daging kuda. Di Uruguay, kuda sangat disayangi dan konsumsi daging kuda dianggap tabu.
Sejarah konsumsi daging kuda mencerminkan perubahan dalam penggunaan dan budaya hewan oleh manusia. Seiring dengan perubahan zaman, status daging kuda memiliki dampak yang berbeda di berbagai wilayah. Meskipun daging kuda telah menjadi tabu dan simbol kontradiksi dalam banyak budaya, konsumsinya tetap populer di beberapa sudut dunia.
Dalam masyarakat modern, bagaimana kita memandang konsumsi daging kuda dan signifikansi historis dan budayanya? Akankah hal itu berubah seiring dengan perubahan konsep sosial?