Pemrograman Genetik (GP) adalah teknologi kecerdasan buatan yang bertujuan untuk mengembangkan rencana yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu secara bertahap melalui metode yang mirip dengan proses seleksi alam. Pemrograman genetik telah berkembang jauh sejak Alan Turing mengusulkan konsep tersebut, dan kini menjadi alat penting untuk pemrograman otomatis dan pembelajaran mesin. Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi konteks historis pemrograman genetik dan terobosan-terobosan utamanya, dari ide-ide awal Turing hingga skenario aplikasi saat ini.
Asal usul pemrograman genetik dapat ditelusuri kembali ke tahun 1950, ketika Alan Turing mengusulkan konsep awal bahwa mesin dapat berevolusi melalui pembelajaran mandiri.
Namun, dasar teoritis untuk pemrograman genetik modern ditetapkan oleh buku John Holland tahun 1975 Adaptation in Natural and Artificial Systems. Dalam beberapa dekade berikutnya, banyak peneliti mulai mengeksplorasi penulisan algoritma untuk mengembangkan program-program baru. Pada tahun 1981, Richard Forsyth berhasil mengembangkan program kecil untuk mengklasifikasikan bukti TKP untuk British Home Office, yang dianggap sebagai aplikasi pertama dari pemrograman genetik.
Inti dari pemrograman genetik terletak pada evolusi dan pemilihan serangkaian program yang optimal. Proses ini melibatkan pemilihan program yang sesuai untuk reproduksi (persilangan), replikasi dan/atau mutasi menurut kriteria kebugaran yang telah ditentukan sebelumnya. Proses pemilihan memastikan bahwa program dengan kinerja terbaik memiliki peluang lebih tinggi untuk bereproduksi, dan bahwa generasi program baru biasanya lebih cocok daripada generasi sebelumnya.
Dengan George Kossa yang mematenkan evolusi program pada tahun 1988, pemrograman genetik dengan cepat memperoleh pengakuan luas di dunia akademis dan industri, menghasilkan lebih dari 10.000 publikasi akademis.
Penelitian Kosa tidak hanya mendorong pengembangan pemrograman genetik, tetapi juga memicu sejumlah besar penelitian tentang aplikasinya, yang mencakup banyak bidang seperti sintesis perangkat lunak, penambangan data, dan prediksi model. Terutama dalam skenario seperti pemasangan kurva dan pemilihan fitur, pemrograman genetik telah menunjukkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas yang kuat.
Metode dasar pemrograman genetik meliputi representasi program, pemilihan, persilangan, replikasi, dan mutasi. Operasi-operasi ini memungkinkan sistem untuk mengambil inspirasi dari alam untuk mencapai kinerja yang optimal. Program biasanya direpresentasikan dalam struktur pohon, sehingga penerapan operasi genetik lebih mudah dan efektif.
Dengan kemajuan teknologi komputer yang berkelanjutan, cakupan aplikasi pemrograman genetik telah meluas ke banyak bidang seperti keuangan, bioinformatika, dan industri kimia. Terutama dengan diperkenalkannya pemrograman metagenetik, para peneliti mulai mengeksplorasi cara menggunakan GP itu sendiri untuk evolusi diri.
Konsep pemrograman metagenetik membuka ide-ide baru untuk pengembangan lebih lanjut algoritma cerdas, yang tidak diragukan lagi akan meningkatkan kedalaman dan keluasan penelitian kecerdasan buatan.
Dalam waktu dekat, bagaimana pemrograman genetika akan lebih jauh mengubah arsitektur dan aplikasi teknis kita? Apakah masih layak untuk dipikirkan dan dieksplorasi bagi kita masing-masing?