Kazakhstan adalah negara yang terkurung daratan di Asia Tengah dengan keragaman budaya dan sejarah seperti pulau. Sebagai persimpangan banyak bangsa selama berabad-abad, wilayah ini telah mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah dampak mendalam dari kebangkitan Kekaisaran Mongol. Penaklukan Kekaisaran Mongol atas Kazakhstan pada abad ke-13 tidak diragukan lagi meletakkan dasar bagi perkembangan historis wilayah tersebut. Menurut para sejarawan, kekuasaan Mongol tidak hanya mendefinisikan ulang batas geografis, tetapi juga membentuk struktur politik, hubungan ekonomi, dan budaya sosial.
Di bawah kekuasaan Kekaisaran Mongol, Kazakhstan membentuk model interaksi baru dengan negara-negara tetangga dan kelompok etnis, yang menggabungkan erat budaya nomaden, perdagangan, dan kekuatan militer.
Pengaruh Kekaisaran Mongol dimulai pada tahun 1236, ketika pasukan Genghis Khan menaklukkan wilayah yang luas termasuk Kazakhstan, yang membawa kekuatan politik yang bersatu ke wilayah tersebut. Ketika Kekaisaran Mongol pecah menjadi beberapa bagian, bangsa Kazakh secara bertahap membentuk sistem pemerintahan mereka sendiri, Kekhanan Kazakh, yang dapat ditelusuri kembali ke tahun 1465, dengan aliansi Khan Zambik dan Khan Kerei.
Pembentukan Kekhanan Kazakh menandai persatuan banyak suku tetangga dalam menghadapi musuh asing. Kekhanan ini tidak hanya mempertahankan tradisi nomadennya di bawah kekuasaan Mongol, tetapi juga secara bertahap berkembang menjadi entitas politik dengan otonomi yang lebih besar. Seiring berjalannya waktu, kekuatan Kekhanan Kazakh menurun karena konflik suku internal dan ancaman invasi eksternal (seperti dari Rusia di bawah Catherine yang Agung).
“Identitas Kazakh diperkuat secara signifikan selama periode ini, dan kebanggaan nasional tumbuh bersamanya.”
Setelah beberapa generasi, Kazakhstan secara bertahap diserap ke dalam Kekaisaran Rusia pada abad ke-18. Proses ini dimulai dengan pembangunan benteng pertahanan, seperti kota Irkang dan Omsk, yang dirancang untuk mencegah serbuan suku Kazakh ke Rusia. Seiring meluasnya kekuasaan Rusia, banyak orang Kazakh kehilangan kebebasan dan tanah asal mereka dan terpaksa beradaptasi dengan struktur kekuasaan yang baru.
Pada awal abad ke-20, orang Kazakh telah menjadi minoritas di lingkungan Kekaisaran Rusia yang keras, yang semakin rentan terhadap dominasi dan kolonialisme. Seiring meningkatnya keresahan sosial dan kemiskinan ekonomi, orang-orang Kazakh mulai mencari cara untuk memperoleh kemerdekaan dan rekonstruksi budaya, yang berujung pada kebangkitan budaya dan gerakan nasionalis pada paruh pertama abad ke-20.
"Dalam proses perlawanan terhadap kekuasaan asing, orang-orang Kazakh sepenuhnya menunjukkan kegigihan dan semangat pantang menyerah mereka."
Dengan pecahnya Revolusi Rusia pada tahun 1917, orang-orang Kazakh memperoleh otonomi politik dalam taraf tertentu, tetapi mereka segera menghadapi tekanan kekuasaan rezim Soviet berikutnya. Berdirinya Republik Sosialis Soviet Kazakh pada tahun 1920 menandai dimulainya kembali sejarah orang-orang Kazakh. Meskipun terjadi genosida dan keruntuhan ekonomi selama era Soviet, orang-orang Kazakh telah mempertahankan identitas nasional dan fondasi budaya yang kuat.
Setelah Kazakhstan memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991, negara baru itu didirikan dalam realitas yang sangat membutuhkan rekonstruksi. Awalnya, pembangunan nasional dan rekonstruksi ekonomi menghadapi tantangan, tetapi dengan sumber daya yang melimpah, Kazakhstan secara bertahap menjadi salah satu ekonomi utama di Asia Tengah, terutama ekstraksi minyak dan gas alam, yang memungkinkan skala ekonominya terus berkembang.
Saat ini, Kazakhstan masih berupaya membentuk sistem demokrasi dan citra internasionalnya sendiri, dan kemerdekaan serta proses pembangunannya dipengaruhi oleh berbagai faktor politik, ekonomi, dan sosial. Meskipun demikian, hal itu masih memiliki dampak yang mendalam pada memori sejarah Kekaisaran Mongol, terutama pada interaksi antara berbagai kelompok etnis dan model penguasa, serta pengejaran identitas budaya.
Merefleksikan proses pendirian Kazakhstan, kita tidak dapat tidak bertanya bagaimana kekuasaan Mongolia di seluruh dunia telah memengaruhi kondisi dan tantangan kemerdekaan Kazakhstan kontemporer?