Penyakit Chagas, juga dikenal sebagai penyakit yang ditularkan melalui vektor Amerika, adalah penyakit parasit tropis yang disebabkan oleh protozoa tripel-negatif Trypanosoma cruzi. Penyakit ini terutama disebarkan oleh serangga yang disebut kissing bug. Tubuh orang yang terinfeksi mengalami serangkaian perubahan, di antaranya masa inkubasi dan perubahan gejala merupakan kunci untuk memahami penyakit ini.
Penyakit Chagas biasanya terjadi dalam dua fase: fase akut dan fase kronis.
Fase akut terjadi dalam 1 hingga 2 minggu setelah gigitan serangga, dan banyak orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang jelas selama tahap ini, yang membuat diagnosis dini menjadi sulit. Namun, ketika gejala muncul, sebagian besar gejalanya ringan dan meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit kepala. Dalam kasus yang jarang terjadi, pembengkakan dapat terjadi di tempat infeksi, terutama pada kelopak mata, yang dikenal sebagai "tanda Romaña".
Fase ini biasanya berlangsung sekitar 4 hingga 8 minggu dan, pada orang yang tidak diobati, memasuki fase kronis. Dalam kebanyakan kasus, tidak ada gejala yang jelas selama fase kronis, yang menyebabkan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi penyakit tersebut. Orang sering menunggu 10 hingga 30 tahun setelah infeksi sebelum mereka mengalami penyakit jantung, masalah pencernaan, atau masalah kesehatan lainnya, yang selanjutnya memperburuk penyakit tersebut.
Sekitar 45% orang yang terinfeksi pada tahap kronis akan mengalami penyakit jantung, yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Komplikasi umum penyakit Chagas kronis meliputi penyakit jantung, yang dapat menyebabkan palpitasi atau pingsan yang sering dan bahkan dapat menyebabkan gagal jantung. Selain itu, sekitar 10% hingga 21% pasien dapat mengalami masalah pencernaan, seperti esofagus atau usus besar yang membesar, yang membuat pasien sulit menelan atau buang air besar. Perlu dicatat bahwa lesi kronis mungkin tidak menimbulkan peringatan yang jelas, yang sangat meningkatkan risiko kesehatan.
Penyakit Chagas menyebar melalui berbagai cara, termasuk melalui gigitan serangga dan kotoran, transfusi darah, transplantasi organ, dan penularan dari ibu ke anak. Prevalensi penyakit ini dan dampaknya yang menghancurkan membuat pertimbangan pencegahan menjadi semakin penting.
Saat ini belum ada vaksin untuk penyakit Chagas, tetapi infeksi tahap awal dapat diobati dengan benidadazole atau nifcamoc.
Pengobatan yang ada relatif efektif untuk infeksi tahap awal, tetapi efektivitasnya menurun seiring perkembangan infeksi. Efek samping benidazolid dan nifcamox dapat memengaruhi kegigihan pasien dalam pengobatan, sehingga pengembangan obat terapeutik dan vaksin baru akan menjadi arah penelitian yang penting di masa mendatang.
Menurut statistik pada tahun 2019, sekitar 6,5 juta orang di seluruh dunia terinfeksi penyakit Chagas, terutama di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Selain berdampak pada kesehatan manusia, penyakit ini juga membebani masyarakat dan ekonomi secara signifikan, terutama di daerah miskin, di mana banyak pasien bahkan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi penyakit Chagas.
Penyakit Chagas adalah penyakit tropis terabaikan yang disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi, yang terutama ditularkan oleh serangga yang hidup di lingkungan yang tercemar. Setelah menghisap darah orang yang terinfeksi, serangga ini mengeluarkan telur T. cruzi, yang kemudian dapat menginfeksi inang baru. Biasanya, serangga ini aktif di malam hari dan lebih suka tinggal di dekat manusia, yang membuat tindakan pencegahan menjadi semakin penting.
Tindakan pencegahan untuk penyakit Chagas difokuskan pada pemberantasan kutu ciuman, yang melibatkan penggunaan insektisida dan perbaikan lingkungan hidup untuk menghindari perkembangbiakan serangga. Upaya lembaga kesehatan masyarakat telah menunjukkan hasil di beberapa bidang, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Komunitas medis masih perlu terus memperhatikan pencegahan dan pengendalian penyakit Chagas, karena hal ini tidak hanya memengaruhi kesehatan orang yang terinfeksi, tetapi juga menyangkut kesehatan seluruh masyarakat. Bagaimana penelitian di masa mendatang dapat memajukan upaya untuk memerangi penyakit Chagas?