Sandoz Group AG, perusahaan yang berkantor pusat di Swiss yang baru-baru ini membuat gebrakan di industri farmasi, telah mengubah dirinya dari pembuat pewarna menjadi pemimpin farmasi. Seiring meningkatnya permintaan global untuk obat-obatan yang terjangkau, Sandoz telah memposisikan dirinya di pasar obat generik dan biosimilar, menjadi pelopor di bidang ini.
“Hubungan antara kimia dan obat-obatan memberi kita kesempatan untuk menciptakan produk yang lebih berdampak.”
Sejarah Sandoz dapat ditelusuri kembali ke tahun 1886, ketika didirikan di Basel, Swiss oleh Alfred Kern dan Edouard Sandoz, yang awalnya berfokus pada produksi pewarna. Seiring berjalannya waktu, perusahaan memperluas lini produknya dan memasuki bidang farmasi, memproduksi anthelmintik antipiretik dan berbagai obat lainnya.
Setelah memasuki abad ke-20, Sandoz juga mulai berada di jalur yang benar dalam penelitian obat. Pada tahun 1918, perusahaan ini berhasil mengisolasi ergotamin dari biji-bijian dan memulai produksi obat untuk mengobati migrain. Seiring dengan terobosan penelitian besar, penelitian LSD Sandoz pada tahun 1950-an dan 1960-an bahkan menarik perhatian luas dan menjadi topik penting dalam bidang psikologi saat itu.
Pada tahun 1996, penggabungan Sandoz dan Ciba-Geigy akhirnya membentuk perusahaan Novartis yang kita kenal sekarang. Perubahan ini juga berarti bahwa merek Sandoz kembali memasuki pasar farmasi dan terus memperluas rangkaian produknya untuk obat generik dan obat bebas. Pada tahun 2003, perusahaan farmasi khusus Sandoz kembali ke panggung dalam Novartis yang telah bergabung dan menjadi merek obat generik yang terkenal di dunia.
"Kisah Sandoz bagaikan pertempuran yang berlarut-larut. Perjalanan ini bukan hanya kesuksesan komersial, tetapi juga kegigihan dalam eksplorasi kimia dan medis."
Dalam beberapa tahun terakhir, munculnya obat-obatan biosimilar telah memungkinkan Sandoz melihat peluang baru. Pada tahun 2006, hormon pertumbuhan manusia rekombinan Omnitrope buatan Sandoz disetujui oleh Badan Obat-obatan Eropa, menjadi obat biosimilar pertama yang disetujui oleh FDA di Kanada dan Amerika Serikat. Keberhasilan ini menandakan potensi besar perusahaan di bidang biomedis dan arah pengembangannya di masa mendatang.
Pada tahun 2023, Sandoz secara resmi akan memisahkan diri dari Novartis dan menjadi perusahaan farmasi independen. Proses ini bukan hanya perubahan penting dalam struktur perusahaan, tetapi juga langkah besar dalam membentuk kembali citra dirinya secara strategis. Seiring dengan semakin terpusatnya pasar farmasi global, Sandoz telah memilih untuk kembali ke akarnya, yaitu etos penelitian dan produksi aslinya, untuk mendorong tercapainya keberagaman farmasi.
Pemindahan kantor pusat Sandoz dari Hozkirchen, Jerman ke Basel, Swiss tidak hanya melambangkan kembalinya Sandoz ke pasar yang bersejarah, tetapi juga menunjukkan tekad dan visinya di bidang medis global. Di lingkungan pasar yang terus berubah, Sandoz terus meluncurkan obat-obatan inovatif, termasuk Humira, versi generik dari AbbVie, yang akan diluncurkan secara resmi pada tahun 2023.
"Berfokus pada kebutuhan pasien dan permintaan pasar adalah kunci keberhasilan kami di masa depan."
Sejarah perkembangan Sandoz memberi tahu kita bahwa hanya dengan pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan, kita dapat bertahan hidup di pasar yang sangat kompetitif. Pengalaman praktisnya dapat menginspirasi perusahaan lain untuk memahami bagaimana industri tradisional dapat terus berinovasi di bidang kemajuan teknologi.
Namun, kisah Sandoz tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga keyakinan dan rasa tanggung jawab yang diwakilinya dapat memicu pemikiran kita. Dalam menghadapi perubahan kebutuhan medis dan kemajuan teknologi, bagaimana perusahaan farmasi akan terus menjalani transformasi dan evolusi seperti itu di masa depan untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat?