Kunci Sukses: Bagaimana pembelajaran yang diatur sendiri membentuk prestasi akademik siswa?

Pembelajaran yang diatur sendiri (SRL) bukan hanya bidang penting dalam psikologi pendidikan, tetapi juga terkait erat dengan keberhasilan akademis. Sederhananya, pembelajaran yang diatur sendiri mengacu pada proses pembelajaran yang dipandu oleh metakognisi, tindakan strategis, dan motivasi belajar. Metode pembelajaran ini tidak hanya menguntungkan prestasi akademis siswa, tetapi juga berfokus pada membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dan menggunakan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan akademis.

Pembelajar yang diatur sendiri mampu "memantau, mengarahkan, dan menyesuaikan tindakannya untuk mencapai tujuan perolehan informasi, perluasan keahlian, dan peningkatan diri."

Pembelajar yang diatur sendiri biasanya memiliki pandangan yang berorientasi pada pertumbuhan kecerdasan, percaya bahwa upaya dan strategi mereka dapat memengaruhi hasil, daripada pandangan yang tetap tentang bakat. Pembelajar ini tidak hanya menghadapi tantangan tetapi juga berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran, yang pada akhirnya meningkatkan keberhasilan akademis. Meningkatkan keterampilan pengaturan diri juga membantu membangun rasa percaya diri yang kuat, sehingga menghadapi tantangan akademis dengan lebih baik.

Pentingnya Pembelajaran yang Diatur Sendiri

Seiring dengan perubahan lanskap pendidikan, pengaturan diri memainkan peran yang semakin penting dalam keberhasilan siswa, terutama dalam lingkungan pembelajaran berbasis pilihan seperti kursus daring. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa generasi pertama secara signifikan kurang mampu mengatur diri sendiri dalam pembelajaran mereka dibandingkan mahasiswa generasi kedua, dan fenomena ini lebih nyata dalam lingkungan pembelajaran yang berbeda.

Mahasiswa generasi pertama melaporkan pengaturan diri yang jauh lebih rendah dibandingkan rekan-rekan mereka dari generasi kedua, yang terkait dengan tingkat kenyamanan mereka dengan komputer.

Perbedaan ini mungkin berasal dari tantangan yang dihadapi mahasiswa generasi pertama dalam transisi dari sekolah menengah ke perguruan tinggi, di mana mahasiswa harus belajar cara belajar secara mandiri. Namun saat ini, hanya ada sedikit strategi pengajaran pembelajaran di perguruan tinggi dan universitas, dan oleh karena itu banyak mahasiswa merasa sulit untuk menguasai strategi baru. Dalam konteks ini, diskusi kelompok dan dukungan sebaya menjadi cara penting bagi siswa untuk berbagi strategi pembelajaran.

Tiga tahap pembelajaran yang diatur sendiri

Menurut teori Winne dan Hadwin, pembelajaran yang diatur sendiri dapat dijelaskan dalam empat tahap yang fleksibel: persepsi tugas, penetapan dan perencanaan tujuan, pelaksanaan, dan adaptasi. Dalam tahap persepsi tugas, siswa mengumpulkan informasi terkait tugas dan menyesuaikan kognisi tugas mereka berdasarkan pemahaman mereka. Selanjutnya, mereka menetapkan tujuan tertentu dan merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas, kemudian bertindak sesuai dengan rencana, dan akhirnya mengevaluasi kinerja mereka dalam fase adaptasi dan menyesuaikan strategi pembelajaran mereka sesuai kebutuhan.

Keberhasilan proses pengaturan diri bergantung pada pemahaman siswa terhadap tugas dan respons adaptif mereka selama proses pembelajaran.

Kognisi sosial dan pembelajaran yang diatur sendiri

Dari perspektif kognitif sosial, pengaturan diri memperhitungkan interaksi antara keyakinan individu dan lingkungan. Pembelajaran yang diatur sendiri secara efektif mengharuskan siswa untuk secara aktif memantau kemajuan dan kinerja pembelajaran mereka sendiri, dan menyesuaikan strategi setiap saat untuk mencapai hasil pembelajaran terbaik. Proses ini tidak hanya menguji kemampuan refleksi diri siswa, tetapi juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan belajar yang baik di bawah bimbingan guru.

Penerapan strategi pembelajaran yang diatur sendiri

Dalam praktik pendidikan, dengan promosi teori pembelajaran yang diatur sendiri, banyak guru telah mulai menerapkan strategi tersebut di kelas. Misalnya, dalam pembelajaran membaca, guru dapat meningkatkan kemampuan pengaturan diri siswa melalui pembelajaran interaktif, tugas terbuka, dan pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, aktivitas penilaian diri seperti pengujian diri dan pengajaran sebaya juga memberi siswa ruang untuk penyesuaian diri, yang penting bagi keberhasilan akademis mereka.

Penerapan strategi pembelajaran yang efektif tidak hanya tentang perolehan pengetahuan, tetapi juga tentang pemahaman mendalam siswa tentang proses pembelajaran.

Jika siswa dapat secara aktif menggunakan alat diagnostik dan penilaian diri selama proses pembelajaran, mereka akan lebih mungkin mencapai terobosan akademis. Pendekatan pembelajaran yang diatur sendiri ini mendorong siswa untuk terus mengeksplorasi, bertanya, dan menganalisis, yang pada akhirnya mengembangkan kemampuan belajar yang komprehensif.

Seiring dengan semakin lazimnya pembelajaran yang diatur sendiri, banyak pendidik menekankan pemberian dukungan untuk berbagai gaya belajar guna meningkatkan prestasi akademis siswa. Namun, apakah dukungan ini cukup? Dalam lingkungan pendidikan yang terus berubah ini, bagaimana siswa dapat menerapkan pembelajaran yang diatur sendiri secara efektif untuk meningkatkan pertumbuhan pribadi dan prestasi akademis mereka?

Trending Knowledge

Rahasia pembelajaran yang diatur sendiri: Bagaimana siswa dapat mengendalikan pembelajaran mereka?
Pembelajaran yang diatur sendiri (SRL) adalah area pengaturan diri yang paling erat kaitannya dengan tujuan pendidikan. Secara umum, SRL mengacu pada proses pembelajaran yang dipandu oleh metakognisi
Mengapa mahasiswa generasi pertama menghadapi tantangan lebih besar dalam pembelajaran yang diatur sendiri?
Pembelajaran yang diatur sendiri (SRL), sebagai area penting dari pengaturan diri, terkait erat dengan tujuan pendidikan. Secara umum, pembelajaran yang diatur sendiri mengacu pada proses pembelajaran

Responses