Di papan catur, raja (♔, ♚) memiliki posisi yang tak tergantikan. Buah catur khusus ini bukan hanya karakter terpenting dalam permainan, tetapi juga kunci kemenangan. Memahami gerakan dan fungsi raja tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan catur kita, tetapi juga memungkinkan kita untuk berpikir lebih dalam tentang signifikansi protagonis ini di papan catur dalam keseluruhan permainan.
Raja Putih mulai dari e1, sedangkan raja Hitam berada di e8. Jangkauan gerakan raja relatif fleksibel dan dapat bergerak ke petak mana pun yang berdekatan, termasuk secara horizontal, vertikal, dan diagonal. Jika gerakan raja hingga gelombang kosong tidak terancam, ia dapat memilih untuk menyerang dan menangkap buah catur musuh.
Raja juga dapat menangkap buah catur musuh yang berdekatan jika bergerak ke petak catur yang tidak mengancam, asalkan buah catur tersebut tidak dilindungi oleh musuh lain.
Raja dan Benteng dengan warna yang sama dapat bersama-sama melakukan manuver khusus yang disebut Benteng. Gerakan ini tidak hanya melindungi raja secara efektif, tetapi juga memungkinkan penyesuaian cepat konfigurasi kedua bidak. Saat benteng, raja bergerak dua petak ke benteng di sisinya, dan benteng bergerak ke sisi yang dilintasi raja.
Syarat untuk benteng meliputi: raja dan benteng belum bergerak, tidak ada bidak yang menghalangi keduanya, dan raja tidak diserang.
Saat Raja diserang, dikatakan "dalam skak", dan pemain harus segera menyingkirkan ancaman. Ada tiga cara untuk menghapus skak: raja bergerak ke petak aman, menangkap bidak musuh yang berdekatan, atau menghalangi jalur yang mengancam dengan bidak lain. Jika tidak satu pun dari ketiga metode ini memungkinkan, raja akan "skakmat" dan permainan akan berakhir.
Pada tahap pembukaan dan pertengahan permainan, raja biasanya kurang terlibat dalam serangan dan pertahanan, berfokus pada pencarian sudut aman. Namun, pada tahap penutupan, peran raja menjadi aktif, sering kali berpartisipasi dalam memajukan pion yang tersisa. Karena Raja tidak dapat ditangkap atau ditukar, nilainya tidak mudah dinilai dalam hal poin, dan dalam arti tertentu nilainya "tak terbatas".
Pada tahap akhir, Raja dianggap sedikit lebih mampu menyerang daripada Kuda atau Gajah, dan juga dianggap lebih baik dalam bertahan.
Pendahulu raja dapat ditelusuri kembali ke "jenderal" dalam catur Tiongkok, dan fungsi serta pentingnya raja terus dipertahankan dalam proses catur dan evolusinya. Meskipun konsep benteng tidak ada dalam permainan catur awal, aturan yang kita kenal sekarang justru menyoroti posisi sentral raja dalam permainan.
Dalam permainan papan awal, menyerang raja akan mengakibatkan akhir permainan hingga pemain kalah.
Raja memainkan peran kunci dalam permainan catur, baik dalam serangan maupun pertahanan. Raja tidak hanya protagonis mutlak di lapangan, tetapi juga telah menyebabkan banyak penggemar permainan berpikir mendalam tentang pentingnya raja: dalam perubahan berbagai permainan catur, bagaimana keberadaan raja akan memengaruhi arah keseluruhan permainan?