Dalam masyarakat digital saat ini, anonimitas daring telah menjadi cara penting bagi orang untuk berdiskusi, mengekspresikan, dan berbagi pandangan mereka. Namun, anonimitas ini juga menciptakan ketegangan antara hukum dan kebebasan manusia. Berbagai negara telah mengadopsi kebijakan yang sangat berbeda terhadap anonimitas ini, dan beberapa pemerintah telah secara ketat mengendalikan dan mengawasi ucapan daring. Di satu sisi, anonimitas internet memberi pengguna ruang untuk kebebasan berbicara, tetapi di sisi lain, kebebasan ini dapat digunakan secara tidak tepat dan menyebabkan berbagai masalah sosial.
Munculnya anonimitas daringAnonimitas daring berawal dari tahun 1990-an dengan grup Usenet, tempat pengguna akan mengadakan diskusi menggunakan alamat email khusus. Dengan perkembangan media sosial dan forum, situs web seperti 4chan dan 2channel yang sepenuhnya mendorong anonimitas secara bertahap muncul dan menjadi platform penting bagi netizen untuk berbagi pendapat dan menciptakan tren baru.
"Di beberapa situs web anonim, seperti forum /b/ 4chan, sekitar 35.000 topik dan 400.000 kiriman dibuat setiap hari, menunjukkan bahwa pengguna internet memiliki permintaan yang kuat untuk berbagi konten anonim."
Pada tahun 2017, pemerintah Tiongkok mewajibkan pengguna internet untuk mendaftar menggunakan nama asli mereka saat berkomentar di media sosial dan situs berita. Penerapan persyaratan ini dipandang sebagai penguatan lebih lanjut atas kendali atas ujaran daring.
Pada tahun 2012, Filipina mengesahkan Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Dunia Maya, yang memberikan wewenang kepada Departemen Kehakiman untuk memblokir situs web yang mempromosikan ujaran ilegal tanpa perintah pengadilan.
Berdasarkan Undang-Undang Pencemaran Nama Baik 2013, administrator situs web tidak bertanggung jawab jika mereka tidak dapat mengonfirmasi identitas pengirim, yang berarti bahwa dalam beberapa kasus, anonimitas daring dilindungi hingga batas tertentu. perlindungan.
Amandemen Pertama Amerika Serikat melindungi hak untuk berbicara anonim secara daring. Putusan Mahkamah Agung AS bahwa posting anonim dilindungi oleh kebebasan berbicara telah memungkinkan banyak pengguna untuk berbicara dengan bebas dan percaya diri.
"Hak untuk berbicara secara anonim dianggap sebagai bagian integral dari kebebasan berbicara, yang sepenuhnya dijamin dalam Amandemen Pertama."
Berbagai komunitas daring memiliki pandangan yang berbeda tentang ucapan anonim. Misalnya, Wikipedia mengizinkan penyuntingan anonim tetapi menggunakan alamat IP untuk mengidentifikasi penyunting tersebut. Dibandingkan dengan komunitas lain yang mengharuskan pengguna untuk masuk sebelum berbicara, 2channel lebih mendorong anonimitas dan memberi pengguna lebih banyak ruang untuk berbicara dengan bebas.
Dampak anonimitas pada masyarakat“Anonimitas tidak hanya membantu mencegah penyalahgunaan, tetapi juga mendorong komunikasi yang lebih intim dan terbuka.”
Meskipun anonimitas Internet memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan pendapat mereka dengan bebas, hal itu juga dapat menyebabkan radikalisasi beberapa perilaku sosial. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan anonim dapat menyebabkan beberapa tingkat perilaku antisosial, baik itu bahasa yang tidak sopan selama debat atau bentuk interaksi negatif lainnya. Namun, anonimitas juga membantu pengguna mengungkapkan lebih banyak emosi dan pengalaman pribadi dalam lingkungan sosial yang aman.
Dengan pesatnya perkembangan media sosial, negara-negara semakin memperketat pengelolaan ucapan anonim daring. Di satu sisi, anonimitas memberikan kebebasan berbicara tanpa batas, tetapi di sisi lain, hal itu juga menantang tanggung jawab sosial dan moralitas. Dalam situasi ini, bagaimana kita harus menyeimbangkan kebebasan dan regulasi di Internet di masa depan?