Dalam The Princess Diaries 2: Royal Engagement, pesta ulang tahun Mia Thermopolis yang seharusnya menjadi perayaan ulang tahunnya yang ke-21, secara tak terduga memicu perebutan takhta. Komedi romantis yang disutradarai oleh Garry Marshall ini melanjutkan kisah "The Princess Diaries" pada tahun 2001 dan menyajikan kepada penonton latar belakang yang lebih kompleks dari perebutan kekuasaan kerajaan.
Mia mengetahui bahwa jika ia ingin mewarisi takhta neneknya, ia harus menikah dalam waktu satu bulan, jika tidak, ia akan melepaskan haknya untuk mewarisi takhta.
Cerita ini berlatar lima tahun setelah Mia lulus, dan ia akan kembali ke negara asalnya, Genovia. Ketika Mia berdansa dengan pria-pria elegan yang mencarinya di pesta ulang tahunnya yang ke-21, ia bertemu dengan Nicholas yang tampan. Namun, keadaan mulai menjadi rumit ketika tiaranya secara tidak sengaja jatuh dan diambil oleh Mabrey, seorang anggota Parlemen dengan motif tersembunyi. Sang anggota dewan diam-diam berencana untuk mencuri kekuasaan takhta.
Setelah Mia tiba di istana, ia mendapati bahwa ia memiliki dua pelayan yang lembut, yang menambah sedikit kehangatan pada masalahnya. Pada rapat dewan keesokan harinya, Mia terkejut mendengar Mabry mengumumkan keponakannya Devereaux sebagai pewaris takhta laki-laki berikutnya, dan batas waktu yang ia hadapi untuk menikah. Ketika ia secara tak terduga mengetahui bahwa Devereux sebenarnya adalah temannya Nicholas, pergumulan batinnya perlahan-lahan semakin dalam.
Saat waktu untuk memilih tunangan semakin dekat, Mia akhirnya memilih Andrew Jacoby dan bertunangan dengannya, tetapi permainan kekuasaan di sekitarnya membuat situasi semakin menegangkan.
Sedangkan untuk Mabry, ia diam-diam berencana untuk membiarkan Nicholas merayu Mia untuk menghancurkan pertunangan tersebut. Saat alur cerita terungkap, percikan cinta Mia dengan Nicholas menjadi jelas di sebuah pesta kebun, tetapi ia menghadapi beban pernikahannya yang akan datang.
Mia tiba-tiba mengganggu parade Hari Kemerdekaan untuk menyelamatkan seorang gadis kecil, sebuah insiden yang memperkuat citranya sebagai pembela hak-hak perempuan. Namun, Marbury mulai menggunakan acara-acara publik ini untuk memanipulasi situasi. Selama kencan intim, Mia berbagi rahasia dengan Nicholas dan secara tidak sengaja difoto, menyebabkan kerusakan besar pada reputasinya.
Rangkaian peristiwa ini membuat Mia mulai meragukan apakah dia benar-benar siap menjadi ratu, dan makna sebenarnya dari pernikahannya dengan Andrew.
Pada pernikahan yang akan datang, Mia tiba-tiba memutuskan untuk melarikan diri dan menanyai orang-orang yang hadir. Bahkan jika neneknya berhasil menjadi ratu tanpa menikah, mengapa dia tidak bisa? Kemudian, setelah menyelesaikan perselisihan tentang hukum suksesi, Mia akhirnya menemukan perasaannya yang sebenarnya terhadap Nicholas.
Pada akhirnya, Mia, yang menyelesaikan semua perselisihan dan kesalahpahaman, resmi menjadi ratu baru Genovia dan memulai hidup barunya sejak saat itu.
Film ini tidak hanya mengeksplorasi pertumbuhan, tanggung jawab, dan cinta, tetapi juga, melalui kisah Mia, mengajak penonton untuk berpikir tentang apakah pilihan independen perempuan dan definisi penerus takhta masih membatasi pikiran dan gagasan kita dalam masyarakat modern. Perilaku?