Dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat saat ini, perusahaan membutuhkan analisis data yang cepat dan akurat untuk membuat keputusan yang tepat. Pergudangan data telah menjadi alat penting untuk memecahkan masalah ini, dan model dimensional merupakan inti dari desainnya. Pendekatan pemodelan ini tidak hanya meningkatkan kegunaan data, tetapi juga membedakan perusahaan dari pesaing.
Kunci dari pemodelan dimensional adalah mengidentifikasi proses bisnis dan membangun dimensi dan fakta data berdasarkan proses ini.
Pemodelan dimensional pertama kali diusulkan oleh Ralph Kimball. Metodologi ini menekankan organisasi dan analisis data dari perspektif bisnis. Berbeda dari desain top-down tradisional, model dimensional mengadopsi pendekatan bottom-up dan memprioritaskan pemodelan proses bisnis utama untuk menghindari asumsi dan kompleksitas yang berlebihan. Perusahaan dapat berfokus pada aliran data yang paling penting terlebih dahulu, kemudian memperluasnya ke sumber data lainnya.
Model dimensional terutama terdiri dari fakta dan dimensi. Fakta biasanya berupa nilai yang dapat dijumlahkan, seperti penjualan, sementara dimensi menyediakan konteks, seperti stempel waktu, kategori produk, lokasi toko, dll. Metode desain ini memungkinkan personel bisnis untuk dengan cepat memperoleh data analisis yang diperlukan guna mendorong keputusan bisnis secara lebih efektif.
Desain dimensi yang baik tidak hanya dapat meningkatkan kinerja kueri, tetapi juga membantu pengguna bisnis memahami data secara lebih intuitif.
Konstruksi model dimensional mengikuti empat langkah dasar: memilih proses bisnis, mendeklarasikan granularitas, mengidentifikasi dimensi, dan menentukan fakta. Pertama, perusahaan perlu mengidentifikasi proses bisnis yang akan dianalisis, seperti penjualan eceran. Selanjutnya, Anda perlu menentukan granularitas model, yang merupakan definisi spesifik dari data yang akan dianalisis. Misalnya, setiap item dalam pembelian oleh anggota tertentu.
Selanjutnya, tetapkan dimensi untuk menentukan informasi apa yang akan diekstrak dari fakta. Dimensi sering kali disajikan sebagai kata benda, seperti tanggal, toko, dan inventaris, yang secara jelas mencerminkan keberagaman bisnis. Terakhir, Anda perlu mengidentifikasi indikator numerik yang memengaruhi setiap catatan fakta, seperti unit yang terjual atau total biaya.
Dibandingkan dengan model yang diatur, salah satu keuntungan terbesar dari model dimensional adalah keterbacaan dan pemahaman. Karena model dimensional mengelompokkan informasi ke dalam kategori bisnis secara keseluruhan, data menjadi intuitif dan mudah dibaca. Selain itu, model ini juga memiliki keuntungan dalam kinerja kueri karena desainnya yang terstruktur membuat kueri data lebih efisien.
Skalabilitas data merupakan fitur utama dari model dimensional, dan data baru dapat dengan mudah ditambahkan tanpa memengaruhi pengoperasian kueri dan laporan yang ada.
Di era big data, model dimensional juga dapat memainkan perannya. Namun, karena arsitektur Hadoop yang khusus, hal ini memerlukan sedikit penyesuaian. Hadoop adalah sistem berkas yang tidak dapat diubah yang hanya dapat menambahkan data tetapi tidak memperbaruinya, yang terkadang menyulitkan untuk mempertahankan status terkini rekaman tabel dimensi. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan cara mengelola dan meminta data dengan benar di lingkungan Hadoop.
Secara keseluruhan, model dimensional, sebagai konsep desain penting untuk pergudangan data, tidak diragukan lagi memberi perusahaan kemampuan pemrosesan data dan wawasan bisnis yang kuat. Di era yang digerakkan oleh data, pentingnya memahami dan menerapkan model dimensional menjadi semakin penting. Jadi, apakah organisasi Anda siap untuk merevolusi analisis data dengan model dimensional?