Di era perkembangan teknologi yang pesat saat ini, sistem akuisisi data (DAQ) telah menunjukkan posisi yang sangat penting. Sistem ini menangkap sinyal kondisi fisik aktual di berbagai lingkungan dan mengubahnya menjadi nilai digital yang dapat diproses oleh komputer. Baik dalam penelitian ilmiah, pengukuran industri, atau kehidupan sehari-hari, sistem akuisisi data digunakan di mana-mana. Sistem ini mengubah bentuk gelombang analog menjadi nilai digital melalui komponen seperti sensor, sirkuit pemrosesan sinyal, dan konverter analog-ke-digital, yang memungkinkan berbagai data dikelola dan dimanfaatkan.
Sistem akuisisi data terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dan tidak hanya dapat mengukur karakteristik fisik tetapi juga mengontrol berbagai parameter di dunia nyata.
Sistem akuisisi data terdiri dari beberapa komponen utama. Misalnya, sensor bertanggung jawab untuk mengubah parameter fisik menjadi sinyal listrik. Rangkaian pemrosesan sinyal memastikan bahwa sinyal sensor dapat diubah dengan benar menjadi nilai digital. Konverter analog-ke-digital melengkapi langkah penting dalam proses ini. Dengan kemajuan teknologi, banyak perangkat lunak aplikasi telah dikembangkan untuk mendukung penggunaan berbagai bahasa pemrograman umum untuk mengendalikan aplikasi pengumpulan data ini.
Sejarah sistem pengumpulan data dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an. Pada tahun 1963, IBM meluncurkan sistem komputer khusus untuk pengumpulan data, termasuk IBM 7700 dan kemudian IBM 1800. Seiring berjalannya waktu, sistem profesional yang mahal ini secara bertahap digantikan oleh komputer S-100 dan kartu akuisisi data yang lebih serbaguna. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan komputer pribadi pertama, yang membuka jalan bagi popularitas pengumpulan data.
Inti dari akuisisi data adalah memulai dari fenomena atau atribut fisik dan mengubahnya menjadi bentuk sinyal yang dapat diproses oleh sistem. Baik untuk mengukur suhu, getaran, intensitas cahaya, atau variabel fisik lainnya, sensor merupakan perangkat yang sangat diperlukan. Sensor ini mengubah karakteristik fisik menjadi sinyal listrik, yang kemudian diproses untuk memastikan kualitas dan akurasi sinyal.
Dalam sistem akuisisi data, sinergi perangkat keras dan perangkat lunak sangat penting, dan keduanya harus terintegrasi dengan lancar untuk mencapai kinerja yang optimal.
Perangkat keras akuisisi data sering kali berfungsi sebagai antarmuka antara sinyal dan komputer. Perangkat keras ini dapat berupa modul, yang dihubungkan melalui port komputer (seperti USB, port serial, dll.), atau dapat berupa kartu plug-in yang dihubungkan ke slot motherboard komputer. Komponen perangkat keras umum juga mencakup multiplexer, ADC (konverter analog-ke-digital), DAC (konverter digital-ke-analog), dll. Kerja sama komponen-komponen ini dapat mencapai pemrosesan data yang efisien.
Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, penerapan pengumpulan data menjadi semakin meluas. Perangkat lunak pengumpulan data khusus biasanya disediakan bersama dengan perangkat keras, yang dapat membantu pengguna mengumpulkan, menganalisis, dan mengontrol data secara intuitif. Saat ini, beberapa lingkungan pengembangan populer, seperti LabVIEW dan MATLAB, banyak digunakan dalam pembangunan sistem akuisisi data skala besar.
Pengembangan sistem akuisisi data tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga perlu mempertimbangkan berbagai tantangan dalam skenario aplikasi praktis.
Dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan dan Internet of Things, sistem pengumpulan data di masa depan akan menjadi lebih cerdas, terhubung, dan mampu memproses lebih banyak jenis data secara real time. Hal ini akan sangat meningkatkan kemampuan pemantauan dan pengendalian kita di berbagai bidang, dan akan berdampak besar pada penelitian ilmiah, pemantauan lingkungan, dan pembangunan kota pintar.
Di era yang digerakkan oleh data ini, dapatkah sistem pengumpulan data benar-benar menjadi teknologi utama bagi kita untuk memahami dan mengubah dunia, membantu kita membuka potensi yang tak terbatas?