Dalam industri pangan saat ini, pati yang dimodifikasi telah menjadi bahan yang sangat dibutuhkan. Pati yang dimodifikasi, juga disebut turunan pati, adalah pati alami yang telah diolah secara fisik, enzimatik, atau kimia untuk mengubah sifat-sifatnya. Pengolahan ini memungkinkan pati memiliki sifat-sifat yang lebih baik dalam berbagai aplikasi, misalnya sebagai pengental, penstabil, atau pengemulsi dalam makanan; sebagai disintegran dalam industri farmasi, atau sebagai pengikat dalam kertas berlapis. Dengan kemajuan teknologi, aplikasi pati yang dimodifikasi di banyak bidang lain menjadi semakin umum.
Keserbagunaan pati yang dimodifikasi terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan stabilitas terhadap pengaruh lingkungan seperti pemanasan berlebih, keasaman, geseran, dan mengubah tekstur, viskositas, dan waktu pembentukan gel pati.
Sejarah modifikasi pati dapat ditelusuri kembali ke ribuan tahun yang lalu, ketika manusia memodifikasi pati dengan menumbuhkan biji-bijian. Selama proses ini, enzim tanaman itu sendiri mengubah pati biji-bijian. Efek dari proses penyempurnaan ini dapat disesuaikan dari waktu ke waktu dan saat kondisi lingkungan berubah, tetapi perkecambahan saja tidak selalu memenuhi kebutuhan semua produk. Seiring berjalannya waktu, manusia belajar menggunakan zat-zat sederhana seperti asam, basa, dan enzim alami untuk memodifikasi pati dengan cara yang tepat sasaran.
Misalnya, pati yang diolah dengan asam (INS 1401) diproduksi dengan mengolah pati atau butiran pati dengan asam anorganik (seperti asam klorida) untuk memecah molekul pati dan dengan demikian mengurangi viskositas.
Berbagai metode pembuatan pati yang dimodifikasi meliputi: gula pati, pati kedelai yang larut dalam air dingin yang mengental tanpa pemanasan, atau pati yang dimasak yang harus dimasak seperti pati biasa. Untuk membuat pati larut dalam air dingin, metode pengeringan umum meliputi ekstrusi, pengeringan drum, pengeringan semprot, atau gelatinisasi.
Beragamnya aplikasi pati yang dimodifikasi menjadikannya bahan utama dalam banyak produk, misalnya, pati pregelatinisasi yang digunakan dalam makanan penutup siap saji, yang mengental dengan cepat hanya dengan menambahkannya ke air dingin atau susu. Untuk topping pizza komersial, pati yang dimodifikasi tetap berada di atas pizza saat dipanaskan dan menjadi lebih cair saat didinginkan.
Dalam produksi industri makanan rendah lemak, pati yang dimodifikasi dengan tepat dapat digunakan sebagai pengganti lemak untuk membantu mengurangi kandungan lemak dari makanan berlemak tinggi tradisional.
Selain itu, pati yang dimodifikasi dapat ditambahkan ke produk beku untuk mencegah tetesan saat dicairkan. Produk ini menggunakan pati yang dimodifikasi yang mengikat fosfat untuk menyerap lebih banyak air dan menjaga bahan tetap stabil.
Perlu dicatat bahwa pati yang ditingkatkan dan pati yang dimodifikasi secara genetik adalah dua konsep yang berbeda. Pati GMO berasal dari tanaman yang telah direkayasa secara genetik untuk menghasilkan asam lemak atau karbohidrat baru yang tidak terdapat secara alami pada spesies tanaman yang dipanen.
Di Eropa, suatu organisme disebut "GMO" hanya jika materi genetiknya telah diubah dengan cara yang tidak diperoleh melalui pembuahan alami atau rekombinasi alami. Pati yang dimodifikasi mengacu pada pati atau butiran pati yang telah dimodifikasi selama pemrosesan atau perlakuan berikutnya.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, para peneliti berupaya menciptakan pati dengan sifat modifikasi yang diinginkan dengan mengubah enzim dalam tanaman, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk perlakuan enzimatik pati setelah diekstraksi dari tanaman. Film "A New Era" dirilis, dan film "A New Era" dirilis.
Pati yang dimodifikasi telah menarik perhatian dalam pembuatan polimer yang dapat terurai secara hayati dan dalam penciptaan bahan tambahan makanan baru.
Jadi, bagaimana pati yang ditingkatkan dapat mengubah wajah industri makanan di masa depan dan membawa lebih banyak kejutan bagi konsumen?