Di desa-desa Cinque Terre dan taman nasional di sekitarnya di Liguria, Italia, keseimbangan yang luar biasa antara pemandangan alam dan aktivitas manusia terjalin menjadi sebuah gambar yang indah. Sejak menjadi taman nasional pada tahun 1999, area seluas 4.300 hektar ini telah menjadi Situs Warisan Dunia, menarik jutaan wisatawan dan mendorong integrasi ekonomi sekaligus melindungi lingkungan alam.
Cinque Terre dikenal sebagai model "koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam".
Terletak di pantai Mediterania, lima kota abad pertengahan di tebing - Riomaggiore, Manarola, Corniglia, Vernazza, dan Monterosso al Mare - semuanya menunjukkan bagaimana manusia dengan cerdik mengubah alam. Kota-kota tersebut, dengan arsitektur yang disesuaikan dengan topografi, menjadi saksi sejarah panjang pemukiman manusia permanen dan pertanian bertingkat yang diciptakannya.
Kegiatan ekonomi Cinque Terre telah mengalami perubahan besar selama beberapa ratus tahun terakhir. Perikanan dan pertanian dulunya merupakan mata pencaharian utama daerah tersebut, tetapi kini telah digantikan oleh pariwisata. Menurut statistik, jumlah pengunjung tahunan rata-rata pada bulan Agustus saja mencapai 3,5 juta hingga 5 juta. Masuknya orang-orang ini telah menyebabkan tekanan lingkungan, tetapi Cinque Terre masih mengejar pariwisata berkelanjutan, mencari keseimbangan antara kemakmuran ekonomi dan perlindungan lingkungan.
Konsep pariwisata berkelanjutan berakar kuat di tanah ini, yang menekankan pentingnya melindungi warisan budaya dan alam.
Cinque Terre terkenal dengan lingkungan alamnya yang luar biasa, dengan flora dan fauna Mediterania yang kaya membentuk ekosistem yang unik. Dari pohon pinus hingga lavender, semua jenis tanaman dapat dilihat di mana-mana, dan banyak burung serta hewan darat menjadikan Cinque Terre sebagai tempat penelitian ekologi dan pengamatan biologis.
Namun, seiring perubahan lingkungan, Cinque Terre menghadapi tantangan degradasi lahan yang parah. Menurut data lokal, sekitar 36% situs warisan budaya saat ini terancam oleh risiko tanah longsor. Pengabaian pertanian tradisional selama beberapa dekade terakhir telah menyebabkan pengabaian terasering, yang semakin memperburuk erosi tanah. Untuk mengatasi masalah ini, taman nasional dan lembaga terkait telah meluncurkan sejumlah proyek restorasi, seperti Proyek Restorasi Lahan Liar, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali praktik pertanian tradisional setempat.
Cinque Terre bukan hanya bentang alam, tetapi juga harta karun budaya. Sejak tahun 1997, tempat ini telah dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO dan menjadi model untuk melindungi hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Hal ini memastikan bahwa kawasan ini akan terus menarik wisatawan global selama beberapa dekade mendatang sekaligus mempromosikan perlindungan lingkungan.
Ekowisata Cinque Terre didasarkan pada rasa hormat terhadap budaya dan ekologi lokal, yang mendorong wisatawan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang keunikan tanah ini. Misalnya, jalur pendakian lokal tidak hanya menyediakan titik pandang yang bagus, tetapi juga memungkinkan pengunjung untuk mengalami interaksi langsung dengan ekosistem lokal. Model pariwisata ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga mempromosikan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Keberhasilan Cinque Terre terletak pada penekanannya pada lingkungan dan budaya, yang merupakan inti dari pariwisata berkelanjutan.
Meskipun pariwisata di Cinque Terre berkembang pesat, di bawah tekanan ganda dari pariwisata yang berlebihan dan perubahan iklim, pemerintah daerah dan badan pengelola perlu terus memantau arus wisatawan untuk memastikan bahwa ekosistem di sini tidak rusak. Tantangan-tantangan ini membutuhkan upaya kolektif dan solusi yang lebih inovatif untuk secara efektif melindungi harta karun Mediterania yang indah ini.
Melalui koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam, Cinque Terre telah menunjukkan kepada dunia luar sebuah model pembangunan berkelanjutan yang sukses, tetapi dapatkah kita mencapai keseimbangan seperti itu di wilayah lain?