Angka ada di mana-mana dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari menghitung harga saat berbelanja hingga menganalisis data di tempat kerja. Memahami dan menggunakan angka bukan hanya persyaratan akademis atau profesional, tetapi juga keterampilan penting dalam kehidupan setiap orang. Matematika tidak dapat berdiri sendiri dalam kehidupan nyata, dan mengharuskan kita untuk mampu memahami, menalar, dan menerapkan konsep numerik sederhana. Melalui proses ini, bagaimana manusia secara efektif memahami dan mengekspresikan angka?
Kompetensi numerik berarti memahami bagaimana matematika diterapkan di dunia nyata dan mampu menerapkannya untuk membuat keputusan terbaik...ini bukan hanya tentang melakukan perhitungan, ini tentang kemampuan untuk berpikir dan bernalar.
Keterampilan matematika dasar meliputi pemahaman empat operasi dasar: penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mampu memahami operasi matematika sederhana "2 + 2 = 4" dapat dianggap memiliki pengetahuan numerik dasar. Selain operasi-operasi ini, cakupan matematika yang luas juga mencakup aspek-aspek seperti pengertian bilangan, pengertian operasional, kalkulasi, pengukuran, geometri, probabilitas, dan statistik. Orang-orang dengan keterampilan matematika yang baik mampu beradaptasi dengan tuntutan matematika dalam hidup, sementara orang-orang yang kurang memiliki keterampilan matematika mungkin mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia telah mengembangkan dua cara utama untuk mengekspresikan bilangan selama evolusi, satu adalah representasi perkiraan dari ukuran bilangan, dan yang lainnya adalah representasi pasti dari jumlah item individual. Ekspresi-ekspresi ini sering dianggap bawaan, tidak hanya dimiliki oleh berbagai budaya tetapi juga spesies.
Representasi kuantitas perkiraan berarti bahwa orang dapat membuat keputusan kasar tentang kuantitas ketika dihadapkan dengan sejumlah besar objek. Misalnya, ketika peneliti menampilkan serangkaian titik, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat memperkirakan jumlah titik secara relatif akurat.
Ketepatan berarti bahwa orang lebih akurat dalam memperkirakan kuantitas dan membedakan perbedaan ketika jumlahnya kecil. Meskipun kedua sistem memiliki keterbatasan, ada korelasi positif antara prestasi dalam matematika sekolah dan perkiraan rasa kuantitas seseorang.
Beberapa tahun pertama masa kanak-kanak dianggap sebagai periode kritis untuk pengembangan keterampilan matematika dan bahasa. Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kemampuan matematika anak-anak meliputi status sosial ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, lingkungan belajar keluarga, dan usia.
Keluarga dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi biasanya lebih cenderung mempromosikan kegiatan belajar perkembangan, yang meningkatkan motivasi dan kemampuan belajar anak-anak.
Misalnya, ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung membesarkan anak-anakdengan keterampilan matematika yang lebih baik. Sebaliknya, orang tua yang tidak memiliki pendidikan yang tepat sering kali berdampak negatif pada pembelajaran matematika anak-anak mereka.
Di tempat kerja, kemampuan matematika memiliki dampak besar pada keberhasilan dan promosi karier. Banyak profesi yang membutuhkan keterampilan digital yang baik, seperti akuntan, analis keuangan, dan insinyur. Bahkan di industri media, kemampuan digital menjadi semakin penting.
Kemampuan menggunakan angka sangat penting untuk komunikasi yang sukses, namun penelitian menunjukkan bahwa banyak keterampilan matematika jurnalis sering kali tidak memadai.
Oleh karena itu, pemberi kerja semakin memperhatikan kemampuan matematika pencari kerja untuk menyaring kandidat yang cocok. Tes penalaran numerik psikometrik telah dikenal luas sebagai metode untuk menilai kemampuan kandidat.
Kemampuan numerik didefinisikan sebagai kurangnya kemampuan untuk bernalar tentang angka. Pada beberapa kelompok, berbagai masalah kompetensi bahkan lebih umum terjadi daripada buta huruf. Diskalkulia perkembangan digambarkan sebagai ketidakmampuan belajar khusus dalam aritmatika numerik dalam konteks kecerdasan normal.
Berbagai kemampuan tidak hanya memengaruhi pembelajaran individu, tetapi juga memiliki korelasi signifikan dengan usia, jenis kelamin, dan ras.
Misalnya, orang yang lebih tua umumnya memiliki kinerja yang lebih buruk dalam matematika, dan penelitian telah menunjukkan bahwa pria umumnya memiliki keterampilan matematika yang lebih baik daripada wanita.
Evolusi kemampuan matematikaDalam sejarah ekonomi, berbagai kemampuan sering digunakan untuk menilai modal manusia ketika data tentang sekolah tidak tersedia. Melalui analisis data, peneliti menemukan bahwa ada perbedaan kemampuan matematika antara berbagai wilayah pada waktu yang berbeda, dan perbedaan ini menjadi lebih kecil seiring berjalannya waktu.
Dengan latar belakang ini, kita tidak dapat tidak bertanya-tanya apakah pemahaman angka dan pengembangan keterampilan matematika dapat membantu membangun masyarakat yang lebih rasional dan bijaksana?