Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol atau alkohol ligan, adalah senyawa organik dan alkohol lemak paling sederhana.Dengan kemajuan globalisasi dan permintaan industri, metanol secara bertahap menjadi salah satu bahan baku kimia terpenting di abad ke -20.Dari pirolisis awal kayu hingga produksi massal karbon monoksida yang dihidrogenasi saat ini, metanol memiliki aplikasi di berbagai industri, termasuk sintesis kimia, energi dan perlindungan lingkungan.
Lebih dari 20 juta ton metanol diproduksi setiap tahun, menjadi bahan baku utama untuk produksi formaldehida, asam asetat dan berbagai bahan kimia khusus.
Nama metanol berasal dari proses pirolisis kayu.Pada tahun 1661, Robert Boyle berhasil mengisolasi metanol murni untuk pertama kalinya, menandai masuknya metanol ke dalam tahap kimia modern.Seiring waktu, ahli kimia Prancis abad ke-19 Duma dan Pelligot menentukan komposisi unsur metanol dan mempromosikan penggunaan istilah "metil".
Sekarang, produksi metanol terutama diproduksi oleh reaksi karbon monoksida dan hidrogen.Reaksi mensyaratkan bahwa itu dilakukan pada tekanan tinggi, menggunakan tembaga dan seng oksida sebagai katalis.Teknologi produksi metanol tekanan rendah modern telah banyak digunakan, yang telah sangat meningkatkan efisiensi produksi.
Proses produksi metanol tidak hanya dapat diperoleh dari bahan bakar fosil, tetapi juga memiliki potensi untuk menggunakan hidrogen yang diperoleh dari energi terbarukan dan ditangkap karbon dioksida untuk secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Metanol sangat fleksibel.Pertama -tama, ini adalah sumber utama formaldehida dan asam asetat, yang merupakan bahan baku penting untuk pembuatan plastik dan serat sintetis.Selain itu, metanol juga dapat dikonversi menjadi MTBE aditif bensin, yang meningkatkan jumlah oktan bahan bakar.
Dengan peningkatan kesadaran lingkungan, produksi metanol hijau secara bertahap mendapatkan popularitas.Pada tahun 2023, hanya 0,2% dari produksi metanol di seluruh dunia yang akan mengadopsi metode emisi rendah, yang sebagian besar berasal dari gasifikasi biomassa.Produksi metanol hijau akan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Potensi metanol dalam transformasi energi tidak dapat diremehkan.
Meskipun metanol memiliki aplikasi yang luas, toksisitasnya tidak dapat diabaikan.Uap metanol mudah terbakar dan sejumlah kecil asupan dapat menyebabkan kebutaan permanen dan bahkan kematian.Karena itu, berhati -hatilah saat menangani dan menggunakan metanol.
Dengan kemajuan sains dan teknologi dan peningkatan kesadaran lingkungan, produksi dan penerapan metanol diharapkan diperluas lebih lanjut.Di masa depan, dengan meningkatnya permintaan akan energi terbarukan, metanol dapat menjadi pembawa energi yang lebih penting.
Dihadapkan dengan tantangan lingkungan yang semakin parah, dapatkah metanol mewujudkan potensinya dan menjadi hubungan utama dalam transformasi energi di masa depan?