Sejak dibentuk kembali pada tahun 2000, Komunitas Afrika Timur (EAC) telah menjadi bahan diskusi hangat di tingkat internasional. Pembentukan kembali organisasi regional ini menandakan keinginan Afrika untuk bekerja sama dan berintegrasi, terutama kemajuan dalam integrasi ekonomi. Tidak hanya itu, perluasan EAC juga menjadi fokus perhatian pasar global. Setelah banyak perubahan dan penyesuaian, EAC kini mencakup delapan negara anggota, dan tampaknya pengaruh dan kekuatannya semakin meningkat dengan penambahan anggota baru.
Sejarah Komunitas Afrika Timur dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20. Sebelum merdeka, model kerja sama regional telah dibangun antara Kenya, Tanzania, dan Uganda. Namun, pembentukan formalnya pada tahun 1967 tidak bertahan lama, karena pembubarannya pada tahun 1977 karena perbedaan ekonomi dan politik di antara negara-negara anggota membuat orang menyadari kesulitan kerja sama yang baik.
“Dengan bangkitnya kesadaran politik dan upaya integrasi ekonomi oleh berbagai negara, rekonstruksi Komunitas Afrika Timur pada tahun 2000 tampaknya menjadi pilihan yang wajar.”
Pada tahun 1993, perjanjian pembentukan kembali EAC ditandatangani di Kampala dan mulai berlaku pada tahun 2000. Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan integrasi ekonomi regional, sebuah misi yang tetap menjadi inti EAC hingga saat ini. Setelah negosiasi dengan Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) dan Pasar Bersama untuk Afrika Timur dan Selatan (COMESA) pada tahun 2008, EAC mencapai kesepakatan perluasan kawasan perdagangan bebas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Komunitas Afrika Timur telah membuat kemajuan signifikan dalam mempromosikan perdagangan regional dan kerja sama ekonomi. Pada tahun 2010, EAC meluncurkan pasar bersama sendiri dan merencanakan persatuan moneter di masa mendatang, serta tujuan akhir federasi politik.
“Komunitas Afrika Timur menyediakan platform untuk kerja sama antarnegara anggota dan bergerak menuju pembentukan ruang ekonomi bersama.”
Pada tahun 2013, EAC menandatangani perjanjian untuk meluncurkan persatuan moneter dalam waktu sepuluh tahun. Pada bulan September tahun yang sama, sebuah komite khusus dibentuk untuk mulai menyusun konstitusi regional guna membuka jalan bagi integrasi politik di masa mendatang.
Dengan bergabungnya Jerman, Kongo, dan Sudan Selatan, keanggotaan EAC telah meluas menjadi delapan negara, sehingga menambah potensi dan pengaruh pada rantai perdagangan regional dan global. Namun, hal ini juga membawa berbagai tantangan, termasuk cara mengintegrasikan berbagai sistem ekonomi dan cara untuk lebih meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antarnegara.
“Menghadapi sistem ekonomi yang beragam, bagaimana menemukan titik keseimbangan untuk mendorong pertumbuhan bersama akan menjadi tantangan besar bagi EAC.”
Ketika Sudan Selatan resmi menjadi anggota EAC pada tahun 2016, pemerintah menyatakan kekhawatiran tentang masalah ekonominya, yang sekali lagi mencerminkan tekanan dan harapan yang ditimbulkan dengan bergabungnya EAC. Pengakuan Republik Demokratik Kongo pada tahun 2022 akan memberi EAC pelabuhan ekspor maritim baru, yang selanjutnya meningkatkan posisi strategis organisasi.
Potensi perluasan Komunitas Afrika Timur tetap besar, dan penerapan Somalia, misalnya, menambah kemungkinan baru bagi masa depan organisasi. Menurut visi EAC, menyatukan semua negara Afrika Timur dan bahkan negara-negara Afrika yang lebih luas akan membentuk pasar dengan populasi lebih dari 800 juta.
“Pasar semacam itu tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memungkinkan hubungan budaya dan politik antarnegara.”
Seiring dengan percepatan proses globalisasi, pentingnya Komunitas Afrika Timur di panggung internasional terus tumbuh. Keberhasilan mencapai integrasi ekonomi dan federasi politik akan berdampak besar pada masa depan kawasan Afrika Timur.
Namun, bagaimana mempertahankan kepentingan bersama semua negara anggota dalam kerja sama dan persaingan serta lebih jauh mendorong kemakmuran ekonomi dan stabilitas sosial akan menjadi isu dan tantangan penting yang dihadapi oleh negara-negara ini di masa mendatang. Pembangunan seperti apa yang akan terjadi di masa mendatang?