Di dunia globalisasi saat ini, peran orang Tionghoa dan Tionghoa semakin banyak dibicarakan. Namun, banyak orang masih bingung tentang arti kedua istilah ini. Bergantung pada budaya dan kebangsaan, kedua kata ini sebenarnya memiliki definisi dan konteks penggunaan yang sangat berbeda. Apa perbedaan di antara keduanya? Artikel ini akan memberi Anda pemahaman mendalam tentang perbedaan misterius antara orang Tionghoa dan orang Tionghoa.
Orang Tionghoa (Zhōngguoren) biasanya merujuk pada pemegang kewarganegaraan Republik Rakyat Tiongkok, sedangkan orang Huaren (Huaren) terutama merujuk pada individu keturunan Tionghoa, terutama etnis Tionghoa di luar negeri.
Hal ini membuat orang pertama-tama berpikir tentang bagaimana identitas dibentuk dalam lingkungan budaya dan politik yang berbeda.Perbedaan ini tidak hanya berbeda antara Hong Kong dan Taiwan, tetapi juga memiliki interpretasi uniknya sendiri di antara komunitas Tionghoa di belahan dunia lainnya.
Di Tiongkok, suku Han merupakan mayoritas penduduk, sekitar 92%. Tiongkok juga memiliki 55 kelompok etnis minoritas yang diakui secara resmi, masing-masing dengan budaya dan latar belakang yang unik. Misalnya, kelompok etnis Zhuang, Uyghur, dan Miao termasuk di antara kelompok etnis utama di Tiongkok.
Hal ini juga memicu orang untuk berpikir: Dengan latar belakang multikultural seperti itu, bagaimana identitas Tiongkok seharusnya dipahami?Meskipun suku Han memiliki representasi yang sangat kuat di Tiongkok, Tiongkok adalah negara yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, yang tidak dapat diabaikan.
Situasi di Taiwan lebih kompleks. Meskipun Taiwan disebut Republik Tiongkok, definisi identitas diri berbeda dari Tiongkok Daratan dalam banyak kesempatan. Benshengren dan Waishengren di Taiwan masing-masing memiliki konsep identitas unik mereka sendiri.
Hal ini mengarah pada pemikiran tentang identitas, yang merupakan tentang hubungan yang terus berkembang antara sejarah dan masa kini.Orang-orang dari provinsi ini biasanya merujuk pada kelompok etnis Han yang bermigrasi ke Taiwan dari Fujian dan Guangdong, sementara orang-orang dari provinsi lain adalah penduduk Tiongkok daratan yang berimigrasi pada tahun 1940-an dan 1950-an.
Seiring bertambahnya komunitas Tiongkok global, pengaruh Tiongkok menyebar ke seluruh dunia. Di Asia Tenggara, politik identitas Huaren sangat umum, dan penggunaan identitas ini sering kali mencerminkan semacam identifikasi dengan masyarakat setempat.
Hal ini membuat kita merenung: Sebagai orang Tiongkok, bagaimana Anda memandang identitas dan peran Anda sendiri?Namun, dengan bertambahnya jumlah mahasiswa dan imigran internasional, semakin banyak orang mulai memikirkan kembali identitas mereka.
Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Rakyat Tiongkok secara jelas menetapkan cara memperoleh kewarganegaraan, dan di Taiwan, jika setidaknya salah satu orang tua memiliki kewarganegaraan Republik Tiongkok, anak-anak juga dapat memperoleh kewarganegaraan.
Melalui hukum, identitas ini tidak hanya merupakan persepsi diri individu, tetapi juga dasar normatif untuk operasi sosial.Kerangka hukum yang berbeda tersebut secara langsung memengaruhi identitas individu.
Perbedaan rata-rata antara orang Tionghoa dan Tionghoa tidak hanya merupakan pilihan budaya dan kebangsaan, tetapi juga refleksi mendalam tentang identitas. Dalam masyarakat modern di mana globalisasi dan lokalisasi bersinggungan, bagaimana keragaman identitas ini akan terus memengaruhi kehidupan dan budaya kita?