Pada sistem saraf manusia, sistem saraf otonom terbagi menjadi tiga bagian utama, di antaranya sistem saraf parasimpatis (PSNS) memegang peranan penting. Ketika orang-orang tenggelam dalam kesibukan hidup, mereka sering mengabaikan fungsi "istirahat dan mencerna" yang terus-menerus dilakukan sistem ini dalam tubuh kita. Namun, memahami cara kerja sistem saraf parasimpatis akan membantu kita lebih memahami kesehatan kita sendiri dan mengelola stres harian secara efektif.
Sistem saraf parasimpatis terutama bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi otomatis tubuh saat istirahat, termasuk pencernaan, memperlambat detak jantung, dan bahkan gairah seksual. Fungsi-fungsi ini biasanya terjadi setelah makan, ketika tubuh memasuki keadaan yang relatif rileks.
"Sistem saraf parasimpatik sering dianggap sebagai pelengkap sistem saraf simpatik karena sistem ini mendorong fungsi-fungsi yang dihambat oleh sistem saraf simpatik."
Serabut saraf sistem saraf parasimpatik terutama berasal dari sistem saraf pusat. Saraf-saraf tertentu meliputi beberapa saraf kranial, seperti saraf okulomotor, saraf wajah, saraf glosofaringeal, dan saraf vagus. Selain itu, ada tiga saraf tulang belakang, yang secara kolektif disebut saraf viseral panggul, yang bekerja sama untuk mengendalikan organ-organ tubuh.
Sistem saraf parasimpatik memiliki efek yang mendalam pada tubuh. Di satu sisi, sistem ini merangsang sistem pencernaan sehingga makanan dapat diserap secara efektif; di sisi lain, sistem ini juga dapat meningkatkan fungsi organ seksual. Misalnya, fungsi ereksi pria terutama bergantung pada pengaturan sistem saraf parasimpatis. Selama gairah seksual, saraf-saraf ini akan memperlancar aliran darah ke penis, yang menyebabkan ereksi.
"Sistem saraf parasimpatis bekerja dengan melepaskan asetilkolin, suatu neurotransmitter yang berinteraksi dengan sebagian besar reseptor parasimpatis."
Dalam kehidupan sehari-hari, sistem saraf parasimpatis tidak hanya terlibat dalam pola makan, tetapi juga terkait erat dengan pengelolaan stres kronis. Ketika tubuh kita sedang stres, sistem saraf simpatis diaktifkan, yang menyebabkan detak jantung cepat dan sesak napas. Peran sistem saraf parasimpatis sangat penting saat ini. Sistem ini menenangkan tubuh, memperlambat detak jantung, dan membantu kita kembali ke keadaan fisiologis normal.
Setelah memahami fungsi sistem saraf parasimpatis, kita dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan aktivitasnya. Misalnya, berlatih latihan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga merupakan cara yang efektif untuk mengurangi stres. Aktivitas ini mengaktifkan saraf parasimpatis, yang membantu mengatur detak jantung dan mengurangi perasaan stres. Selain itu, tidur yang cukup dan kebiasaan makan yang sehat juga merupakan faktor utama dalam meningkatkan fungsi sistem saraf parasimpatis.
"Olahraga teratur dan pola makan yang baik tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga menyeimbangkan aktivitas sistem saraf simpatis dan parasimpatis."
Dengan terus berkembangnya ilmu saraf, sistem saraf parasimpatis semakin mendapat perhatian. Para peneliti sedang mengeksplorasi peran sistem ini dalam kesehatan kardiovaskular, manajemen suasana hati, dan penyakit kronis. Pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem saraf parasimpatis akan memungkinkan kita untuk mengadopsi strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan kita sendiri.
Dalam masyarakat yang semakin tegang ini, haruskah kita memperhatikan fungsi sistem saraf parasimpatik untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita sendiri?