Neuttrino telah menjadi objek studi penting dalam fisika partikel sejak diajukan pada tahun 1930-an, tetapi sifat aslinya masih kontroversial. Menurut teori fisikawan Ettore Majorana, neutrino mungkin merupakan partikel yang disebut fermion Majorana, yang berarti mereka adalah antipartikelnya sendiri. Sebaliknya, fermion Dirac memiliki bentuk partikel dan antipartikel yang terpisah. Memahami keunikan neutrino ini sangat penting untuk mengungkap struktur dasar alam semesta.
Pertanyaan tentang identitas neutrino tidak hanya relevan dengan fisika teoretis, tetapi juga dapat memengaruhi pemahaman kita tentang materi gelap alam semesta.
Partikel Majorana adalah antipartikelnya sendiri, yang menjadikan jenis partikel ini nol dalam kuantitas konservatif seperti muatan listrik. Partikel Dirac, di sisi lain, memiliki partikel dan antipartikel yang berbeda dan memiliki muatan listrik yang tidak nol. Karena neutrino memiliki massa yang sangat kecil dan dalam beberapa kasus tampaknya tidak sesuai dengan pola Dirac langsung, identitas mereka saat ini menjadi fokus penelitian fisika partikel.
Bukti eksperimental yang ada menunjukkan bahwa neutrino mungkin memiliki massa Majorana, yang merupakan penjelasan teoritis saat ini. Kelompok teori ini melibatkan "neutrino tak kasat mata," yang disebut neutrino steril, yang menyentuh isu-isu mendasar dalam fisika tentang simetri dan mekanisme produksi massal.
Jika neutrino tanpa nama ada, itu akan secara dramatis mengubah pemahaman kita tentang fisika partikel dan memberikan kemungkinan penjelasan untuk materi gelap.
Keadaan terikat Majorana merupakan area penelitian yang menarik yang melibatkan keadaan khusus dalam bahan superkonduktor. Keadaan ini mungkin terkait erat dengan neutrino. Jika para ilmuwan menentukan keberadaan keadaan terikat Majorana, ini tidak hanya akan menjadi konfirmasi teori Majorana, tetapi juga dapat menjadi jendela untuk mengeksplorasi fenomena fisik yang lebih dalam.
Sejak 2008, banyak eksperimen telah mengeksplorasi keberadaan keadaan terikat Majorana, terutama pada antarmuka antara superkonduktor dan isolator topologi. Beberapa eksperimen baru-baru ini telah menunjukkan bukti yang jelas yang mengarah ke keadaan terikat Majorana. Perkembangan ini tidak hanya penting bagi cetak biru fisika partikel di masa depan, tetapi juga memungkinkan eksplorasi lebih lanjut terhadap aplikasi di bidang komputasi kuantum.
Dalam komputasi kuantum, status terikat Majorana dapat digunakan untuk koreksi kesalahan, yang akan membuka jalan bagi stabilitas teknologi kuantum.
Jika menengok kembali sejarah, komunitas ilmiah belum mencapai kesimpulan tentang identitas neutrino, dan dapat dikatakan penuh dengan hal-hal yang tidak diketahui dan kemungkinan untuk dieksplorasi. Dengan kemajuan teknologi eksperimental yang berkelanjutan, kita mungkin dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan kuno ini di masa mendatang. Bagaimana batas antara Majorana dan Dirac akan ditembus dalam eksperimen?