Balsam Peru, juga dikenal sebagai Balsam Peru, berasal dari pohon Myroxylon balsamum var. pereirae, yang tumbuh terutama di El Salvador. Rempah ini memiliki berbagai macam kegunaan, termasuk penyedap makanan, pewangi parfum, dan pengobatan. Komposisi kimia unik balsam Peru dan aplikasinya di berbagai bidang menarik perhatian karena semakin banyak produk yang bergantung pada bahan ini.
Balsam Peru memiliki aroma yang manis dan umumnya digunakan untuk membumbui makanan dan minuman. Bahan-bahannya mengandung sekitar 25 senyawa berbeda, seperti minyak kayu manis, asam sinamat, kumarin, dll. Balsam Peru mungkin muncul dengan nama yang berbeda pada label beberapa merek, tetapi biasanya tidak ada persyaratan hukum untuk menyebutkan namanya.
Sinergi bahan-bahan utama balsam Peru telah memberinya tempat penting dalam makanan dan wewangian.
Proses perolehan balsam Peru cukup rumit. Anda perlu mengupas kulit pohon dan kemudian menggunakan kain untuk menyerap resin. Dalam proses yang sederhana, kain terlebih dahulu direndam dalam resin dan dipanaskan hingga resin meresap ke dalam air. Produk akhirnya adalah cairan berminyak aromatik berwarna cokelat tua.
Balsam Peru banyak digunakan dalam berbagai makanan dan minuman, termasuk kopi, teh, bir, minuman beralkohol, minuman ringan, dll.; selain itu, balsam Peru juga ditambahkan ke berbagai rempah-rempah dan saus, seperti saus tomat Italia dan Meksiko serta saus cabai. Tak hanya itu, balsem Peru juga berperan penting sebagai bahan pewangi dalam parfum dan kosmetik, serta dapat ditemukan dalam berbagai formulasi mulai dari parfum hingga produk perawatan kulit.
Di bidang medis, balsem Peru sering digunakan sebagai disinfektan dan penyedap dalam obat-obatan dan bahkan dalam perawatan gigi.
Meskipun balsem Peru memiliki banyak kegunaan, balsem ini juga dikenal dapat menimbulkan reaksi alergi. Banyak survei internasional menempatkannya sebagai salah satu dari lima bahan pemicu alergi yang paling umum. Reaksi alergi dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti kemerahan pada wajah, gatal, dan lepuh. Beberapa orang bahkan dapat mengalami dermatitis kontak atau radang mulut.
Nama balsem Peru sebenarnya adalah istilah yang salah. Selama tahun-tahun awal penaklukan Spanyol di Amerika Tengah dan Selatan, balsem ini dikumpulkan di Amerika Tengah dan dikirim ke Eropa melalui pelabuhan Peru. Itulah sebabnya balsem ini disebut "Balsem Peru". Saat ini, balsem Peru sebagian besar diekspor dari El Salvador, dan ekstraksinya masih dilakukan secara manual.
Singkatnya, balsem Peru memiliki berbagai nilai penciuman dan rasa, yang membuatnya cocok untuk parfum, makanan, dan produk medis. Namun, sambil menikmati aroma dan rasanya yang unik, konsumen juga perlu mewaspadai kemungkinan sumber alergi. Di masa mendatang, seiring dengan semakin banyaknya perhatian masyarakat terhadap pelabelan bahan, diskusi kesehatan baru apa yang akan dipicu oleh balsem Peru?