Ikan kerapu Eropa (Dicentrarchus labrax), yang dikenal luas sebagai "branzino", menempati posisi penting di perairan Mediterania dan sekitarnya. Perilaku migrasi ikan ini telah membangkitkan minat yang luas di kalangan ilmuwan, terutama bagaimana mereka bermigrasi bolak-balik antara musim dingin dan musim panas, yang menunjukkan misteri dan pesona ekosistem.
Perilaku migrasi ikan kerapu Eropa tidak hanya merupakan respons terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga kunci bagi kelangsungan hidup dan reproduksi spesies.
Ikan ini terutama tumbuh di perairan pesisir Eropa barat dan selatan, dan juga dapat muncul di laut dangkal dan muara di musim hangat. Ikan kerapu Eropa tumbuh lambat, seringkali membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai jumlah dewasa. Berat rata-rata ikan kerapu dewasa sekitar 2,5 kilogram dan dapat mencapai berat maksimum 12 kilogram, tetapi kebanyakan biasanya hanya berukuran panjang 0,5 meter dan berwarna abu-abu keperakan atau biru tua.
Ikan kerapu Eropa mendiami berbagai macam habitat, termasuk muara, laguna, dan perairan pesisir, mulai dari Norwegia selatan hingga Senegal. Ikan ini sangat umum di Laut Tengah dan Laut Hitam Selatan, tetapi tidak di Laut Baltik. Perilaku migrasi musiman mereka memungkinkan mereka berpindah dari tempat berkembang biak di musim dingin ke tempat mencari makan di musim panas saat musim berubah.
Banyak ikan kerapu kecil hidup di laguna dan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda saat mereka tumbuh.
Ikan kerapu Eropa merupakan predator aktif baik di siang maupun malam hari, terutama memangsa ikan kecil, annelida, dan sefalopoda. Ikan kerapu yang lebih besar dari 4 kg aktif di malam hari dan mengalami estrus dari Februari hingga Juni serta berkembang biak terutama di perairan lepas pantai. Saat mereka berkembang, ikan-ikan muda tersebut secara bertahap pindah ke muara sungai, tempat mereka menghabiskan waktu satu hingga dua tahun.
Menurut laporan tersebut, tangkapan liar ikan kerapu Eropa tetap berada di antara 8.500 dan 11.900 ton, dengan Prancis menjadi negara dengan tangkapan tertinggi. Selain itu, seiring meningkatnya tekanan penangkapan ikan komersial, para nelayan rekreasi Inggris telah meluncurkan inisiatif konservasi. Irlandia memiliki larangan total terhadap penangkapan ikan kerapu komersial, dengan peraturan ketat bagi nelayan rekreasi.
Ikan kerapu Eropa merupakan salah satu spesies ikan pertama yang dibudidayakan secara komersial di Eropa, dan kini negara-negara pengembangbiakan utamanya meliputi Turki, Italia, dan Yunani.
Di Italia, branzino sering menjadi tamu di meja makan. Ikan ini biasanya dipanggang sebagai ikan utuh dan disajikan dengan lemon. Ikan ini sangat disukai karena rasanya yang manis dan dagingnya yang putih. Di Spanyol, ikan ini disebut "robalo" dan di Prancis disebut "loup de mer". Terlepas dari budayanya, ikan kerapu merupakan pengalaman gastronomi kelas atas.
Seiring meningkatnya perhatian global terhadap ekologi laut, perlindungan ikan kerapu telah menjadi isu yang mendesak. Dengan dampak perubahan lingkungan dan aktivitas manusia, habitat ikan kecil menghadapi tekanan yang luar biasa. Di masa depan, bagaimana menyeimbangkan penangkapan ikan komersial dan perlindungan sumber daya laut akan berdampak besar pada kelangsungan dan reproduksi ikan kerapu.
Pola migrasi ikan kerapu tidak hanya terkait dengan perubahan iklim, tetapi juga terkait erat dengan perubahan dalam rantai makanan. Dapatkah ini membantu kita memikirkan kembali dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam?