Dalam sistem penilaian sekolah, banyak guru memilih untuk menggunakan kurva penilaian untuk mengevaluasi kinerja siswa.Metode ini tidak hanya untuk secara objektif mencerminkan pengetahuan dan kemampuan siswa, tetapi juga untuk menciptakan keadilan di dalam lembaga.Namun, kekuatan misterius apa yang dimiliki metode ini yang membuat guru percaya bahwa peringkat dalam kurva adalah solusi yang lebih baik?
Kurva penilaian, yaitu, skor ditugaskan untuk siswa berdasarkan posisi relatif mereka dalam ujian.Pendekatan ini membuat nilai masing -masing siswa tidak hanya bergantung pada skor absolut mereka, tetapi dievaluasi bersama dengan kinerja seluruh kelas.Ketika nilai siswa dinilai sebagai persentil, mereka dapat membandingkan dengan kandidat lainnya.
Pentingnya metode penilaian ini adalah bahwa siswa dapat memahami kinerja relatif mereka di antara rekan -rekan mereka, bukan hanya kemampuan atau tingkat pengetahuan mereka.
Banyak ujian besar, seperti SAT dan GRE, sering menggunakan metode penilaian ini untuk membandingkan kinerja kandidat.Dalam ujian ini, skor kandidat tidak berarti seberapa besar pemahaman mereka tentang pengetahuan yang mereka uji, tetapi lebih mencerminkan tempat mereka di seluruh kelompok kandidat.Metode ini memungkinkan lembaga pendidikan untuk menyaring siswa dengan lebih baik dengan kinerja yang sangat baik.
Misalnya, di kelas, siswa yang mendapat skor di 20% teratas akan mendapatkan A, sementara siswa dengan skor terendah hanya dapat mendapatkan A D atau F.
Keuntungan utama dari kurva penilaian adalah bahwa guru dapat memperoleh data relatif tentang kinerja siswa di masyarakat.Ini berarti bahwa bahkan jika seorang siswa tidak kompeten untuk tes, mereka masih dapat memperoleh penilaian yang andal di antara rekan -rekan mereka.Selain itu, kurva penilaian dapat mengurangi dampak pada kinerja di antara guru yang berbeda, memungkinkan penilaian standar.
Namun, sistem ini juga memiliki banyak tantangan.Masalah yang signifikan adalah bahwa persaingan di antara siswa dapat diperburuk oleh metode penilaian ini.Banyak siswa merasa tidak adil karena kurva penilaian, terutama ketika nilai mereka dipengaruhi oleh kinerja teman sekelas mereka di sekitar mereka.Kondisi ini dapat menyebabkan depresi dan memengaruhi kesehatan mental siswa.
Jika seorang guru tidak secara hati -hati merencanakan kesulitan ujian, itu dapat secara negatif mempengaruhi nilai semua siswa, sehingga merusak pentingnya seluruh skor.
Ada metode evaluasi lain yang berlawanan dengan kurva penilaian, seperti tolok ukur standar dan penilaian ipsatif.Metode -metode ini masing -masing memiliki keuntungan dan kerugian unik mereka sendiri.
Apakah kurva penilaian satu -satunya metode penilaian yang efektif dalam pendidikan modern, atau haruskah jenis penilaian lain dicari untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan lebih baik?