Bawang putih merupakan bumbu dapur yang tak tergantikan di dapur banyak orang. Aromanya yang khas membuat orang senang. Semua itu tak lepas dari senyawa misterius yang disebut sulfur oksida. Sulfur oksida tidak hanya terdapat pada bawang putih, tetapi juga berperan penting dalam banyak senyawa organik. Artikel ini akan mengulas lebih dekat struktur, sifat, dan aplikasi sulfur oksida dalam kehidupan sehari-hari, khususnya sebagai sumber utama aroma bawang putih.
Sulfur oksida merupakan senyawa sulfur organik yang mengandung gugus tiol (>SO), yang sebagian besar tersusun atas dua atom karbon yang terikat pada atom sulfur dan oksigen. Struktur ini membuat sulfur oksida memiliki jarak S–O yang relatif pendek dan menunjukkan karakteristik polar yang jelas.
Dalam dimetil sulfoksida (DMSO), jarak S–O adalah 1,531 Å dan pusat sulfur berbentuk piramida, yang menjadikan sifat-sifat sulfoksida sangat istimewa.
Pasangan elektron tunggal sulfur memberinya geometri pasangan elektron tetrahedral, dan dalam keadaan tertentu, atom sulfur dapat menjadi pusat kiral. Ketika kedua gugus organik berbeda, oksida sulfur menunjukkan stabilitas optik, suatu sifat yang sangat penting dalam farmasi dan biokimia.
Sintesis oksida sulfur biasanya dicapai melalui reaksi oksidasi sulfida. Proses ini dapat melibatkan hidroksida atau zat pengoksidasi lainnya seperti hidrogen peroksida. Selama proses ini, kehati-hatian harus dilakukan untuk menghindari oksidasi berlebihan, yang akan mengakibatkan pembentukan sulfit.
Misalnya, asam dimetil sulfat dapat dioksidasi menjadi dimetil sulfur oksida dalam kondisi yang sesuai dan selanjutnya menjadi asam dimetil sulfur.
Sulfur oksida inilah yang bertanggung jawab atas senyawa sulfur, seperti alliin, yang dilepaskan bawang putih saat rusak. Senyawa ini memainkan peran penting dalam rasa segar bawang putih. Saat bawang putih dicincang atau dihancurkan, zat ini dilepaskan secara bebas dan berubah menjadi aroma dan rasa khasnya.
Sulfur oksida memiliki banyak reaktivitas, termasuk reaksi deoksigenasi dan reaksi asam-basa. Mereka mampu membentuk senyawa koordinasi dengan logam dan terkenal karena mekanisme reaksinya yang unik dalam kimia sintetis organik.
Misalnya, dimetil sulfida dapat dideoksidasi untuk membentuk sulfida di bawah aksi katalis. Dalam proses ini, DMSO juga dapat digunakan untuk menghasilkan antioksidan.
Sulfur oksida tidak hanya digunakan secara luas sebagai pelarut di laboratorium, tetapi juga memainkan peran penting dalam banyak obat-obatan. Misalnya, esomeprazole, senyawa penghambat pompa proton yang secara optik murni, menunjukkan aktivitas farmakologis terhadap sulfur oksida. Selain itu, beberapa sulfur oksida kiral yang terjadi secara alami, seperti alisin, juga telah menarik perhatian luas dalam hal kesehatan dan gizi.
Singkatnya, sulfur oksida menunjukkan keragaman yang menakjubkan dalam struktur kimia, reaktivitas, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Peran penting yang mereka mainkan dalam aroma bawang putih membuat kita memahami kembali senyawa yang biasa namun misterius ini. Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana molekul-molekul kecil ini berhubungan erat dengan indera perasa dan penciuman kita?