Tulang merupakan bagian penting dari kerangka sebagian besar vertebrata. Tulang memiliki banyak fungsi seperti melindungi organ dalam, memproduksi sel darah, dan menyimpan mineral. Tulang tidak hanya kuat secara struktural, tetapi juga sangat beragam, dengan tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran yang membentuk sistem struktural internal dan eksternal yang kompleks. Jadi, apa misteri tulang?
Jaringan tulang adalah jaringan ikat khusus dengan struktur internal seperti sarang lebah yang memberikan sifat keras dan stabil pada tulang.
Setelah lahir, tubuh manusia memiliki sekitar 300 tulang, banyak di antaranya menyatu saat tumbuh, yang pada akhirnya menyisakan 206 tulang terpisah saat dewasa. Peran tulang dalam tubuh kita penting: tulang tidak hanya memberikan dukungan, tetapi juga menampung banyak fungsi fisiologis penting.
Tulang bukanlah benda padat yang seragam, tetapi tersusun dari sekitar 30% matriks fleksibel dan 70% mineral, yang saling terkait dan terus-menerus dibentuk ulang oleh sekelompok sel tulang khusus.
90% hingga 95% tulang tersusun dari serat kolagen elastis. Elastisitas serat ini meningkatkan kemampuan tulang untuk menahan fraktur.
Lapisan luar tulang tersusun dari tulang padat, dan lapisan tulang ini disebut tulang kortikal. Fungsi utamanya adalah untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam, menyediakan daya ungkit untuk pergerakan, serta menyimpan dan melepaskan unsur kimia, terutama kalsium. Tulang kortikal membentuk 80% dari total massa rangka manusia dewasa.
Dibandingkan dengan tulang kortikal, tulang kanselus merupakan jaringan seperti jala yang mengandung struktur sel terbuka, dan strukturnya penting untuk aktivitas metabolisme (seperti pertukaran ion kalsium). Tulang kanselus sering ditemukan di ujung tulang panjang dan di dalam tulang belakang.
Sumsum tulang, terutama sumsum tulang merah, ditemukan terutama pada tulang dengan jaringan kanselus. Sumsum tulang merah bertanggung jawab untuk produksi sel darah. Seiring bertambahnya usia, jaringan adiposa secara bertahap menggantikan sumsum tulang merah dan membentuk sumsum tulang kuning.
Pasokan darah ke tulang sangat penting, mencakup 10% dari keluaran jantung. Darah mengalir melintasi lapisan ke sumsum tulang dan keluar dari korteks melalui pembuluh darah kecil.
Tulang adalah jaringan aktif secara metabolik yang terdiri dari berbagai sel, termasuk sel pembentuk tulang (osteoblas), osteosit, dan sel penyerap tulang (osteoklas). Sel-sel ini bekerja sama untuk menjaga keseimbangan jaringan tulang.
Osteoblas bertanggung jawab atas pembentukan dan mineralisasi jaringan tulang, sedangkan osteoklas bertanggung jawab atas penyerapan jaringan tulang. Keseimbangan dinamis ini memastikan kesehatan dan kekuatan tulang.
Komponen anorganik utama tulang adalah hidroksiapatit, mineral tulang yang memberikan dukungan struktural pada tulang. 30% sel tulang adalah komponen organik, yang sebagian besar terdiri dari kolagen, yang memberikan tulang kekuatan tarik dan elastisitas yang cukup.
Ada lima jenis tulang utama dalam tubuh manusia: tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, dan tulang sesamoid. Setiap tulang memiliki karakteristik dan peran fisiologis yang berbeda tergantung pada bentuk dan fungsinya.
Pembentukan tulang disebut osifikasi dan terjadi terutama melalui dua proses: osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Osifikasi intramembran terjadi terutama selama pembentukan tulang pipih pada janin, sedangkan osifikasi endokondral terjadi selama perkembangan sebagian besar tulang lainnya.
Sebelum tulang matang, semua tulang rawan akan digantikan oleh tulang, suatu proses yang disebut penggantian tulang.
Dengan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan fungsi tulang, kita tidak hanya dapat lebih memahami cara kerja tubuh manusia, tetapi juga merenungkan bagaimana kita dapat lebih melindungi struktur pendukung yang penting ini. Apakah Anda siap untuk mengambil tindakan saat menghadapi tantangan kesehatan tulang di masa mendatang?