ZSM-5 adalah saringan molekuler aluminosilikat yang termasuk dalam keluarga lima cincin, dipatenkan oleh Mobil Oil Company pada tahun 1975, dan digunakan secara luas dalam industri minyak sebagai katalis heterogen untuk reaksi isomerisasi. Rumus kimianya adalah NanAlnSi96–nO192·16H2O. Rentang "n" adalah antara 0 dan 27.
Ini adalah saringan molekuler sintetis dengan struktur unik yang secara efektif dapat mendorong berbagai reaksi kimia.
Struktur ZSM-5 terdiri dari beberapa unit lima cincin yang terhubung satu sama lain untuk membentuk rantai lima cincin. Setiap unit pentasiklis mengandung delapan cincin pentagonal dengan aluminium atau silikon di titik sudut dan atom oksigen di tengah. Rantai lima cincin ini dihubungkan oleh jembatan oksigen untuk membentuk lapisan bergelombang yang berisi 10 lubang berbentuk cincin. Masing-masing dari 10 lubang cincin juga memiliki aluminium atau silikon sebagai puncaknya dan dihubungkan oleh atom oksigen di tengah, membentuk dua sistem saluran: saluran lurus yang sejajar dengan gelombang dan saluran bergelombang yang tegak lurus dengan lapisan.
Struktur geometris yang kompleks ini memungkinkan ZSM-5 untuk secara efektif mengendalikan difusi molekul dalam pori-porinya, terutama selektif untuk molekul dengan ukuran tertentu.
ZSM-5 memiliki ukuran pori 5,4 hingga 5,6 Å, menjadikannya kandidat ideal untuk katalis.
Pada tahun 1967, Robert Argauer dan George Landolt pertama kali menetapkan parameter untuk sintesis saringan molekuler pentacyclic, termasuk beberapa rasio molar penting seperti OH−/SiO2 = 0,07–10 dan SiO2/Al2O3 = 5–100. Parameter ini menjadi dasar untuk sintesis ZSM-5 selanjutnya.
Seiring berjalannya waktu, para peneliti menemukan bahwa ZSM-5 dapat disintesis dengan cara lain yang menghindari penggunaan templat amina organik yang mahal dan mudah terbakar, sehingga meningkatkan keamanan dan keekonomisan sintesis.
Ada banyak metode untuk mensintesis ZSM-5. Metode yang paling umum adalah menggunakan larutan berair yang mengandung natrium silikat, natrium aluminat, natrium hidroksida, dan tetrapropilamonium bromida. Kombinasi ini dapat mengikuti reaksi berikut:
SiO2 + NaAlO2 + NaOH + N(CH2CH2CH3)4Br + H2O → ZSM-5 + analcime + alpha-quartz
ZSM-5 biasanya disintesis di bawah suhu dan tekanan tinggi, suatu proses yang melibatkan pencampuran larutan di atas dan memanaskannya untuk menginduksi kristalisasi, yang pada akhirnya menghasilkan padatan yang diinginkan.
ZSM-5 memiliki rasio silikon terhadap aluminium yang tinggi, yang membuatnya sangat baik dalam keasaman. Ketika aluminium (Al3+) menggantikan silikon (Si4+), kation tambahan harus ditambahkan untuk mempertahankan netralitas keseluruhan, biasanya proton (H+), yang meningkatkan keasamannya. Struktur tiga dimensi yang sangat teratur ini dan keasamannya membuat ZSM-5 sangat bernilai praktis dalam reaksi yang dikatalisis oleh asam, seperti mengkatalisis isomerisasi hidrokarbon.
Misalnya, ZSM-5 dapat mempercepat reaksi isomerisasi meta-xilena menjadi para-xilena dan secara efektif meningkatkan hasil.
Dalam proses katalitik, ZSM-5 digunakan sebagai bahan pembawa dan digunakan secara luas dalam berbagai reaksi katalitik. Salah satu contohnya adalah tembaga yang diendapkan pada ZSM-5 dan dialirkan melalui etanol dalam kisaran suhu tertentu dapat mengkatalisis oksidasi etanol menjadi asetaldehida.
Potensi ZSM-5 tidak terbatas pada produksi bensin, tetapi juga dapat mendorong sintesis banyak bahan kimia berharga lainnya. Kemudian, seiring kemajuan teknologi dan perubahan peraturan lingkungan, bagaimana meningkatkan proses katalitik untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan dampak lingkungan yang lebih rendah akan menjadi tantangan penting bagi penelitian ilmiah di masa mendatang.
Dalam lingkungan industri yang terus berubah ini, kita perlu memikirkan apakah struktur ZSM-5 akan mampu memenuhi tantangan kebutuhan katalitik di masa mendatang?