Minat khusus sering kali menjadi ciri khas kehidupan orang-orang dengan autisme. Minat ini berbeda dari hobi biasa karena minat ini lebih intens, lebih terfokus, dan dapat menyita banyak waktu luang seseorang. Banyak orang dengan autisme terobsesi dengan minat khusus mereka, berfokus pada minat tersebut dalam jangka waktu lama dan bekerja keras untuk mempelajari pengetahuan terkait, dan bahkan mengoleksi barang-barang terkait.
Minat khusus bukan sekadar "obsesi" atau "keterbatasan," tetapi ekspresi unik dari komunitas autisme.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 75% hingga 90% orang dengan autisme mengembangkan minat khusus, dengan beberapa penelitian menunjukkan proporsi ini dapat mencapai 95%. Minat ini biasanya berkembang antara usia satu dan empat tahun, tetapi mungkin tidak muncul hingga dewasa. Banyak minat khusus yang dimulai sejak masa kanak-kanak dengan ketertarikan pada objek tertentu dan secara bertahap berkembang menjadi minat mendalam pada subjek tertentu.
Misalnya, kecintaan pada Thomas the Tank Engine mungkin awalnya hanya sekadar menyukai mainan tersebut, tetapi seiring bertambahnya usia anak, minat ini dapat berubah menjadi pemahaman mendalam tentang cara kerja kereta api.
Minat khusus tidak hanya mendatangkan kegembiraan, tetapi juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan harga diri. Bagi orang dewasa, terlibat dalam aktivitas yang mendorong minat ini dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, minat ini terkadang dapat mengganggu bidang kehidupan lainnya, seperti sekolah. Bagi anak-anak autis, memasukkan minat khusus mereka ke dalam lingkungan pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa menulis tentang minat khusus mereka, mereka memperoleh hasil yang jauh lebih baik daripada pada topik lainnya.
Mendorong orang-orang dengan autisme untuk mendiskusikan minat khusus mereka dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan sosial dan menemukan komunitas dengan orang-orang yang berpikiran sama. Banyak pendukung penerimaan autisme menyebutkan bahwa merangkul minat khusus seseorang dapat membantu seseorang berintegrasi lebih baik ke dalam masyarakat dan memahami dunia di sekitar mereka. Sementara minat khusus dapat berfungsi sebagai jembatan untuk terhubung dengan orang lain, minat khusus terkadang dapat mempersulit interaksi sosial, terutama ketika percakapan menjadi berat sebelah atau ketika tidak ada topik lain untuk didiskusikan dalam interaksi tersebut.
Misalnya, mengembangkan minat pada topik yang relatif tidak jelas dapat mempersulit pengalaman sosial bagi seseorang dengan autisme.
Aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg mengatakan kepada The Guardian bahwa kesuksesannya terkait erat dengan minat khususnya. Ia menyebutkan, “Banyak orang autis memiliki minat khusus yang dapat terus mereka tekuni tanpa merasa bosan. Bila Anda merasa memiliki misi, minat ini dapat memberi dampak positif pada diri Anda.” Hal ini menggambarkan pentingnya minat khusus dalam membentuk nilai-nilai pribadi dan kontribusi sosial.
Namun, masih ada tantangan terkait penerimaan minat khusus. Beberapa minat mungkin dianggap tidak biasa atau aneh; minat pada tiang listrik, misalnya, lebih mungkin disalahpahami daripada minat pada kuda atau tim sepak bola. Oleh karena itu, orang autis terkadang sengaja menahan diri untuk tidak membicarakan minat khusus ini agar tidak ditertawakan atau dikritik orang lain, yang juga membentuk semacam perilaku menyembunyikan diri secara sosial.
Ketika memikirkan tentang bagaimana minat khusus memengaruhi interaksi sosial dan harga diri orang autis, dapatkah kita lebih memahami dan menghormati minat unik ini?