Dengan terus berkembangnya pendidikan kedokteran di seluruh dunia, nama dan standar gelar kedokteran secara bertahap menjadi pusat perhatian publik. Secara khusus, dua gelar "Sarjana Kedokteran, Sarjana Bedah" (MBBS) dan "Doktor Kedokteran" (MD), meskipun memiliki nama yang berbeda, dianggap sebagai kualifikasi yang setara di banyak negara. Bagaimana sejarah dan teori di baliknya? Bagaimana dengan dukungannya?
MBBS, yang berasal dari bahasa Latin, merupakan singkatan dari gelar sarjana kedokteran dan bedah. Nama ini memiliki sejarah panjang dan tradisi yang mendalam. Awalnya, gelar MBBS umumnya diberikan dalam sistem pendidikan kedokteran di Inggris Raya dan bekas koloninya. "Doktor Kedokteran" (MD) sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain, dan lebih berfokus pada pelatihan berbasis penelitian.
Namun, di banyak negara, standar penyelesaian dan kualifikasi profesional untuk kedua gelar tersebut hampir identik dan diperlukan untuk menjadi dokter yang berkualifikasi.
Pemberian dan perubahan nama gelar MBBS dan MD di berbagai negara mencerminkan keberagaman pendidikan kedokteran. Misalnya, di Australia, sebagian besar sekolah kedokteran telah mengubah gelar MBBS menjadi gelar MD sejak tahun 1990-an. Perubahan ini disebabkan oleh evolusi model pendidikan kedokteran dan pewarisan gelar "Doktor Kedokteran".
Di Pakistan, India, dan tempat-tempat lain, MBBS masih menjadi gelar kedokteran utama di negara tersebut. Bagaimana situasi ini diintegrasikan dengan sistem pendidikan kedokteran setempat?
Dari sifat gelar tersebut, meskipun MBBS dan MD memiliki nama yang berbeda, konten pelatihan, model pendidikan, dan persyaratan magang bagi para lulusan pada dasarnya sama. Banyak negara, terutama di banyak bagian Asia dan Afrika, menganggap MBBS sebagai gelar dasar untuk memasuki karier medis, sementara MD lebih difokuskan pada penelitian dan pendidikan lanjutan.
Di Amerika Serikat, selain MD, ada juga gelar ortopedi medis (DO). Ketiganya (MBBS, MD, DO) secara fungsional dianggap sebagai kualifikasi profesional dengan nilai yang setara.
Baik MBBS atau MD, pelatihan praktik yang sesuai diperlukan. Proses ini tidak hanya memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman klinis tetapi juga membangun kemampuan mereka untuk menangani kasus kehidupan nyata. Negara-negara umumnya mengharuskan lulusan medis untuk menyelesaikan masa magang dengan durasi tertentu sebelum memasuki lingkungan kerja dengan kontak langsung dengan pasien.
Misalnya, program MBBS di India memerlukan setidaknya 6 tahun studi dan magang 1 tahun setelah lulus. Model ini cukup representatif.
Keragaman gelar kedokteran sebenarnya mencerminkan perbedaan budaya dan geografis dalam pendidikan kedokteran di setiap negara. Di beberapa negara, gelar MBBS telah menjadi standar yang tidak berubah dalam komunitas medis, yang melambangkan kelanjutan sejarah dan tradisi. Di negara lain, MD mewakili tren pendidikan dan pengembangan karier terkini.
Pengakuan bersama atas kedua gelar ini juga menunjukkan semakin besarnya penekanan komunitas medis internasional pada kerja sama dan pembagian sumber daya bersama. Dalam dunia global saat ini, ada kebutuhan mendesak akan standar profesional yang konsisten dalam komunitas medis.
Seiring terus berubahnya pendidikan kedokteran global, bagaimana status MBBS dan MD akan berkembang? Akankah muncul standar baru untuk mengatasi masalah kebingungan nama saat ini dan dengan demikian mendorong kerja sama dan pertukaran medis internasional?