Di perbatasan fisika, terdapat konsep teoritis yang langka dan menarik perhatian, yaitu massa negatif. Massa negatif adalah zat hipotetis dengan nilai massa negatif, yang menjadikannya kebalikan dari materi massa positif yang kita ketahui. Zat ini tidak hanya aneh, tetapi juga menantang pemahaman konvensional kita tentang hukum alam semesta. Seiring para ilmuwan terus mengeksplorasi potensi keberadaan massa negatif dan kemungkinan penerapannya, teori tersebut secara bertahap menjadi topik penelitian yang menarik dalam komunitas fisika.
Konsep massa negatif telah memicu pemikiran baru tentang struktur ruang dan waktu, dan dapat membantu menjelaskan misteri yang belum terpecahkan seperti materi gelap dan energi gelap di alam semesta.
Teori massa negatif dapat ditelusuri kembali ke penelitian Albert Einstein. Menurut teori fisika yang ada, keberadaan massa umumnya positif, dan ketika dikenai gaya, benda bermassa akan berakselerasi ke arah gaya yang diberikan. Dalam kasus massa negatif, semuanya terbalik. Bayangkan jika Anda secara tidak sengaja mendorong benda bermassa negatif ke satu arah dan benda tersebut berakselerasi ke arah yang berlawanan. Fenomena ini terdengar hampir berlawanan dengan intuisi, tetapi secara teori hal itu mungkin saja terjadi.
Keberadaan massa negatif sangat penting untuk memahami cara kerja alam semesta. Misalnya, Jamie Farness, seorang astrofisikawan dari Universitas Oxford, mengajukan teori "fluida gelap" pada tahun 2018. Teori ini berupaya untuk lebih memahami materi gelap dan energi gelap di alam semesta dalam rentang yang dapat diuji. Hal ini telah menyebabkan banyak fisikawan memandang massa negatif sebagai salah satu elemen kunci dalam menjelaskan cara kerja alam semesta.
Massa negatif mungkin merupakan kekuatan fundamental di balik pemahaman kita tentang cara kerja alam semesta, yang menantang gagasan fundamental kita tentang waktu dan ruang.
Dalam relativitas umum, konsep massa negatif bahkan lebih menggugah pikiran. Menurut kondisi energi relativitas umum, keberadaan massa negatif berarti bahwa hukum alam semesta seperti yang kita ketahui mungkin perlu dievaluasi ulang. Ketika beberapa pengamat mengukur massa negatif di suatu wilayah ruang, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kekekalan momentum dan energi. Jika massa negatif memang ada, bagaimana hal ini akan memengaruhi pemahaman kita tentang momentum? Para ilmuwan berspekulasi bahwa hal ini dapat menciptakan "gerakan lepas", yang berarti bahwa ketika dua massa menjadi negatif terhadap satu sama lain, mereka berakselerasi tanpa batas dan tidak dapat lagi ditahan oleh apa pun.
Namun, sejauh ini, belum ada partikel bermassa negatif yang benar-benar ditemukan. Fisikawan teoretis mencoba membuktikan keberadaannya melalui berbagai cara, termasuk menggunakan kerapatan tekanan negatif yang dihasilkan oleh efek Casimir. Pembentukan tekanan negatif ini menunjukkan apakah kondisi yang mirip dengan massa negatif dapat diciptakan pada tingkat kuantum, tetapi bagaimana tepatnya hal ini dapat dilakukan masih harus dipelajari lebih lanjut.
Dalam kerangka mekanika kuantum, beberapa ilmuwan telah mengusulkan bahwa massa negatif mungkin memiliki dampak positif pada stabilitas ruang-waktu dan berpotensi digunakan untuk menstabilkan fenomena khusus seperti terowongan berkelok-kelok.
Seiring para ilmuwan terus mempelajari, massa negatif bahkan mungkin memiliki dampak besar pada aplikasi teknologi masa depan. "Jika sifat-sifat massa negatif dapat dimanfaatkan sepenuhnya, mungkin akan ada rencana penerbangan super ringan berdasarkan prinsip ini di masa depan!" Ide semacam itu telah membangkitkan minat banyak orang. Baik itu perjalanan waktu atau membangun lubang cacing yang dapat dilalui, konsep massa negatif tentu saja memberikan dukungan teoretis untuk ide-ide yang tampaknya mustahil ini.
Studi tentang massa negatif tidak diragukan lagi merupakan batas baru dalam fisika. Dengan kemajuan teknologi dan terobosan dalam eksperimen, mungkin suatu hari kita akan dapat benar-benar mengonfirmasi keberadaan zat yang luar biasa ini. Namun, semua deteksi saat ini belum mencapai kesimpulan, yang membuat orang bertanya-tanya: Jika massa negatif benar-benar ada, bagaimana ini akan mengubah pemahaman mendasar kita tentang alam semesta?