Kanker paru non-sel kecil (NSCLC) merupakan jenis kanker paru yang relatif umum, mencakup 85% dari semua kasus kanker paru. Di antara berbagai jenis kanker paru, diagnosis dan pengobatan kanker paru non-sel kecil mencerminkan tantangan medis yang kompleks dan terus berubah. Banyak orang kurang memiliki kesadaran yang memadai tentang ancaman kanker paru dan bahkan tidak dapat mengidentifikasi gejala dan faktor risikonya, sehingga membuat deteksi dan pengobatan dini menjadi lebih sulit.
Pilihan pengobatan untuk kanker paru non-sel kecil terutama bergantung pada stadiumnya, di antaranya diagnosis dini sangat penting untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien.
Ada tiga jenis umum kanker paru non-sel kecil: karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel besar, dan adenokarsinoma. Masing-masing jenis ini memiliki karakteristik dan pola pertumbuhan yang berbeda.
AdenokarsinomaSaat ini, adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru yang paling umum pada mereka yang "tidak pernah merokok," yang mencakup sekitar 40% dari semua kanker paru. Penelitian terkait telah menunjukkan bahwa tumor adenokarsinoma biasanya terletak di bagian tepi paru-paru, bukan di bagian tengah. Meskipun tren ini berangsur-angsur berubah, diagnosis adenokarsinoma tetap menjadi tantangan.
Karsinoma sel skuamosa lebih umum terjadi pada pria dan sangat terkait dengan riwayat merokok. Menurut survei tersebut, pasien dengan riwayat merokok memiliki risiko yang sangat meningkat, dan merokok jangka panjang (lebih dari 20 tahun) bahkan dapat meningkatkan risiko penyakit hingga 22 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Karsinoma sel besarKarsinoma sel besar adalah kelompok tumor heterogen yang muncul dalam berbagai cara dan sering dianggap sebagai diagnosis eksklusi; Mereka diklasifikasikan seperti itu ketika sel tumor tidak memenuhi karakteristik jenis kanker paru-paru spesifik lainnya. Karena jenis diagnosis ini bergantung pada analisis patologis, proses diagnosisnya relatif rumit.
Gejala kanker paru-paru non-sel kecil dapat bervariasi dan tidak spesifik dan dapat mencakup batuk terus-menerus, batuk berdarah, suara serak, dan kesulitan bernapas. Gejala-gejala ini sering kali disalahartikan sebagai penyakit pernapasan umum, yang menyebabkan keterlambatan pengobatan.
Pengenalan gejala-gejala ini tepat waktu sangat penting untuk deteksi dini dan kelangsungan hidup pasien yang lebih lama.
Merokok tetap menjadi faktor risiko utama kanker paru-paru, diikuti oleh polusi lingkungan, penggunaan asbes, dan riwayat keluarga. Faktor-faktor ini menyebabkan kerusakan DNA, yang merupakan akar penyebab kanker.
Stadium kanker penting dalam menentukan pilihan pengobatan. Sistem stadium TNM memungkinkan dokter untuk menilai ukuran tumor dan apakah tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain. Ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup lima tahun ketika didiagnosis lebih awal dibandingkan dengan ketika penyakit sudah lanjut.
Dokter menggunakan pengobatan yang berbeda tergantung pada stadium kanker paru non-sel kecil. Untuk kasus non-metastasis stadium awal, pembedahan tetap menjadi pilihan pengobatan utama. Selain itu, dengan perkembangan imunoterapi, pilihan pengobatan pasien telah meningkat secara signifikan. Namun, pada kasus lanjut, tujuan utamanya lebih difokuskan pada menghilangkan gejala dan rasa sakit.
KesimpulanBerbagai dosis dan kombinasi pengobatan digunakan untuk memaksimalkan kelangsungan hidup pasien.
Kanker paru non-sel kecil merupakan penyakit yang umum dan sulit diobati, yang berdampak signifikan pada kualitas hidup dan tingkat kelangsungan hidup pasien. Mengidentifikasi faktor risiko dan gejala awal dengan tepat serta memilih opsi pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup. Menghadapi tantangan yang berat ini, kita harus bertanya pada diri sendiri: Bagaimana kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada pasien dan keluarga yang menghadapi NSCLC?