Dalam mekanika fluida dan teknik hidrolik, aliran saluran terbuka mengacu pada aliran cairan dalam saluran dengan permukaan bebas, yang sering disebut jalur air. Hal ini dibandingkan dengan aliran pipa, yang memiliki banyak kesamaan, tetapi perbedaan yang paling penting adalah bahwa aliran saluran terbuka memiliki permukaan bebas, sedangkan aliran pipa tidak. Karakteristik ini membuat aliran saluran terbuka lebih dipengaruhi oleh gravitasi daripada oleh tekanan hidrolik.
Aliran saluran terbuka dapat diklasifikasikan dan dijelaskan berdasarkan bagaimana kedalaman aliran bervariasi dalam waktu dan ruang. Jenis dasar aliran hidrolik saluran terbuka meliputi:
Aliran berdasarkan waktu dibagi menjadi dua jenis: aliran stabil dan aliran tidak stabil. Aliran dengan ruang sebagai standar adalah: aliran seragam dan aliran variabel.
Aliran stabil adalah aliran yang kedalamannya tidak berubah selama interval waktu yang dipertimbangkan, sedangkan aliran tidak stabil adalah aliran yang kedalamannya berubah seiring waktu. Beberapa contoh umum adalah air yang mengalir deras melalui jalur air, yang kedalaman alirannya bervariasi sesuai musim.
Ciri aliran seragam adalah kedalaman air yang sama di setiap bagian jalur air, sedangkan aliran variabel adalah aliran yang kedalamannya berubah di bagian tertentu jalur air. Aliran mutasi dapat dibagi lagi menjadi aliran mutasi cepat dan aliran mutasi bertahap.
Perilaku aliran saluran terbuka dipengaruhi oleh viskositas dan gravitasi, dengan gravitasi umumnya menjadi gaya penggerak yang lebih penting daripada gaya inersia aliran. Pengaruh gravitasi menjadikan rasio gaya inersia terhadap gaya gravitasi aliran saluran terbuka sebagai parameter tak berdimensi yang penting, yang disebut bilangan Froude:
Fr = U / sqrt(gD)
Di sini, U menunjukkan kecepatan rata-rata, D adalah panjang karakteristik kedalaman saluran, dan g adalah percepatan akibat gravitasi. Bilangan Reynolds dapat digunakan untuk mengklasifikasikan aliran sebagai laminar, turbulen, atau transisi, tergantung pada pengaruh viskositas pada inersia, meskipun dalam kebanyakan kasus dapat diasumsikan bahwa bilangan Reynolds sedemikian rupa sehingga gaya viskos dapat diabaikan.
Untuk aliran saluran terbuka, persamaan yang menggambarkan tiga besaran konservatif (massa, momentum, dan energi) dapat diturunkan. Kita dapat memulai dengan pembahasan berdasarkan medan vektor kecepatan:
v = (u, v, w)
Dalam sistem koordinat persegi panjang, komponen-komponen ini sesuai dengan kecepatan aliran dalam arah x, y, dan z. Untuk memperoleh persamaan aliran, kita perlu membuat beberapa asumsi, seperti aliran yang tidak dapat dimampatkan.
Persamaan kontinuitas menggambarkan kekekalan massa dan dinyatakan sebagai:
∂ρ/∂t + ∇⋅(ρv) = 0
Dengan asumsi aliran yang tidak dapat dimampatkan, persamaan disederhanakan menjadi ∇⋅v = 0, yang berarti bahwa aliran fluida tidak mengubah densitasnya, yang khususnya penting untuk aliran yang stabil.
Penurunan persamaan momentum dapat dimulai dari persamaan Navier-Stokes yang tidak dapat dimampatkan, dan setelah transformasi yang sesuai, persamaan momentum dapat disederhanakan:
∂u/∂t + u∂u/∂x = -1/ρ∂p/∂x + Fx - g
Penurunan persamaan energi memerlukan pertimbangan transformasi dalam energi kinetik dan potensial, yang merupakan karakteristik aliran saluran terbuka. Untuk aliran air dengan kemiringan yang berbeda, perubahan keadaan energi dapat bergantung pada kecepatan aliran, kemiringan, dan besaran fisika lainnya.
Singkatnya, permukaan bebas dalam aliran saluran terbuka tidak hanya memengaruhi perilaku aliran, tetapi juga merupakan konsep penting dalam dinamika aliran. Di masa depan, karena pengelolaan sumber daya air menghadapi tantangan yang semakin besar, bagaimana memahami mekanisme aliran saluran terbuka dengan lebih baik akan menjadi topik hangat penelitian di berbagai bidang.
Apa pengaruh permukaan bebas aliran air terhadap aliran?