Di alam, banyak organisme hidup dengan cara parasitisme. Organisme ini disebut parasit obligat atau holoparasit. Satu-satunya cara mereka dapat bertahan hidup adalah dengan mengandalkan nutrisi yang disediakan oleh inangnya, dan jika mereka tidak dapat menemukan inang yang cocok, mereka tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya dan tidak dapat bereproduksi. Sebaliknya adalah parasit fakultatif, yang dapat hidup tanpa inang. Jadi, bagaimana parasit ini mengembangkan strategi bertahan hidup yang unik?
Ekstremofil tersebar luas di berbagai organisme, termasuk virus, bakteri, jamur, tumbuhan, dan hewan. Mereka harus melalui setidaknya satu tahap parasit sebelum dapat menyelesaikan perkembangannya. Meskipun kontroversial, virus secara umum dianggap sebagai endoparasit obligator yang harus menyerang sel hidup untuk memanfaatkan sumber daya sel untuk bereproduksi.
"Dalam dunia parasit, seni bertahan hidup terletak pada interaksi dan adaptasi dengan inangnya."
Misalnya, spesies dari famili tawon, seperti Vespula austriaca, adalah parasit yang harus hidup di Vespula acadica. Dalam Bombus dari kingdom serangga, B. bohemicus adalah parasit dari B. locurum, B. cryptarum, dan B. terrestris.
Siklus hidup parasit sering kali difokuskan pada eksploitasi inangnya. Ketika inang terinfeksi, parasit menyelesaikan siklus hidupnya dengan cara yang berbeda. Parasit yang secara eksklusif menginfeksi satu spesies inang dikatakan memiliki siklus hidup langsung, sedangkan parasit yang menginfeksi banyak inang disebut siklus hidup kompleks atau tidak langsung, seperti parasit Plasmodium yang menyebabkan malaria.
Parasit dapat menggunakan hospes perantara untuk transisi singkat sebelum akhirnya mencapai kematangan pada hospes perantara pertama, dengan satu-satunya tempat reproduksinya adalah pada hospes definitif. Misalnya, Ribeiroia ondatrae menggunakan siput panah bermata tumpul sebagai hospes perantara pertamanya, amfibi dan ikan sebagai hospes perantara kedua, dan burung sebagai hospes akhir.
Parasit yang berbeda dapat berperilaku sebagai parasit permanen atau sementara pada hospesnya. Parasit permanen, seperti kutu rambut, bereproduksi pada hospesnya selama beberapa generasi, sedangkan parasit sementara, seperti tahap larva tungau pemanen, menunjukkan perilaku parasit hanya selama satu tahap perkembangan.
Untuk membentuk parasitisme pada inang yang rentan, ekstremofil harus secara efektif menghindari pertahanan inang sebelum, selama, dan setelah masuk. Karena keragaman jenis parasit, sulit untuk mengidentifikasi strategi invasi universal.
"Keberhasilan parasit terletak pada manipulasi yang sangat baik terhadap dunia internal inang."
Misalnya, banyak bakteri dan virus memasuki sel inang melalui penyerapan pasif, sementaraBeberapa masuk melalui jalur masuk aktif. Beberapa tawon parasit ekstrem, seperti Polistes atrimandibularis, menyusup ke komunitas inang secara diam-diam dengan mengubah tanda kimia mereka untuk mendapatkan kepercayaan inang.
Perubahan perilaku inang melalui infeksi sangat umum terjadi pada parasit. Hal ini akan menggolongkan beberapa kelainan perilaku sebagai manipulasi adaptif, tetapi para peneliti mencatat bahwa apakah perubahan perilaku tersebut benar-benar manipulasi seperti yang diklaim atau murni efek samping masih kontroversial. Misalnya, tikus yang terinfeksi Toxoplasma gondii menunjukkan peningkatan ketertarikan pada urin kucing.
"Perubahan perilaku mungkin merupakan produk sampingan dari evolusi parasit jangka panjang dan mungkin tidak selalu membawa manfaat yang nyata."
Beberapa perilaku organisme yang diamati bukanlah ekspresi gen mereka sendiri, melainkan fenotipe yang diperluas di bawah pengaruh parasit. Jalur evolusi manipulasi perilaku juga dapat dibagi menjadi tiga kategori: satu adalah manipulasi yang didominasi oleh parasit, dan yang lainnya adalah manipulasi yang didorong oleh respons inang. Ini juga menggambarkan bagaimana parasit dapat lebih jauh memengaruhi perilaku inang untuk mendorong penyebarannya sendiri.
Burung parasit seperti burung jay dan burung kukuk mengurangi penolakan inang dengan meniru warna dan pola telur inangnya. Jenis mimikri dan kompetisi ini memungkinkan parasit untuk dengan mudah berbaur dengan lingkungan inangnya. Contoh beberapa kupu-kupu dan semut juga menggambarkan bagaimana parasit memanfaatkan perilaku inangnya untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Menurut teori biologi evolusi terkini, hubungan antara inang dan parasit kemungkinan besar akan berevolusi menuju keadaan keseimbangan penyakit parah daripada keadaan keseimbangan mutualisme yang diyakini secara tradisional.
Pemahaman manusia tentang parasit menunjukkan pentingnya mereka dalam ekosistem. Keberadaan parasit ekstrem telah mengilhami banyak penelitian di bidang ekologi dan biologi, yang meminta kita untuk berpikir: Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi kehidupan yang kompleks ini?