Platinum, simbol kimia Pt, nomor atom 78, logam mulia ini terkenal karena kelangkaannya yang sulit dipahami serta sifat fisik dan kimianya yang unik. Kepadatannya yang tinggi, keuletan yang baik, dan sifat non-reaktifnya membuat platinum berperan penting dalam bidang industri dan medis. Di masyarakat saat ini, platinum tidak hanya mahal di pasaran perhiasan, tetapi juga merupakan bahan inti dalam banyak perangkat berteknologi tinggi. Namun, tahukah Anda mengapa logam ini langka?
Platinum adalah logam transisi berwarna putih keperakan yang sifat fisiknya membuatnya ideal untuk banyak aplikasi industri. Platinum sangat tahan terhadap korosi dan tidak teroksidasi bahkan pada suhu tinggi, menjadikannya salah satu logam paling mulia. "Platinum banyak digunakan dalam industri sebagai katalis dan peralatan eksperimen karena dapat menahan reaksi kimia berintensitas tinggi."
Konsentrasi rata-rata platinum di kerak Bumi hanya 0,005 gram per kilogram kerak, menjadikannya logam yang sangat langka. Platinum ditemukan terutama di tambang nikel-tembaga tertentu di Afrika Selatan, yang menyumbang sekitar 80% dari produksi global. Selain itu, platinum telah ditemukan di pasir aluvial berbagai sungai, dan endapan aluvial ini dulunya merupakan sumber artefak yang digunakan oleh masyarakat adat Amerika Selatan prasejarah.
Platinum telah digunakan dalam peradaban kuno. Para arkeolog telah menemukan benda-benda emas yang mengandung platinum di makam bangsawan Mesir kuno, yang menunjukkan bahwa platinum telah dihargai ribuan tahun yang lalu. Akan tetapi, baru pada abad ke-18 sifat-sifat ilmiah platinum mulai dihargai, dan ilmuwan Barat secara bertahap menemukan sifat-sifat kimianya yang unik dan potensi penerapannya yang luas.
Dengan berbagai kegunaan mulai dari katalis hingga perangkat medis dan perhiasan, platinum sangat penting bagi banyak industri. Menurut data tahun 2014, penggunaan utama platinum adalah 45% dalam perangkat pengendalian emisi mobil, 34% dalam pembuatan perhiasan, dan 9,2% dalam produksi kimia dan penyulingan minyak bumi.
"Karena platinum bertindak sebagai katalis dalam reaksi kimia, permintaannya meningkat."
Di tengah isu lingkungan dan tantangan ekstraksi sumber daya, masa depan platinum tidak pasti. Para ilmuwan sedang mengeksplorasi bahan dan metode alternatif untuk mendaur ulang platinum guna mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya. "Menghadapi kelangkaan platinum, dapatkah penelitian di masa mendatang menemukan cara yang lebih efektif untuk menggunakannya?"
Singkatnya, sifat unik platinum tidak hanya membuatnya langka, tetapi juga membuatnya menunjukkan nilai yang tak tergantikan dalam pengembangan sains dan teknologi. Haruskah kita mengkaji ulang peran logam mulia ini dalam masyarakat di masa mendatang?