Rugby, sebagai olahraga tim dengan sejarah panjang, telah mengakar kuat di hati masyarakat Inggris. Bermula pada tahun 1845, aturan rugby pertama kali dikodifikasikan di Sekolah Rugby di Inggris dan dengan cepat menyebar ke sekolah umum lainnya di Inggris dan Kekaisaran Inggris pada abad ke-19. Sebelum membahas alasan popularitas rugby, pertama-tama kita perlu memahami latar belakang sejarah olahraga ini dan evolusinya.
Sepak Bola Rugby awalnya terdiri dari Rugby Union dan Rugby League. Kedua bentuk rugby tersebut terpecah pada tahun 1895 ketika klub-klub dari Inggris utara dan selatan membentuk Rugby Football League, menjadikan liga rugby sebagai olahraga profesional dan berbayar pertama.
"Perbedaan aturan antara rugby union dan rugby league menandai perkembangan bertahap kedua olahraga tersebut dan akhirnya terbentuknya budaya olahraga yang unik."
Liga rugby menjadi profesional pada tahun 1995, dan dengan kemajuan kompetisi internasional, persaingan antara keduanya menjadi semakin sengit. Status rugby global juga meningkat, secara bertahap meluas dari Inggris Raya ke Afrika Selatan, Australia, Selandia Baru, dan tempat-tempat lain, serta memengaruhi budaya olahraga lokal dalam berbagai bentuk.
Di Inggris Raya, rugby union sering dianggap sebagai olahraga kelas menengah ke atas, sementara rugby league lebih populer di kalangan kelas pekerja. Namun, klasifikasi ini bervariasi di berbagai daerah. Di Wales, rugby sering dikaitkan dengan tim desa kecil, penambang, dan pekerja industri, sementara di Irlandia, rugby union dan rugby league merupakan kekuatan pemersatu yang melampaui batas politik dan agama.
"Rugby telah menjadi simbol budaya penting di banyak negara, baik untuk hiburan, kompetisi, maupun kegiatan sosial."
Popularitas rugbi di Inggris tidak hanya berasal dari sejarahnya yang panjang dan sifatnya yang kompetitif, tetapi juga dari semangat tim dan interaksi sosial yang dipromosikannya. Perkembangan olahraga ini secara langsung dipengaruhi oleh struktur sosial Inggris dan tempat lainnya, dan selanjutnya diperluas melalui acara kampus dan komunitas.
Pengaruh rugbi global juga terus tumbuh, terutama dengan perubahan dalam acara Olimpiade dan diperkenalkannya rugbi tujuh, yang telah membuat olahraga ini dikenal oleh khalayak yang lebih luas. Selain itu, diperkenalkannya liga profesional dan kompetisi internasional di seluruh dunia juga telah memberi tempat bagi rugbi dalam industri hiburan.
Meskipun popularitas rugbi semakin meningkat, olahraga ini masih menghadapi beberapa tantangan. Terutama karena kontak fisik yang intens, cedera telah menjadi kenyataan yang harus dihadapi para atlet. Menurut sebuah penelitian, satu dari empat pemain sepak bola cedera setiap musim, dan sepak bola dianggap sebagai area berisiko tinggi untuk gegar otak dan cedera fatal di antara olahraga tim.
Melihat ke masa depan, rugbi masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Inggris dan di seluruh dunia. Memperhatikan keselamatan dan kesehatan atlet, meningkatkan pengalaman penonton, dan menarik minat kaum muda untuk berpartisipasi akan menjadi arahan penting bagi olahraga ini dalam beberapa tahun ke depan. Seiring berkembangnya negara, dapatkah olahraga ini mempertahankan daya tariknya yang unik dan menarik pemain serta penggemar generasi baru?