Gelombang suara, sebagai salah satu bentuk perpindahan energi, merambat melalui media seperti udara, air, atau benda padat berdasarkan kompresi dan ekspansi adiabatik. Gelombang ini memiliki karakteristiknya sendiri, seperti tekanan suara, kecepatan partikel, perpindahan partikel, dan intensitas suara. Kecepatan gelombang suara dipengaruhi oleh sifat-sifat media itu sendiri, seperti kepadatan dan elastisitas. Di udara, kecepatan suara sekitar 343 meter per detik, di air 1480 meter per detik, dan di benda padat bervariasi tergantung pada bahannya.
Memahami sifat-sifat perambatan gelombang suara sangat penting untuk berbagai bidang seperti akustik, fisika, teknik, dan kedokteran, dengan aplikasi yang berkisar dari desain suara, pengurangan kebisingan, dan pencitraan diagnostik.
Gelombang suara adalah gelombang mekanis yang mentransfer energi melalui pergerakan atom dan molekul. Dalam zat cair, gelombang bunyi merambat sebagai gelombang longitudinal, yang berarti bahwa gerakan partikel sejajar dengan arah perambatan gelombang; sedangkan untuk gelombang elektromagnetik, gelombang tersebut merambat sebagai gelombang transversal. Dalam zat padat, gelombang bunyi dapat merambat sebagai gelombang longitudinal dan transversal secara bersamaan karena adanya pengaruh modulus geser pada zat padat.
Persamaan gelombang bunyi merupakan persamaan kunci yang menjelaskan perambatan gelombang bunyi. Dalam kasus satu dimensi, persamaan gelombang bunyi untuk tekanan bunyi adalah:
∂²p/∂x² - (1/c²)∂²p/∂t² = 0
Di antara persamaan-persamaan tersebut, p menyatakan tekanan bunyi (Pascal), x adalah posisi perambatan gelombang (m), c adalah kecepatan bunyi (m/s), dan t adalah waktu (s). Adapun kecepatan partikel, format persamaannya mirip dengan persamaan tekanan bunyi:
∂²u/∂x² - (1/c²)∂²u/∂t² = 0
Persamaan ini menunjukkan keteraturan dan struktur gelombang bunyi dalam proses perambatannya.
Kecepatan rambat gelombang bunyi atau kecepatan bunyi c bergantung pada sifat-sifat medium tempat gelombang tersebut merambat. Secara umum, kecepatan bunyi dapat dinyatakan dengan persamaan Newton-Laplace sebagai:
c = √(C/ρ)
Di mana C adalah koefisien kekakuan dan ρ adalah massa jenis (kg/m³). Artinya, ketika kekakuan suatu material meningkat, kecepatan bunyi meningkat, dan sebaliknya, ketika kepadatan material meningkat, kecepatan bunyi menurun.
Kecepatan perambatan gelombang bunyi memiliki perbedaan yang jelas di berbagai media. Perbedaan ini memberi kita berbagai pilihan saat menerapkan gelombang bunyi.
Gelombang bunyi menunjukkan berbagai fenomena seperti difraksi, refleksi, dan interferensi. Fenomena interferensi adalah bentuk gelombang baru yang terbentuk ketika dua atau lebih gelombang saling tumpang tindih. Ketika dua pengeras suara mengirimkan sinyal yang sama, interferensi gelombang bunyi dapat diamati. Di beberapa lokasi, interferensi konstruktif terjadi, menggandakan tekanan bunyi lokal, sementara di lokasi lain menyebabkan interferensi destruktif, mengurangi tekanan bunyi lokal menjadi nol.
Gelombang bunyi dapat dipantulkan oleh permukaan padat. Ketika gelombang suara yang merambat bertemu dengan permukaan padat, gelombang pantul terbentuk. Gelombang pantul mengganggu gelombang datang, sehingga menghasilkan gelombang berdiri di medan dekat. Dalam gelombang berdiri, tekanan dan kecepatan partikel tidak sefase hingga 90 derajat, yang berarti bahwa pada suatu titik, tekanan mencapai maksimum dan kecepatan partikel menjadi nol.
Ketika gelombang suara bergerak melalui media yang tidak seragam, ia akan terdifraksi ketika bertemu dengan pengotor atau antarmuka antara berbagai material. Fenomena ini mirip dengan refraksi, penyerapan, dan transmisi cahaya dalam cermin Bragg. Konsep perambatan gelombang akustik melalui media periodik telah banyak digunakan dalam rekayasa metamaterial akustik.
Pada material berlapis-lapis, penyerapan, pemantulan, dan transmisi gelombang suara dapat dihitung menggunakan metode matriks transmisi untuk merancang lingkungan akustik dengan lebih baik.
Oleh karena itu, berbagai fenomena gelombang suara dan perbedaan kecepatan perambatannya di berbagai media tidak hanya memiliki signifikansi besar bagi penelitian ilmiah, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam pada berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti musik, pencitraan medis, dll. Ketika kita melihat ke masa depan, teknologi dan aplikasi baru apa yang akan mendorong kita untuk mengeksplorasi karakteristik gelombang suara ini?