Sejarah Bumi panjang dan menarik, dan para ilmuwan mengungkap banyak masa lalu yang tersembunyi dengan mengeksplorasi magnet dalam sedimen.Melalui studi paleomagnetik, ahli geofisika dapat membaca kebijaksanaan dalam strata kuno dan mengungkapkan peristiwa besar seperti penyimpangan benua dan flip medan magnet Bumi.Artikel ini akan membawa kita jauh ke dalam magnet yang tersembunyi di tanah dan mengeksplorasi bagaimana sedimen menjadi perekam transformasi bumi.
Paleomagnetisme mempelajari medan magnet bumi prasejarah yang direkam dalam batuan, sedimen atau bahan arkeologis.Mineral magnetik tertentu, seperti magnetit, mampu mencatat arah dan intensitas medan magnet Bumi saat terbentuk.Catatan ini tidak hanya memberikan informasi tentang perilaku masa lalu bidang geomagnetik, tetapi juga mengungkapkan sejarah lempeng tektonik.
Pengembangan paleomagnetik tidak hanya menghidupkan kembali hipotesis drift benua, tetapi juga mempromosikan pembentukan teori tektonik lempeng modern.
Pada awal abad ke -18, orang -orang memperhatikan bahwa kompas digeser di dekat formasi yang sangat magnet.Seiring waktu, para ilmuwan secara bertahap mengungkap perubahan medan magnet Bumi dan menemukan bahwa beberapa lava baru -baru ini mengalir sejajar dengan medan magnet Bumi.Segera setelah itu, lebih banyak penelitian menunjukkan bahwa banyak batu magnetisasi berlawanan dengan medan magnet Bumi.Pada tahun 1930-an, ahli geofisika Jepang Kiy Matsuyama membuktikan untuk pertama kalinya bahwa medan magnet Bumi telah terbalik pada periode Mesoquaterner, yang sekarang disebut "pembalikan Brenhes-Matsuyama."
Ketika HET menemukan magnetometer tanpa bayangan yang sensitif, paleomagnetik telah berkembang yang penting dan berkontribusi pada pemulihan teori drift benua.
Studi Paleomagnetik bergantung pada beberapa prinsip spesifik, terutama mineral besi seperti magnet kromium yang dapat merekam polaritas medan magnet bumi di masa lalu.Ketika batuan dingin, mineral besi ini dapat mempertahankan arah medan magnet bumi.Di antara mereka, beberapa mekanisme magnetisasi penting telah dipelajari secara luas:
Magnetisasi residu termal
: Ketika batuan mendingin hingga suhu tertentu, arah medan magnet Bumi pada waktu itu akan dipertahankan dalam mineral. Deposisi Magnetisasi residual
: Segera setelah proses pengendapan atau deposisi, partikel magnetik akan selaras dengan arah medan magnet Bumi untuk membentuk magnetisasi. Magnetisasi residu kimia
: partikel magnetik yang ditanam dalam reaksi kimia mencatat arah medan magnet pada waktu itu.Penemuan paleomagnetik sangat penting untuk memahami sejarah bumi.Bukti paleomagnetik tidak hanya membantu memverifikasi teori -teori penyimpangan benua dan lempeng tektonik, tetapi juga digunakan untuk merekonstruksi sejarah deformasi kerak bumi.Para peneliti menggunakan data paleomagnetik dan metode kronologis untuk menentukan usia absolut batuan yang mempertahankan catatan magnetik, yang memberikan informasi penting untuk mempelajari perubahan dalam lingkungan dan iklim kuno.
Dengan memahami paleolatitude fosil, para ilmuwan dapat memperoleh informasi berharga tentang lingkungan geologis selama sedimentasi.
Paleomagnetik memungkinkan kita untuk melihat masa lalu dan menafsirkan cerita yang terkubur jauh di dalam tanah.Dengan penelitian mendalam tentang kekuatan paleomagnetik, para ilmuwan secara bertahap menyatukan teka-teki tentang sejarah bumi.Di masa depan, bagaimana para ilmuwan akan menggunakan paleomagnetik untuk mengungkap misteri lebih banyak Bumi dan objek tata surya lainnya?