Interaksi langsung antarsel sangat penting dalam perkembangan dan fungsi organisme multiseluler. Kemampuan sel untuk memberi sinyal perubahan dalam lingkungan mikro mereka sangat penting untuk kelangsungan hidup sel. Interaksi antarsel dapat bersifat stabil, melalui sambungan sel, atau sementara, seperti interaksi antarsel sistem imun.
Interaksi sel-ke-sel yang stabil diperlukan untuk mengendalikan perlekatan, bentuk, dan fungsi sel dalam jaringan dan interaksi ini melibatkan keterlibatan seluler oleh kompleks multiprotein. Sambungan ini tidak hanya mempertahankan fungsi sel epitel tetapi juga memastikan keseluruhan struktur jaringan.
Sambungan rapat adalah kompleks multiprotein yang menghubungkan sel-sel dari jaringan yang sama dengan erat dan mencegah air dan molekul yang larut dalam air melewati ruang antarsel. Sambungan ini terdapat dalam sel epitel dan fungsi utamanya adalah untuk memisahkan cairan eksternal sel dari membran dasar.
Persambungan ketat ini membentuk penghalang tertutup antara jaringan dan rongga tubuh yang berbeda, yang memastikan permeabilitas selektif.
Di antara sambungan jangkar, hanya dua jenis sambungan yang melibatkan interaksi sel-ke-sel: sambungan adhesi dan sambungan dekusasi. Keduanya terdapat dalam banyak jenis sel dan menyediakan koneksi dan dukungan yang erat antarsel.
Sambungan saluran adalah tempat utama pensinyalan antarsel, yang memungkinkan molekul kecil berdifusi di antara sel-sel tetangga. Saluran ini terdiri dari protein transmembran yang disebut koneksin.
Sel darah putih menghancurkan sel abnormal dan melawan infeksi; interaksi ini sering kali bersifat sementara tetapi merupakan bagian penting dari respons kekebalan tubuh. Baik migrasi sel darah putih di dalam pembuluh darah maupun transmisi informasi di antara sel-sel tersebut harus dicapai melalui serangkaian interaksi antarsel.
Proses pembekuan juga bergantung pada interaksi antara trombosit. Ketika endotelium pembuluh darah rusak, trombosit dengan cepat menempel pada jaringan ikat yang terbuka, memicu agregasi dan aktivasinya.
Komunitas bakteri berinteraksi serupa dengan sel-sel dalam jaringan, menggunakan interaksi fisik dan molekul pemberi sinyal untuk mengatur laju metabolisme dan pertumbuhannya.
Pembentukan kanker sering kali dipicu oleh hilangnya interaksi sel-ke-sel. Pada sel normal, penghambatan kontak mengendalikan pertumbuhan, tetapi ekspresi abnormal gen ini pada sel kanker mengakibatkan hilangnya kemampuan ini, yang menyebabkan proliferasi yang tidak terkendali.
Patogen bakteriInvasi patogen memerlukan komunikasi dengan sel inang, yang sering ditandai dengan perlekatan yang kuat, untuk mencegahnya dikeluarkan sebelum infeksi dapat terjadi.
Interaksi sel-ke-sel sangat spesifik dan diatur dengan ketat, dan cacat genetik atau disregulasi interaksi ini dapat menyebabkan perkembangan banyak penyakit.
Seiring orang-orang secara bertahap memahami signifikansi fisiologis dan patologis dari interaksi sel-ke-sel, kita tidak dapat tidak bertanya-tanya bagaimana interaksi halus antara sel-sel ini memainkan peran yang lebih mendalam dalam kesehatan manusia?