Ketika permintaan global untuk perawatan kesehatan meningkat, masalah kekurangan keperawatan menjadi semakin serius.Perawat memainkan peran yang sangat diperlukan dalam sistem perawatan kesehatan, tetapi kesenjangan dalam SDM keperawatan menjadi semakin jelas karena sejumlah besar perawat memilih untuk meninggalkan posisi atau pensiun lebih awal.
Menurut survei 2022, diperkirakan 28% hingga 38% perawat mengatakan mereka berencana untuk meninggalkan peran mereka dalam perawatan pasien langsung dalam tahun depan.
Perawat bukan hanya pekerja garis depan di rumah sakit, mereka juga bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana keperawatan, berkolaborasi dengan dokter dan profesional medis lainnya, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.Namun, penyebab kekurangan sumber daya manusia menyusui banyak, termasuk masalah lingkungan kerja, tekanan kerja dan pertimbangan gaji.
Salah satu faktor utama dalam kekurangan keperawatan adalah lingkungan kerja perawat.Banyak perawat mengatakan mereka dapat memilih untuk tetap berada di posisi keperawatan jika lingkungan kerja lebih aman dan keseimbangan kehidupan kerja lebih baik.Selain itu, rasa saling percaya dan rasa makna tim dalam pekerjaan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi retensi perawat.
Menurut survei 2023 A.S., sekitar 30% perawat mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan posisi mereka dalam perawatan pasien.
Tekanan tinggi dan kerja emosional dari profesi keperawatan sering membuat banyak perawat merasa lelah dan stres secara psikologis, yang juga merupakan salah satu alasan mengapa mereka meninggalkan pekerjaan.Dalam lingkungan seperti itu, menjadi sangat sulit untuk menarik perawat baru dan mempertahankan perawat yang ada.
Reformasi kelembagaan pendidikan keperawatan juga mempengaruhi kekurangan perawat.Meskipun pendidikan keperawatan telah berkembang selama beberapa dekade terakhir, banyak negara masih tidak memiliki sekolah keperawatan yang memadai dan sumber daya untuk melatih generasi baru perawat.Selain itu, norma dan tanggung jawab perawat di banyak negara belum memenuhi kebutuhan nyata, yang menghambat potensi perawat untuk mempraktikkan kedokteran secara mandiri.
"Perawatan bukan hanya perawatan, tetapi juga perawatan dan dukungan."
Karena kurangnya kesadaran dan rasa hormat terhadap profesi keperawatan, banyak bakat luar biasa enggan mempertimbangkan keperawatan sebagai pilihan karier, yang selanjutnya memperburuk masalah kekurangan perawat.Terutama di banyak daerah yang relatif buruk, perawat adalah sumber daya yang langka, yang secara langsung mempengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk mengatasi tantangan kekurangan perawat, negara -negara harus mempertimbangkan berbagai solusi, termasuk meningkatkan gaji perawat, meningkatkan lingkungan kerja, meningkatkan pendaftaran di sekolah keperawatan, dll.Selain itu, pemerintah dan lembaga medis harus mementingkan kesehatan mental perawat dan memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk memungkinkan perawat melihat harapan dalam karier yang menantang ini.
Ketika ketergantungan global pada sistem medis semakin dalam, bagaimana menyelesaikan masalah kekurangan keperawatan secara efektif dan memungkinkan perawat untuk terus menyediakan layanan keperawatan berkualitas tinggi telah menjadi topik yang harus dipikirkan orang bersama.Ini tidak hanya tergantung pada penyesuaian kebijakan pemerintah, tetapi juga membutuhkan rasa hormat dan pemahaman tentang profesi keperawatan dari semua lapisan masyarakat untuk benar -benar mempromosikan pengembangan bidang keperawatan.Jadi, bagaimana menurut Anda masyarakat harus mengambil tindakan lebih lanjut dalam menghadapi kekurangan keperawatan?