Kelahiran mouse optik telah membawa kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya bagi pengguna komputer, secara bertahap menggantikan mouse mekanis yang sudah ketinggalan zaman. Namun, asal muasal mouse optik penuh dengan liku-liku dan tantangan, yang membuat desain paling awal menjadi tidak berhasil. Artikel ini akan membahas sejarah perkembangan mouse optik awal dan menganalisis alasan kegagalannya, serta pencapaian dan arah pengembangan produk masa kini di masa mendatang.
Sebelum munculnya mouse optik, mouse mekanis merupakan arus utama dalam industri komputer. Mouse ini didasarkan pada pengoperasian roda gulir, yang melacak gerakan melalui gesekan dengan permukaan. Seiring kemajuan teknologi, permintaan akan mouse tanpa bagian yang bergerak secara bertahap meningkat, sehingga konsep mouse optik mulai muncul.
Pada tahun 1980, dua penemu independen mendemonstrasikan prototipe pertama mouse optik. Desain pertama berasal dari Steve Kirsh, yang tetikusnya menggunakan LED inframerah untuk mendeteksi garis kisi yang dicetak dengan tinta penyerap inframerah yang ditempelkan pada permukaan logam khusus; desain lainnya dirancang oleh Richard F. Diciptakan oleh Leon, tetikus ini menggunakan sensor gambar cahaya tampak 16 piksel.
Versi awal tetikus optik menunjukkan karakteristik dan kekurangan desainnya sendiri. Desain Kirsch tidak dapat beradaptasi dengan rotasi alas tetikus, sedangkan desain Leon lebih fleksibel.
Meskipun inovasi ini menawarkan harapan tetikus optik, sirkuit dan teknologi awal tidak dapat membantu tetapi membatasi kelayakannya. Daya pemrosesan pada saat itu tidak cukup untuk memproses data yang dibawa oleh gerakan berkecepatan tinggi, dan ketergantungan yang besar pada indikator permukaan membuat pengalaman pengguna pada berbagai permukaan tidak memuaskan.
Seiring dengan peningkatan daya komputasi, pada akhir tahun 1990-an, Microsoft meluncurkan IntelliMouse, yang menjadi representasi mouse optik modern. Mouse ini menghilangkan kebutuhan akan alas mouse khusus dan bekerja dengan andal di berbagai permukaan, sepenuhnya menunjukkan potensi teknologi mouse optik.
Komersilisasi mouse optik juga menarik perhatian perusahaan lain. Banyak merek terkenal segera mengikutinya, dan mouse mekanis pun segera tersingkir.
Mouse optik modern sering kali menggunakan LED atau dioda laser sebagai sumber cahaya, yang sangat meningkatkan kemampuan pelacakannya di berbagai permukaan. Secara khusus, mouse laser dapat berjalan lancar bahkan di permukaan yang halus dan transparan, sehingga mengubah pemahaman pengguna tentang mouse.
Kelebihan mouse optik adalah tidak memerlukan perawatan dan tidak ada kerusakan yang disebabkan oleh kontak mekanis. Namun, kesesuaiannya untuk permukaan halus atau transparan tertentu masih menghadirkan tantangan, masalah penting yang harus diatasi oleh desain mouse awal.
Beralih dari mouse yang tidak dapat beradaptasi dengan berbagai permukaan ke mouse optik yang sekarang dapat berjalan di sebagian besar material merupakan bukti kemajuan teknologi.
Dengan semakin majunya teknologi, desain mouse di masa mendatang akan menggabungkan lebih banyak teknologi cerdas untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya terhadap permukaan yang kompleks dan memberikan kemampuan pelacakan yang lebih tepat. Dalam menghadapi perubahan permintaan pasar, bagaimana mouse akan berevolusi lebih jauh?