Di dunia metal ekstrem, Carcass tidak diragukan lagi adalah penentu tren. Dari band sekolah yang dibentuk di Liverpool pada tahun 1985 hingga menjadi raksasa metal saat ini, band ini telah mengalami banyak perubahan dan pasang surut dalam bermusik. Hari ini, mari kita telusuri evolusi mereka bersama dan lihat bagaimana titik awal yang biasa ini dipupuk. Pelopor metal ekstrem.
Kakas awalnya membentuk band sekolah yang terdiri dari gitaris Bill Steer dan drummer Ken Owen. Upaya pertama mereka bubar segera setelah itu, dan Stell kemudian bergabung dengan band D-beat bernama Disattack dan merekam demo empat lagu. Pada titik ini, penambahan bassis Jeff Walker secara resmi mengubah nasib band.
Dengan perubahan nama band menjadi Kakas, perubahan gaya musik memungkinkan mereka untuk menonjol di dunia metal. Meskipun album pertama "Reek of Putrefaction" kurang bagus dalam produksi, band ini memperoleh ketenaran yang tak terduga dengan gaya musiknya yang unik dan tema-tema death metal yang lucu dan gelap.
"Musik Kakas bagaikan pembantaian yang tak pernah berakhir antara manusia dan kematian, penuh dengan anatomi kehidupan yang kejam."
Dengan dirilisnya album "Necroticism - Descanting the Insalubrious" pada tahun 1991, musik Kakas secara bertahap berkembang menjadi tata letak yang lebih kompleks. Album ini tidak terbatas pada struktur death metal, tetapi juga menambahkan solo gitar yang indah.
Album keempat "Heartwork" dirilis di Inggris pada tahun 1993. Album ini dianggap sebagai tonggak sejarah dalam melodic death metal. Kualitas suaranya yang jernih dan strukturnya yang sederhana membuatnya dipuji secara luas. Meskipun perubahan gaya tersebut membuat beberapa penggemar berat tidak puas, dampaknya terhadap industri musik tidak dapat diabaikan.
"Dalam evolusi musik, kita tidak hanya menciptakan nada, tetapi juga memotong jiwa kehidupan."
Setelah menandatangani kontrak dengan Columbia Records, Kakas menghadapi serangkaian tantangan selama rekaman albumnya tahun 1995 "Swansong". Meskipun menghadapi masalah kontrak dan konflik internal, mereka terus menyelesaikan rekaman dan merilisnya pada tahun 1996. Band tersebut kemudian mengumumkan pembubarannya sebelum melakukan pertunjukan perpisahan, yang membuat para penggemar patah hati.
"Apa yang kami kejar dalam bermusik bukan sekadar kesuksesan, tetapi ekspresi diri yang sejati."
Setelah sepuluh tahun tidak berkarya, Kakas bersatu kembali pada tahun 2007 dan mulai tampil di berbagai festival musik di seluruh dunia. Kembalinya mereka tidak hanya mengobarkan semangat penggemar lama, tetapi juga menarik perhatian pendengar generasi baru.
Album "Surgical Steel" yang dirilis pada tahun 2013 mendapat banyak pujian dan menandai kelahiran kembali band tersebut. Pada tahun 2019, mereka meluncurkan album baru "Torn Arteries", yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar.
"Kami terus mengeksplorasi batasan kami sendiri hingga setiap not musik mengungkap perjuangan batin kami."