Asal usul politik identitas: Apa kisah tersembunyi di tahun 1970-an?

Politik identitas, yang didefinisikan sebagai tindakan politik berdasarkan identitas tertentu (seperti ras, gender, agama, dan latar belakang sosial), telah mengubah pemahaman kita tentang keadilan dan kesetaraan sosial. Istilah ini pertama kali muncul pada tahun 1970-an, tetapi cerita dan perubahan budaya di baliknya masih sedikit diketahui.

“Politik identitas memungkinkan masyarakat untuk lebih memahami berbagai bentuk penindasan berdasarkan demografi.”

Munculnya politik identitas pertama kali

Konsep politik identitas pertama kali diusulkan oleh Combahee River Collective di Amerika Serikat pada tahun 1977. Kelompok perempuan kulit hitam ini percaya bahwa "pemahaman kita tentang identitas kita sendiri merupakan inti dari perjuangan politik kita." Wawasan mereka menyoroti berbagai jenis hubungan yang menindas, khususnya persimpangan penindasan gender dan ras terhadap orang kulit hitam. Cara berpikir ini dengan cepat menyebar ke gerakan sosial yang lebih luas seperti hak-hak perempuan, hak-hak sipil, dan gerakan LGBTQ.

Dengan munculnya gerakan sosial pada tahun 1970-an, politik identitas didefinisikan ulang dan dikembangkan. Banyak aktivis mulai menggunakan identitas mereka untuk mengekspresikan ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang mereka derita. Namun, pendekatan ini juga menimbulkan banyak kontroversi.

“Mobilisasi politik berdasarkan konfirmasi identitas mengarah pada redistribusi yang dangkal tetapi gagal menantang status quo.”

Kritik terhadap politik identitas

Politik identitas telah dikritik dari seluruh spektrum politik, terutama dari sayap kanan-tengah dan sayap kiri ekstrem. Sebagian, kritik ini berpendapat bahwa politik identitas dapat menyebabkan perpecahan antara kelompok etnis, sehingga merusak kemungkinan aksi bersama dan solidaritas.

Misalnya, beberapa sosialis berpendapat bahwa politik identitas berfokus pada masalah yang dihadapi oleh identitas individu sambil mengabaikan ketidaksetaraan yang lebih luas karena kelas ekonomi. Pandangan ini berpendapat bahwa fokus politik harus kembali ke perubahan menyeluruh dalam sistem ekonomi daripada hanya dari perspektif identitas.

“Politik identitas sering kali mengarah pada reproduksi dan kemunculan kembali gagasan esensialis tentang identitas.”

Keragaman politik identitas

Politik identitas saat ini tidak terbatas pada satu identitas saja, dan banyak aktivis menganjurkan perspektif yang saling bersinggungan untuk menggambarkan berbagai sistem penindasan. Perspektif ini berpendapat bahwa dengan mengenali dan memahami dampak dari persinggungan identitas, orang dapat melawan ketidakadilan struktural dalam masyarakat dengan lebih efektif.

Misalnya, identitas perempuan kulit hitam tidak hanya merupakan hasil dari penindasan rasial, tetapi mereka juga dianiaya oleh diskriminasi gender. Identitas yang kompleks ini menjadikan pengalaman mereka sebagai pusat diskusi tentang politik identitas.

“Banyak pendukung kontemporer berpendapat bahwa politik identitas membantu menyoroti pengalaman mereka yang menghadapi penindasan sistemik.”

Gerakan sosial pada tahun 1970-an dan dampaknya

Politik identitas disertai dengan gerakan sosial yang terkait dengan budaya adat, kesetaraan gender, dan hak-hak sipil. Munculnya gerakan-gerakan ini juga menyebabkan lahirnya kosakata politik dan kesadaran sosial baru. Dengan latar belakang ini, politik identitas secara bertahap menjadi nama dari banyak perjuangan.

Pada tahun 1970-an, banyak wanita, terutama wanita kulit berwarna, mulai mempertanyakan kesatuan dari apa yang disebut "pengalaman wanita." Keinginan akan berbagai suara ini menyebabkan diversifikasi suara, terutama pada saat gerakan hak-hak sipil digabungkan dengan gerakan feminis.

“Politik yang paling mendalam dan kuat dalam perjuangan kita berasal dari identitas kita, bukan dari upaya mengakhiri penindasan terhadap orang lain.”

Politik identitas saat ini

Seiring kemajuan masyarakat, definisi dan makna politik identitas terus berkembang. Saat ini, media sosial menyediakan platform yang lebih besar untuk penyebaran politik identitas, dan gerakan penting seperti #BlackLivesMatter menyoroti urgensi dan pentingnya isu identitas dalam masyarakat saat ini.

Namun, keragaman politik identitas juga telah memicu perdebatan baru tentang cara menemukan titik temu di antara berbagai identitas dan berkolaborasi secara efektif. Misalnya, bagaimana para aktor politik dapat mempromosikan hubungan antar kelompok sambil menekankan identitas dan bersama-sama melawan ketidakadilan struktural yang lebih besar?

"Penggunaan politik identitas sebagai alat adalah untuk menantang stereotip dan pembatasan yang diberlakukan kepada kita oleh dunia luar."

Dalam lingkungan politik yang terus berubah, politik identitas tetap menjadi yang terdepan dalam perdebatan dan praktik. Bagaimana generasi mendatang akan memandang persimpangan identitas dan kekuasaan ini?

Trending Knowledge

nan
Inkubator dirancang untuk mensimulasikan proses penetasan burung, memberikan suhu, kelembaban, dan mekanisme rotasi yang tepat untuk memfasilitasi penetasan telur.Berbagai alias peralatan ini termasu
Misteri teori interseksionalitas: Bagaimana pengaruhnya terhadap pemahaman kita tentang identitas?
Dalam masyarakat saat ini, politik identitas telah menjadi inti dari banyak isu. Politik identitas tidak hanya mencakup identitas ras atau etnis, tetapi juga mencakup berbagai dimensi seperti gender,
Manifesto Kolektif Sungai Simbiotik: Mengapa Mereka Mengubah Definisi Politik Identitas
Dalam masyarakat saat ini, konsep politik identitas semakin mendapat perhatian. Intinya terletak pada tindakan politik yang didasarkan pada identitas tertentu, seperti ras, jenis kelamin, orientasi se

Responses