Seiring dengan perkembangan peradaban, tuntutan masyarakat terhadap manajemen risiko pun berangsur-angsur meningkat. Asuransi, sebagai alat manajemen risiko, pun berangsur-angsur terbentuk dan berkembang. Bagaimana orang-orang zaman dahulu menggunakan berbagai metode inovatif untuk menahan risiko yang datang tiba-tiba menjadi prototipe fondasi sistem asuransi saat ini.
Sejak 3000 SM, para pedagang di Tiongkok dan India mulai mempraktikkan transfer risiko. Untuk mengimbangi kerugian yang disebabkan oleh terbaliknya kapal, para pedagang Tiongkok sering kali mengangkut barang-barang mereka melalui beberapa kapal.
Pasal 238 Kitab Undang-Undang Hammurabi menetapkan bahwa nakhoda kapal hanya perlu membayar pemilik kapal setengah dari nilai kapal jika ia menyelamatkan kapal dari kerugian total.
Antara tahun 1000 dan 800 SM, Peraturan Umum Asuransi Kelautan di Pulau Rhodes menandai tahap penting dalam pendirian asuransi. Undang-undang ini didasarkan pada prinsip rata-rata umum, yang menyatakan bahwa kerugian kargo dan kapal jika terjadi bencana di laut tidak sepenuhnya ditanggung oleh satu pihak, tetapi ditanggung oleh semua pihak yang berkepentingan.
Seiring berjalannya waktu, bentuk asuransi pun berangsur-angsur berkembang. Pada abad ke-14, Genoa di Italia menjadi tempat pertama yang meluncurkan kontrak asuransi yang tidak bergantung pada pinjaman, dan sistem kumpulan asuransi mulai muncul, yang didasarkan pada jaminan aset tanah. Kontrak asuransi pertama yang diketahui berasal dari tahun 1347.
Pada tahun 1583, Bursa Saham Kerajaan di London menandatangani kontrak asuransi jiwa pertama di dunia, yang menyediakan perlindungan asuransi untuk mendiang William Gibbons.
Kebakaran Besar London pada tahun 1666 merupakan titik balik utama dalam sejarah asuransi. Kebakaran tersebut menghancurkan lebih dari 13.000 rumah, mengubah asuransi dari sekadar pilihan yang mudah menjadi kebutuhan mendesak. Setelah itu, perusahaan asuransi kebakaran pertama didirikan dan mulai menyediakan perlindungan asuransi khusus untuk rumah.
Pada awal abad ke-18, polis asuransi jiwa menjadi populer dan perusahaan pertama yang didedikasikan khusus untuk asuransi jiwa didirikan. Dengan munculnya kereta api, asuransi kecelakaan muncul pada abad ke-19 untuk secara khusus melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan.
Memasuki abad ke-20, industri asuransi terus berinovasi. Jerman dan Inggris adalah negara pertama yang menetapkan program asuransi nasional dan mengembangkan berbagai jenis asuransi sosial untuk melindungi jiwa masyarakat saat sakit dan di usia tua.
"Perkembangan industri asuransi di seluruh dunia tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga memegang peranan penting dalam membentuk struktur sosial dan melindungi hak-hak individu."
Saat ini, asuransi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Banyak negara telah membentuk organisasi khusus untuk mengatur dan mendorong perkembangan industri asuransi global. Semua ini bermula dari pemahaman dan respons manusia purba yang mendalam terhadap risiko yang tidak diketahui.
Mengenai bagaimana peradaban kuno dengan cerdik merancang strategi untuk mengatasi risiko, pernahkah Anda membayangkan bagaimana metode ini akan terus berlanjut dan berubah dalam sistem asuransi saat ini?