Dengan pesatnya kemajuan teknologi, operasi jarak jauh secara bertahap menjadi kenyataan. Metode pembedahan ini menggunakan teknologi robotik, yang tidak hanya dapat mengatasi keterbatasan jarak geografis, tetapi juga meningkatkan akurasi dan keamanan operasi. Karena semakin banyak institusi medis yang memperkenalkan jenis teknologi ini, dokter bedah akan dapat melakukan operasi pada pasien menggunakan perangkat berteknologi tinggi, baik di berbagai rumah sakit di dalam kota maupun di seluruh kota.
Pada awal tahun 1983, robot bedah pertama, Arthrobot, lahir di Vancouver, Kanada untuk membantu operasi ekstensi anggota tubuh. Sejak saat itu, inovasi medis modern di bidang pembedahan terus maju, dan banyak robot bedah seperti sistem PUMA560 dan da Vinci telah muncul satu demi satu, mengawali era baru operasi jarak jauh.
Menurut beberapa laporan,
Tren ini tidak hanya membawa sumber daya medis ke daerah-daerah yang kekurangan sumber daya, tetapi juga membawa sumber daya medis ke wilayah tersebut. Diharapkan, tren ini juga akan menyediakan platform layanan yang lebih luas bagi para spesialis."Banyak dokter bedah kini dapat menggunakan peralatan baru untuk melakukan operasi di berbagai kota dan lokasi."
Operasi jarak jauh sering kali bergantung pada sistem robotik canggih dan teknologi komunikasi video. Dokter bedah biasanya duduk ratusan kilometer jauhnya dari meja operasi dan mengendalikan robot melalui konsol untuk melakukan operasi. Robot-robot ini dilengkapi dengan kamera stereo definisi tinggi yang mengirimkan gambar area operasi secara real-time, yang memungkinkan dokter bedah untuk melakukan operasi dengan presisi dan bahkan melakukan operasi minimal invasif.
Menurut penelitian,
Oleh karena itu, semakin banyak rumah sakit yang mulai mempertimbangkan metode ini untuk memasukkannya ke dalam rencana operasi mereka, terutama pada beberapa operasi khusus seperti operasi jantung dan operasi tumor."Teknologi ini tidak hanya meningkatkan tingkat keberhasilan operasi, tetapi juga mengurangi waktu pemulihan pasien."
Meskipun telesurgery menawarkan banyak keuntungan, praktiknya menghadapi beberapa tantangan. Pertama, biaya operasi robotik relatif tinggi, yang membuat beberapa institusi medis memiliki masalah keuangan. Kedua, karena kompleksitas teknologinya, tenaga medis memerlukan pelatihan profesional untuk dapat menggunakan perangkat ini secara mahir.
Namun, menurut data yang diketahui saat ini,
Hal ini membuat nilai layanan medis semakin menonjol."Bedah jarak jauh dapat secara signifikan mengurangi masa tinggal pasien di rumah sakit dan kejadian komplikasi pascaoperasi."
Dengan kemajuan teknologi AI dan pembelajaran mesin, masa depan bedah jarak jauh tampak menjanjikan. Beberapa sistem bahkan dapat melakukan operasi tanpa campur tangan manusia. Selain itu, karena semakin banyak lembaga medis mulai memperkenalkan teknologi ini, mungkin akan ada semakin banyak kasus bedah jarak jauh di masa depan, yang memungkinkan pasien menerima layanan medis yang lebih baik.
Singkatnya, bedah jarak jauh secara bertahap mendobrak batasan geografis, yang memungkinkan dokter bedah untuk memberikan layanan bedah di berbagai kota, sehingga memberikan kemudahan dan harapan bagi lebih banyak pasien. Namun, dampak mendasar apa yang akan ditimbulkan oleh perubahan tersebut pada sistem medis kita?