Kekuatan respirasi anaerobik: Bagaimana organisme ini menggunakan kemosintesis untuk menghasilkan energi?

Dalam kehidupan sehari-hari, oksigen hampir menjadi unsur yang sangat diperlukan dalam aktivitas kehidupan. Akan tetapi, beberapa organisme di Bumi sama sekali tidak bergantung pada oksigen dan bahkan dirugikan oleh keberadaannya. Bagaimana organisme ini, yang disebut anaerob, menggunakan kemosintesis untuk menghasilkan energi dan bertahan hidup di lingkungan tanpa cahaya?

Organisme anaerob adalah organisme yang tidak memerlukan oksigen molekuler untuk metabolisme dan dapat berupa organisme bersel tunggal seperti protozoa dan bakteri, atau organisme multiseluler.

Organisme anaerob biasanya memperoleh energi melalui fermentasi atau respirasi anaerob. Tidak seperti organisme aerob, organisme ini tidak menghasilkan karbon dioksida selama metabolisme energi, yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem. Sebenarnya, keberadaan organisme anaerob sudah ada sejak abad ke-17, dengan Antonie van Leeuwenhoek pertama kali mendeskripsikan keberadaan mikroorganisme ini pada tahun 1680.

Dalam banyak kasus, organisme anaerob mampu melakukan kemosintesis, suatu cara untuk memperoleh energi yang tidak memerlukan bantuan sinar matahari. Hal ini karena organisme anaerob mampu memanfaatkan senyawa anorganik, seperti hidrogen atau hidrogen sulfida, dan mengubahnya menjadi bahan organik. Beberapa mikroorganisme yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal laut dalam adalah contohnya. Di lingkungan ini, fotosintesis tidak dapat berlangsung, tetapi mikroorganisme tersebut masih dapat memperoleh energi yang mereka butuhkan dari bahan kimia.

Misalnya, beberapa bakteri yang hidup di ventilasi hidrotermal laut dalam dapat menggunakan hidrogen dan hidrogen sulfida untuk melakukan sintesis kimia guna menghasilkan bahan organik yang dibutuhkan.

Selama beberapa waktu, para ilmuwan telah mempelajari keanekaragaman organisme anaerob dan mengklasifikasikannya menurut kemampuannya untuk beradaptasi dengan oksigen. Ada tiga jenis utama organisme anaerobik: anaerob absolut, yang sangat sensitif terhadap oksigen; organisme aerotoleran, yang menoleransi oksigen tetapi tidak dapat menggunakannya; dan anaerob fakultatif, yang dapat menggunakan oksigen saat tersedia. Bernapas, tetapi dapat bertahan hidup tanpa oksigen.

Mengenai metabolisme energi organisme ini, beberapa organisme anaerobik murni memperoleh energi melalui fermentasi, sementara yang lain dapat melakukan respirasi anaerobik. Jalur metabolisme ini memungkinkan mereka bertahan hidup saat oksigen tidak tersedia.

Beberapa bakteri anaerobik dan archaea memperoleh energi melalui jalur fermentasi yang berbeda, termasuk fermentasi propionat, fermentasi butirat, dan metanogenesis.

Pada tahun 2010, para ilmuwan menemukan beberapa organisme anaerobik yang hidup di dasar Laut Mati yang bahkan tidak dapat melakukan fosforilasi oksidatif. Organisme anaerobik ini memperoleh energi dengan memanfaatkan hidrogen, yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang sangat anaerobik.

Simbiosis yang berkaitan dengan organisme anaerob juga menarik. Misalnya, beberapa hewan memiliki organisme bersel tunggal yang hidup bersimbiosis dengan bakteri anaerob di dalam rumen. Bakteri anaerob ini mampu memecah selulosa yang tidak dapat dicerna oleh hewan, sehingga memberi mereka nutrisi. Hal ini membuat organisme anaerob berperan penting dalam ekosistem, menjaga keseimbangan ekologi melalui kerja sama dengan organisme lain.

Dapat dilihat bahwa keberadaan organisme anaerob berarti kita perlu memikirkan kembali pemahaman kita tentang kehidupan. Kemampuan organisme ini untuk berkembang biak di lingkungan yang ekstrem menantang pemahaman dasar kita tentang kelangsungan hidup. Bagaimana makhluk kecil ini memengaruhi perkembangan ekosistem yang lebih besar di pohon kehidupan Bumi?

Menghadapi keragaman organisme anaerob dan cara bertahan hidup mereka yang unik, bagaimana kita seharusnya memandang bentuk kehidupan yang berada di luar jangkauan penglihatan kita ini?

Trending Knowledge

Dunia tersembunyi organisme anaerobik: Mengapa mereka dapat bertahan hidup di lingkungan tanpa oksigen?
Di setiap sudut planet ini, makhluk-makhluk kecil beradaptasi dengan lingkungan mereka dengan cara yang luar biasa. Di tempat-tempat yang konsentrasi oksigennya sangat rendah atau sama sekali tidak a
Bakteri Anaerobik Misterius: Bagaimana Antonie van Leeuwenhoek Secara Tidak Sengaja Menemukan Keberadaan Mereka?
Dalam sejarah mikrobiologi, Antoni van Leeuwenhoek adalah pelopor yang luar biasa. Eksperimen yang dilakukannya tidak hanya memelopori ilmu pengetahuan baru, tetapi juga mengungkap organisme misteriu
nan
Peptida anti-mikroba (AMP), juga dikenal sebagai peptida pertahanan host (HDP), adalah bagian dari respons imun alami yang ada dalam semua bentuk kehidupan.Molekul -molekul ini menunjukkan kemampuan
Keajaiban kehidupan di laut dalam: Mengapa ventilasi hidrotermal menjadi surga bagi mikroorganisme anaerob?
Kehidupan ada dalam berbagai bentuk di planet kita, dan beberapa bentuk kehidupan ini tumbuh subur di lingkungan ekstrem, sering kali di kedalaman laut, tempat terdapat tekanan tinggi, periode kegelap

Responses