Nitrogen padat, meskipun relatif tidak dikenal dalam penelitian akademis, memiliki daya ledak yang mencengangkan saat ditempatkan di bawah tekanan tinggi, menjadikannya salah satu bahan non-nuklir terkuat yang diketahui. Sifat-sifat nitrogen padat dan perubahannya dalam lingkungan ekstrem menjadikannya objek penelitian penting untuk eksplorasi ruang angkasa dan aplikasi industri lainnya.
Nitrogen padat adalah bahan dengan kepadatan energi tinggi yang dapat melepaskan sejumlah besar energi dalam lingkungan bertekanan tinggi, melampaui bahan non-nuklir lainnya.
Sejarah nitrogen padat dimulai pada tahun 1884, ketika peneliti Karol Olszewski berhasil memadatkan nitrogen dengan mendinginkan nitrogen cair. Proses ini tidak hanya membuka jalan bagi pembentukan nitrogen padat, tetapi juga memungkinkan para peneliti untuk menciptakan suhu terendah di dunia saat itu - 48K.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi untuk menghasilkan nitrogen padat juga terus berkembang. Laboratorium modern biasanya menggunakan metode penguapan nitrogen cair dalam lingkungan vakum untuk memperoleh nitrogen padat berpori.
Nitrogen padat tidak hanya ada di laboratorium, tetapi juga merupakan komponen penting dari banyak benda langit di tata surya bagian luar. Misalnya, sebagian besar permukaan Pluto ditutupi oleh nitrogen padat, yang bercampur dengan karbon monoksida padat dan metana, yang pertama kali diamati secara langsung pada tahun 2015 oleh wahana New Horizons. Di bulan Neptunus, Triton, nitrogen padat dideteksi oleh Voyager 2 pada tahun 1989. Temuan ini menyoroti keberadaan nitrogen padat yang tersebar luas di alam semesta.
Nitrogen padat masih relatif mudah menguap pada suhu yang sangat rendah dan dapat langsung menyublim menjadi gas atau mengembun menjadi nitrogen beku.
Di bawah tekanan tinggi, sifat-sifat nitrogen padat berubah secara dramatis. Ketika tekanan sekitar mencapai 50 GPa, nitrogen padat mengalami proses polimerisasi. Pada saat ini, titik leleh nitrogen padat meningkat seiring dengan peningkatan tekanan, dan stabilitas yang lebih tinggi pun tercapai. Melalui teknologi tekanan tinggi, kita dapat menghasilkan polimer nitrogen baru, seperti nitrogen padat dengan struktur bertingkat, yang dapat mencapai tingkat kepadatan energi yang luar biasa, menjadikan jenis material nitrogen ini sangat menjanjikan untuk aplikasi sipil dan militer.
Saat ini, sifat nitrogen padat yang paling menarik adalah potensinya sebagai bahan peledak. Eksperimen telah menunjukkan bahwa kepadatan energi nitrogen padat dapat mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, melebihi bahan peledak tradisional dan material non-nuklir lainnya. Cara energi eksplosifnya dilepaskan memungkinkannya untuk langsung menghasilkan gelombang tekanan dan gelombang kejut yang besar, dan dapat menyebabkan banyak kerusakan di area yang kecil. Hal ini menjadikan nitrogen padat sebagai sumber energi alternatif yang potensial yang bahkan mungkin memiliki tempat dalam sistem propulsi roket.
Para peneliti telah mengeksplorasi aplikasi untuk nitrogen padat, berharap untuk menggunakan sifat eksplosifnya yang kuat untuk menembus berbagai bidang industri dan sains.
Penelitian tentang nitrogen padat terus maju, dengan banyak ilmuwan mencoba untuk membuka potensi material ini. Beberapa aplikasi dapat mencakup propelan roket baru, agen perbaikan untuk kerusakan perkotaan, dan bahkan material propulsi di ruang angkasa. Nitrogen padat tidak hanya akan mengubah pemahaman dasar kita tentang material, tetapi juga dapat memiliki dampak ekonomi dan sosial yang luas di masa depan.
Namun, kita juga perlu mempertimbangkan keamanan dan keberlanjutan nitrogen padat dalam aplikasi potensial ini. Akankah nitrogen padat memungkinkan kita untuk mengambil langkah lebih besar dalam teknologi di masa depan, atau akan menjadi bahaya yang tak terduga?